희망이 없는 (19)

92 14 11
                                    

"Jauhkan tangan kotor mu dariku, aku tidak suka menjadi sesuatu paling menyedihkan."

.

Rokok ini dupa, Yoongi menghisapnya sebagai tanda pertahanan. Ayahnya sudah mengajarinya, ini bukan kebiasaannya. Dia merasa sedikit tua saat melakukan hal ini. Serasa kalau usianya malah menjadi 50 tahun, mungkin karena dia sering melihat cara ayahnya mengatasi masalah hantu itu dengan caranya. Seorang diri, berada di dalam kendaraan setan yang berjalan diantara tempat ramai di kota ini. Manusia tidak akan bisa mendengar pertolongan lain dari dalam sini. Yoongi melihat situasi, melirik salah satu supir tanpa wajah disana. Dia mencoba untuk lolos walau kemungkinan besar dia akan mati, susah untuk dia bebas di saat kondisi para makhluk mencoba memakan dirinya.

Yoongi masih merasa aneh, mungkin karena dia baru saja mendapatkan kemampuannya.  Kedua mata yang dia punya dan Yoongi tidak menyadari kalau kedua manik matanya mengeluarkan cahaya biru yang singkat. Nafas yang dibuang Yoongi juga menggeliat kepulan asap. Yoongi membuang hawa dingin dengan meniup udara dari dalam mulutnya

"Tiba-tiba saja suhu tubuhku turun," ucap pelan penuh gemetar.

Yoongi tidak akan menduga kalau suhu tubuh mampu mempengaruhi dirinya, tubuh putih itu semakin pucat dan tampak tidak baik saja.

"Kau sepertinya terlalu sepele sehingga meninggalkan jaket mu di rumah." Bisik si sosok perempuan penuh kesenangan diantara dia memeluk tubuh Yoongi dari belakang.

Entah ini sebuah keberuntungan bagi makhluk astral, kejelasan soal Yoongi yang tidak sudi kalau tubuhnya di sentuh ataupun dipeluk erat begini. Ini dia hantu penggoda, dia selalu turun dari bus dengan pakaian seksi lalu menipu para manusia hidung belang. Membawa mereka dalam rumah tua atau semak lebat untuk memulai aksinya, Yoongi mencium bau bunga melati dan bukan bau busuk. Arwah wanita itu rupanya sedang menggoda Yoongi agar si pemuda sipit itu mau memberikan seluruh jiwa dan raganya.

"Aku sangat suka dengan mu. Jarang aku langsung memeluk manusia lain seperti dirimu, kau sangat beruntung. Aku memilih dirimu, aku juga bisa- untuk membantumu sayang hihihihi...." Menunjukkan gigi putihnya, rambut panjang hitam menutupi wajah cantiknya. Ya, hantu itu memang cantik dengan kedua mata lentik juga besar diantara kelopak matanya. Membuat Yoongi akui kalau semasa hidup ruh di belakangnya itu pasti senang sekali mempercantik dirinya.

Semakin Yoongi berusaha menggerakkan tubuhnya hanya untuk membebaskan diri, semau itu sia-sia saat kedua kaki ruh wanita yang bernama Hyona itu memper-erat dua kaki di pinggangnya. Yoongi menarik nafas dalam tanpa mau merasa takut, dia hanya tersenyum santai dan mempertontonkan dirinya di depan para makhluk yang kini semakin meremehkannya. Puntung rokok sudah jatuh tepat di dekat kakinya, abu bau kemenyan akan habis kalau Yoongi tidak melakukan dengan segera. Ini adalah batas perlindungan dirinya agar para makhluk tidak bisa membunuhnya, dia hitung dalam hati masih ada sisa sepuluh menit bagi puntung rokok itu bertahan asapnya.

Di luar sana dia akan ditertawakan para mahluk lainnya jika bangkit sebagai bangsa mereka.

"Bagaimana tampan? Aku akan menunjukkan sesuatu yang indah padamu, itu pun kalau kau mau pasrah. Ayo... Apakah aku cantik?" Pada akhirnya dia mencoba untuk mencium pipi itu meski akhirnya Yoongi memalingkan wajahnya tidak suka. Ada angin yang menerpa wajah si hantu Hyona, membuat Yoongi bisa melihat wajah penampakan itu begitu jelas karenanya. Ada luka di leher, seperti bekas di baret dalam oleh pisau. Lengan itu juga tampak tidak kuat lantaran ada luka lebam biru yang membuat darah membeku disana. Si hantu itu masih berusaha memaksa kepala Yoongi untuk menoleh kepadanya agar bisa mencium bibir si pemuda. Ingin menghisap jiwa seseorang sampai habis.

36 Days (SEASON II) (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang