(17) 그들은 증오로 가득 차있다

87 14 1
                                    

"Semua dimulai dari sebuah masa lalu...."

.

(Flashback *** on)

"Selamat pagi anak-anak, kita akan mulai belajar dan berdiri semua!"

Seorang wanita datang memakai bajunya, cantik dengan penampilan rambut panjang diikat rapi. Tersenyum manis pada semua anak-anak yang sibuk dengan dunia mereka. Kecuali, Yoongi ( 9 tahun ) berdiri saat dia mendengar guru di depannya meminta anak didiknya berdiri.

Yoongi langsung menjadi pusat perhatian anak-anak sebayanya tengah memperhatikannya.

"Yoon, apa yang kau lakukan?"

"Dia aneh sekali, selalu saja bertingkah tak masuk akal."

Semua mempertanyakan sikapnya, mengatakan hal yang mereka anggap aneh. Yoongi juga tidak tahu apakah dia sudah benar melakukan ini? Dirinya memperhatikan anak-anak sekitar yang tak menggubris ucapan guru di depan mereka tadi, padahal seluruh kelas bisa mendengarnya karena guru itu berbicara dengan suara keras tadi.

"Apa kalian tidak menuruti ucapan ibu guru, dia kan meminta kita berdiri," kata Yoongi dengan pandangan ke depan.

"Kau gila, tidak ada guru yang masuk kesini bodoh!"

Yoongi tidak mengerti, dia justru sangat jelas melihat dan mendengar bagaimana guru itu masuk sembari meminta para murid segera memberi hormat padanya tadi. Hembusan nafas resah dan wajah bingung miliknya, membuat Yoongi langsung menatap ke depan dan melihat guru cantik itu mengulas senyum ke arahnya. "Tapi aku-" sedetik kemudian dia tidak bisa bicara saat melihat guru itu mengulas senyum yang semakin aneh. Desiran darah di tubuh Yoongi kecil seolah melaju cepat dengan wajah tegang luar biasa. Dia tidak mengira kalau ada permainan cukup besar menimpa dirinya saat ini.

"Jadi kau yang bisa melihatku ya, bagus sekali. Aku akan memberikan hadiah kecil padamu, atas sikap sopan mu itu anak manis."

Yoongi tak sempat mengira kalau ini semua permainan yang dibuat oleh sosok di depannya. Dari wanita cantik menjadi hantu tanpa mata yang mengerikan, dimana beberapa belatung juga amis darah menetes sampai mengenai meja guru di depan sana. Panggung sandiwara yang dibuat oleh sosok itu hanya bisa dia lihat seorang diri, tanpa tahu bagaimana agar dirinya sendiri bisa mengatasi rasa takutnya.

Tidakkah Yoongi berteriak?

Tentu, dia ingin. Tapi dia tidak bisa karena lidah di dalam mulutnya terasa pahit juga kelu, matanya menatap sosok di depannya penuh ketakutan. Hingga sedikit dia mundur dalam nafas tersengal tak terarah.

Betapa bahagianya hantu wanita itu sampai membuat seorang anak hampir ketakutan diantara teman sebayanya yang sedang bahagia menunggu pelajaran dimulai beberapa saat lagi.

"Indigo..." Bisik sosok itu mendekati Yoongi dengan melayang. Belatung itu ikut di atas kepalanya juga jatuh dengan santainya di dekat tangan Yoongi yang berada di atas meja dalam keadaan super gugup.

Makin lama Yoongi mencoba untuk menghindari tatapan makhluk halus di depan matanya, makin kuat juga makhluk itu memaksa dia untuk terus melihatnya. Gangguan besar ini membuat Yoongi sesak nafas, dia menangis di tempat dalam bibir memanggil kakeknya lirih.

36 Days (SEASON II) (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang