피는 같은 의미가 아니다 (27)

104 14 2
                                    

1 Tahun kemudian,

Daeng Hwa baru saja menemukan jimat yang sudah rusak dari salah satu rumah di daerah pegunungan sekitar. Pria itu menghirup bau dupa kuat dan anyir darah manusia telah mati sepekan lalu. Tidak ada tetangga, binatang buas ataupun mematikan di hutan ini.

Istrinya pulang ke kampung halaman, tak memungkiri kalau kepekaannya tidak lengkap. Semakin usia bertambah dia tidak bisa merasakan makhluk pengintai, bisa jadi dia akan diserang kala lengah.

Memasukkan beberapa bukti dan beberapa senjata yang bisa dia perbaiki. Daeng Hwa membuang asap rokok dari mulutnya. Bayaran tinggi dengan hasil memuaskan adalah jalan dia tempuh untuk membantu anak sambungnya bisa masuk ke departemen pelatihan kepolisian.Agak melelahkan, dia sudah memungut beberapa potongan tulang terbakar bekas pembunuhan itu terjadi. Bayaran seorang mafia cukup tinggi, sedikit khawatir kalau pria itu akan mengamuk jika tahu putri kesayangannya sudah meninggal karena kesalahan bapaknya sendiri.

"Kau tahu, aku takut ayahmu membunuhku jika aku membawa dirimu dalam keadaan begini." ucapan itu terdengar parau, menahan batuk akibat asap rokok dia hisap sendiri.

Tatapan dingin tak hidup di depannya, anak perempuan itu berjongkok dan memegang rambut pria di depannya seolah ingin menenangkannya. Tangan menembus setiap helai rambut pria di depannya. "sungguh malang nasibmu karena kau memiliki ayah penjahat, musuhmu membunuhmu dengan bengis setelah melecehkan dirimu."

Wajah pucat ruh anak tak bersalah itu menitikkan air mata. Pergi bagai cahaya dan asap lembut. Kemampuan ini selain mengagumkan juga menyesakkan dada saja, tutur ucap dalam batin si pria dukun.

"Semoga kau tenang di dalam surga, biarkan para penjahat dan ayahmu kena karma-nya."

,

"Jadi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi?"

Tatapan tajam dengan posisi duduk santai. Tak bisa dipungkiri bahwa pemuda itu tak mau memakan waktu lama hanya untuk mengurus satu makhluk pendendam satu hari penuh.

Kasus yang sama, dengan bayaran lebih tinggi kalau berhasil. Beberapa dukun sudah menyerah dan memilih pergi dibandingkan harus menuruti keinginan jiwa pemberontak dan kelabu di depannya.

 Beberapa dukun sudah menyerah dan memilih pergi dibandingkan harus menuruti keinginan jiwa pemberontak dan kelabu di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
36 Days (SEASON II) (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang