WANITA TUA

30.5K 5.1K 82
                                    

Senin, 11 Maret 2019.
Hari ke-15 Dania pergi dari rumah Althar.

Selama 15  hari ini, Dania tinggal di jalanan. Tidur lesehan beralaskan kardus di teras ruko-ruko yang sudah tutup pada malam hari.

Walau menderita hidup menjadi orang jalanan seperti itu, Dania tak pernah sekali-pun terpikir untuk kembali ke rumah Althar. Ia hanya berpasrah dengan takdir yang sudah Tuhan tetapkan dalam perjalanan hidupnya

Meski hidup di jalanan, Dania tak pernah lupa untuk melaksanakan sholat 5 waktu. Rasa cinta kepada Tuhan sudah kembali lagi di dalam hatinya. Bahkan gadis itu selalu memilih untuk tidur di ruko-ruko yang tak jauh dari masjid.

Pagi hingga malam, selalu Dania habiskan di dalam masjid yang terbuka umum sebagai tempat beribadah. Hari-harinya hanya dihabiskan di dalam masjid dengan membaca Al-qur'an, membantu beres-beres, dan melaksanakan sholat sunnah hingga masjid di tutup pada waktu malam.

Ia juga tetap mandi. Sebuah toilet di dalam masjid boleh dipergunakan untuk mandi. Namun soal makan, Dania hanya makan 2 kali setiap hari.

Uang dari gaji yang Sri berikan waktu itu, hanya digunakan untuk membeli makanan dan juga perlengkapan yang dibutuhkan. Uang itu kini tersisa Rp.80.000. Paling lama, sisa uang itu akan habis untuk membutuhi kebutuhan Dania selama 3-4 hari ke depan.

Dania sangat jarang mencuci baju. Ia malu jika harus menjemur pakaiannya di area masjid. Khawatir para pengurus masjid di sana akan melarangnya, juga memandang sebelah mata.

Namun sebenarnya, prasangka gadis itu salah besar. Para pengurus masjid justru sangat senang dengan keberadaan dirinya. Terutama karena ia sering membantu membersihkan area saf perempuan.

Beberapa baju yang kadang dicuci, biasanya dijemur di dalam toilet bagian wanita. Namun sangat amat jarang. Sebab Dania malu dengan jamaah perempuan yang hadir di masjid itu.

Dan sudah 15 hari ini, Dania belum didatangi dengan tamu bulanannya. Ia khawatir jika tamu bulanannya datang, dirinya tak bisa lagi untuk menetap di masjid itu.

Dan juga selama 15 hari ini, Bunda dan juga Althar tampaknya sudah berpasrah. 2 insan itu tampak berusaha memahami apa yang Dania rasakan. Juga menuruti apa yang ia pinta di dalam surat terakhir itu.

• • •

Pukul 12.10

Allahu akbar...
Allahu akbar...

Azan sholat zuhur berkumandang. Dania saat itu tengah membaca Al-Qur'an di saf wanita.

Gadis itu menutup Al-Qur'an-nya. Mengembalikan ke sebuah tempat menyimpanan dan mulai menjawab azan. Usai itu ia langsung beranjak. Melaksanakan sholat sunnah sebelum zuhur (sholat sunnah qobliyah).

Saf wanita saat itu sangat sepi. Bahkan hanya ada Dania seorang diri. Memang jarang sekali ada jamaah perempuan di dalam masjid. Bahkan sebelum kehadiran Dania, saf wanita sering dijadikan saf laki-laki karena jarangnya kehadiran jamaah wanita.

Kini Dania tidak hanya menjadi seorang gadis yang cantik dan pintar saja. Ia sekarang sudah menjadi seorang gadis cantik, pintar, dan juga salihah.

Keadaan hatinya juga sudah membaik. Ia mulai bisa melupakan masa lalunya yang kelam itu. Kini, gadis itu tengah menempuh kehidupan baru. Bagai seorang bayi yang baru lahir.

Usai melaksanakan sholat qobliyah, ikamah mulai dikumandangkan. Para jamaah laki-laki mulai merapatkan barisan. Melangkah merebuti saf-saf kosong di bagian depan. Tak tampak ada jamaah perempuan selain Dania sampai detik itu. Sudah ke puluhan kalinya, Dania melaksanakan sholat sendirian di saf bagian wanita.

LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang