형제 자매 (15)

83 16 3
                                    

"Bunuh aku, maka kau akan puas. Tapi... Jangan harap jiwamu damai dalam kematian sesungguhnya."

.

(Author **** POV)

Terasa mual perut ini, terasa berat badan ini untuk bertahan. Hanya satu menit saja satu manusia disini demi menolong lainnya, dia harus tahan ini semua dalam hitungan nafas satu detik.

Min Yoongi...

Bahkan usahanya dulu belum dibayar. Jungkook yang sekarang bukan Jungkook sahabatnya yang manis. Jungkook yang sekarang hidup sebagai predator tanpa dia sendiri juga menyadarinya. Jungkook yang dulu pasti menangis penuh derita melihat wujudnya sekarang ini. Yoongi merasa kalau dunia semakin tidak masuk akal melihat anak manusia di depannya dikendalikan tanpa ampun satu iblis.

Salah satu faedah dalam hidupnya ialah, saat dia lulus SMA dia ingin lulus sarjana setidaknya perbankan. Hidup normal layaknya manusia lain, Jungkook pasti akan bangga dengannya kalau cita-cita itu mumpuni.

Mata merah Jungkook, itu sangat mengerikan untuk dilihat. Yoongi sangat tidak suka hingga ia mengatakan bajingan cukup keras sampai menggema di ruangan kamar. Tak cukup baginya satu atau dua kata kasar untuk menciptakan suasana hatinya tenang.

"Bajingan, kau gunakan tubuh Jungkook untuk menghadapi ku rupanya. Pengecut memang, kau hanya bisa menjadi hantu paling menyedihkan di dunia."

Yoongi memukul ujung gagang pisau kecil pada dinding di belakangnya. Kepulan asap yang bercampur garam halus keluar menguat menyambut indera penciuman Yoongi juga musuhnya.

Yoongi memang dukun dengan segala peralatan dia punya. Tak ayal jika Jung Kyung nyonya besarnya sangat kerepotan untuk bisa menyingkirkan Yoongi dari dunia ini.

"Lepaskan tubuh itu atau aku akan membawamu ke tempat kau seharusnya ada," Yoongi memasang tubuhnya siap. Lengannya menutupi bagian bawah wajahnya dan menyisakan dua kelopak mata tajam bak elang. Kedua kaki layaknya kuda-kuda yang sangat kuat.

Ayahnya juga mengajarkan bela diri padanya. Mungkin jika Yoongi menghadapi musuh lebih kuat lagi dia mampu untuk menghadapinya.

"Kemari lah iblis! Bajingan seperti dirimu tidak akan pernah aku biarkan, lagi...." Serius dan meyakinkan.

Sayang sekali kalau kata-kata Yoongi tidak membuat makhluk satu ini takut dan bergetar tubuhnya. Justru ada tawa terpingkal disana dalam sarat kemenangan belum sampai asanya.

"Manusia berkata kotor? Aku baru melihat dan mendengar secara langsung, kau katakan pada adikmu ini?" Suara khas Jungkook yang lain. Si pemilik tubuh pasti sudah memberontak keras di balik tubuh kerasukan. "Semoga saja Tuhan maafkan dirimu anak muda, kau bisa membuat mati mu tersiksa," ucapnya sambung dalam lidah menjulur dan membasahi kedua bibirnya yang kering. Iblis itu menyukai tubuh Jungkook sekarang ini. Dia bisa melakukan banyak hal dan Yoongi melihat bagaimana buah apel malang itu menjadi sedikit busuk dan dimainkan di tangan Jungkook dalam lemparan kecilnya.

Yoongi diam bukan karena dia takut, dia ingin mencari celah serta kelemahan makhluk tak kasat mata yang masuk di tubuh Jungkook. Kalau dilihat secara fisik, makhluk itu hampir sempurna mengendalikan tubuh Jungkook dengan baik. Tidak ada suara tulang patah atau tubuh yang masih kaku dalam beberapa detik. Ini pengalaman pertama kali dia melihat kalau setan sudah bisa membuat babak baru untuk bisa membaur manusia dengan tubuh orang lain.

36 Days (SEASON II) (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang