"Cerita seram di luar sana kemungkinan tidak akan besar ketakutannya dengan di dalam sini."
.
Berapa banyak kerugian yang dialami Seokjin hari ini? Saat dia membuka pintu kamar itu, berharap jika adiknya membuka mata dan sadar atas keberadaannya itu. Sebagai seorang kakak, sangat terpukul dia karena pada kenyataannya adiknya tidak baik-baik saja. Ada kaca jendela yang rusak disana, bukan karena karat atau usia rumah yang lama. Rusak ini diakibatkan oleh tangan seseorang.
Seokjin mengambil pecahan kaca terdapat bekas darah di pinggir pecahannya. Saat dia melihat kaca itu penuh ketelitian, dia tahu bahwa itu bukan miliknya atau orang lain. Seseorang begitu kuat tanpa kewajaran telah melakukan ini semua. Jungkook tidak ada disini dan hanya ada sisa kapal pecah di sekitar saja yang ada. Kakak itu membuka suara atas putus asa dia rasakan.
Kepalanya mendongak ke atas langit sebentar dan melihat kejadian disana. Awan tampak cantik dengan burung kutilang yang terbang tanpa permisi di rumah nya. Mungkin di luar sana dia merasa tenang dan tidak akan pernah ketakutan lagi. Nafas ini tidak lancar dan apa yang dia takutkan seolah akan terjadi. Tuhan tidak mendengarkan harapannya saat ini, Jungkook telah dikuasai iblis jahat yang mencoba menghancurkan segalanya mudah.
"Seokjin, kemana Jungkook sebenarnya? Apakah semua baik saja?"
Pertanyaan ini tidak bisa dijawab Seokjin dengan benar. Tangan kanannya mencengkram kuat saat dirinya menahan emosi membubung tinggi di kepalanya. Kalau dia punya tanduk, pastilah tanduk itu tampak di depan mata mereka yang melihatnya. Suasana tempat ini saja bisa dikatakan tidak pernah tenang sejak dia melihat bangkai tikus di atas lantai rumahnya.
"Berapa lama, Yoongi sudah pergi tanpa kabar?"
Seokjin memandang asisten kepercayaan yang berdiri di sampingnya. Tampak sangat tidak nyaman, serta menahan muntah kala melihat ada beberapa bangkai tikus juga kadal entah darimana datangnya. "Kau bisa lihat ini Seokjin? Adikmu... Apakah dia memakan ini semua secara langsung? Mentah? Benar saja!" Raut wajah tidak percaya. Pandangan matanya saja ke sekeliling rumah saja terasa menakutkan. Suasana hitam di sekeliling bayangan dingin juga nyata.
"Bukankah aku bertanya padamu? Sudah berapa lama Yoongi pergi? Bukankah dia harus segera kembali dan menolong Jungkook sesuai janji?"
Agak kesal dari cara bicaranya, Seokjin tipikal seseorang yang tidak suka akan orang lain bertanya kembali sebelum mendapatkan jawaban. Tak ayal saat asisten kepercayaan masih muda itu melihat wajah Seokjin, tampak disana guratan tidak suka diantara persepsi tak menyenangkan miliknya."Ada banyak kesalahan yang kau buat, sebaiknya kau cari informasi mengenai keberadaan Yoongi. Aku akan mencari Jungkook. Berharap kalau dia belum jauh dari rumah ini," ucap Seokjin sedikit menahan nafasnya.
Ada begitu banyak, hal yang tak bisa dia katakan saat ini. Dia merasa keadaan Jungkook hari ini juga seterusnya itu disebabkan oleh kesalahan dirinya, neneknya atau kedua orang tuanya.
"Baiklah, aku akan kerumahnya kalau begitu. Kabari jika kau butuh hal lainnya, aku akan kabari pak Yan untuk menemanimu mencari Jungkook. Cukup bahaya jika kau pergi sendiri saja di luar sana," saat ini dia menjadi serba salah juga.
Keadaan ini saja tidak menyenangkan. Tidak ada hal baik, untuk bisa dikatakan sebagai luar biasa. Terlalu banyak rahasia keluarga ini yang tidak bisa dikatakan di depan publik. Ada artinya, karena rahasia rumah ini tidak bisa keluar jangkauan.
KAMU SEDANG MEMBACA
36 Days (SEASON II) (YoonMin)
FanfictionSatu tahun setelah Jungkook mendapatkan haknya. Setelah tiga puluh enam hari yang panjang dan penuh rintangan. Lantaran tekad kuat, Tuhan memutuskan untuk menghilangkan kemampuan indigo nya, Min Yoongi. Yoongi mengira hidupnya sudah berubah baik-ba...