Jum'at, 13 Desember 2018.
Hari ini adalah hari ke-63 atau bulan ke-2 Dania tinggal di Asrama Keputrian. Tepat pada pukul 21.00. Terdengar suara hantaman pintu yang sangat keras dari pintu kamar delapan.
"LUNA!" Yasmin berjalan dari balik pintu. Berteriak memanggil Luna yang tengah berbaring di ranjangnya.
Dania dan Luna seketika terkaget. Wajah Yasmin tampak memerah. Emosinya membara-bara. Berjalan sambil menatap tajam wajah Luna. Entah apa hal yang terjadi saat itu. Hingga membuat Yasmin terlihat sangat marah.
"ELU YANG NYUCI BAJU GUA, KAN?" Yasmin menarik baju Luna. Mengangkat gadis itu berdiri di hadapannya.
Luna mengangguk pelan. Menunduk dengan ekspresi yang sangat tegang.
"SINI IKUT GUE! SINI!" Yasmin membentak. Menarik kerah baju Luna dengan kasar.
Gadis itu membawa Luna keluar kamar. Entah ingin ke mana. Jantung Dania berdetak kencang. Penasaran sekaligus panik melihat Yasmin. Ia beranjak dari ranjang. Berjalan diam-diam mengikuti Yasmin.
Luna ternyata dibawa oleh Yasmin ke ruang tengah lantai 1. Di sana sudah ada Dara, Silvi, dan Mila yang sedang berdiri menunggu Yasmin. Masing-masing mereka melipat tangan. Menatap benci ke arah Luna.
"INI, INI BAJU GUE YANG LU CUCI, KAN?" Yasmin menghepaskan tubuh Luna ke lantai. Mengambil sebuah baju berwarna biru terang yang dipegang oleh Mila.
Luna hanya mengangguk. Sangat cemas dengan dirinya sendiri.
"Lu bisa nyuci nggak? Lu tau—LU UDAH BIKIN BAJU GUE LUNTUR? TAU GA?" Yasmin membentak kembali. Suaranya menggema di koridor-koridor asrama.
Dania memperhatikan mereka dari balik pintu masuk gedung asrama. Perasaan gadis itu benar-benar sungguh ketakutan. Risau apabila terjadi sesuatu dengan Luna.
"Silvi, Mila! Sekarang lu kumpulin semua anak di gedung ini. Biar mereka semua pada tau, ulah bodoh bocah ini!" Yasmin memerintahkan Silvi dan juga Mila. Sambil menunjuk-nunjuk wajah Luna dengan tangannya.
Silvi dan Mila langsung bergegas pergi. Mengumpulkan seluruh anak yang tinggal di gedung 1. Silvi naik ke lantai 2. Memanggil anak-anak yang tinggal di lantai 2. Sedangkan Mila berkeliling di lantai 1, memanggil seluruh anak penghuni lantai itu.
Tak lama kemudian, para gadis yang tinggal di gedung asrama 1 berbondong-bondong keluar menuju ruang utama lantai 1. Berdiri di tempat. Mengelilingi Luna yang tertunduk di tengah-tengah.
Yasmin berjalan mendekati Luna. "Sekarang lu liat bocah ini, lu pada tau? Dia udah sengaja bikin baju gue luntur!"
Yasmin berdiri angkuh. Membentak-bentak Luna di hadapan para gadis asrama 1. Luna menunduk. Menangis ketakutan di tengah-tengah para gadis yang berdiri mengelilinginya.
"Dara! Ambil semua baju dia yang ada di lemari. SEKARANG!" Yasmin memerintahkan Dara.
Dara dengan sigap langsung menuju lantai 2. Memenuhi perintah yang Yasmin katakan.
Yasmin mengangkat kakinya. Kemudian dengan kasar menendang kepala Luna. Luna tetap menunduk. Terus menangis ketakutan.
Yasmin mencengkram kasar ikatan rambut Luna. "LIAT MUKA GUE! LIAT! GUE DI SINI, BUKAN DI LANTAI!"
Gadis lemah di tengah ruang utama itu perlahan mengangkat kepalanya. Wajahnya telah banjir dengan air mata menatap Yasmin ketakutan.
Dania terdiam, menundukkan kepala. Tak tega melihat sahabatnya diperlakukan sangat kasar oleh Yasmin. Ia sebenarnya sangat ingin membela Luna. Namun tak ada daya, seluruh gadis di Asrama Keputrian memihak kepada Yasmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)
Romance"𝘼𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙠𝙚𝙟𝙖𝙢 𝙙𝙖𝙧𝙞𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙞𝙧 𝙡𝙖𝙪𝙩?" Diselimuti dengan pedihnya sudut semesta yang hanya diberikan kepada insan-insan yang malang. Hari itu tanggal 28 September 2018, keberuntungan sudah tak in...