Selasa, 19 Maret 2019.
Dania sudah bekerja selama 4 hari di perusahaan media. Kasus yang masih ia tangani-pun masih sama, yaitu kasus kecelakaan mobil terbesar di Indonesia. Yakni kasus kematian nenek dan kakeknya sendiri.
Fakta bahwa kasus kecelakaan itu adalah kasus kecelakaan kakek dan nenek Dania tidak pernah ia ceritakan kepada siapa-pun. Baik kepada karyawan di kantor, Zafran, Nenek, keluarga Althar, bahkan Sri sekalipun.
Dania tidak mau dirinya berurusan dengan kasus kecelakaan itu. Ia tak mau lagi harus berurusan dengan kasus pidana apabila penyebab dari kecelakaan mobil itu telah ditemukan.
Karena Dania yakin, bahwa tersangka penyebab kasus kecelakaan yang merengut nyawa nenek dan kakeknya itu adalah wanita bernama Rina. Yaitu ibu dari ayah Dania yang pernah Sarah ceritakan kepadanya dulu.
Dan satu-satunya orang yang menduga bahwa Rina adalah tersangka hanya Dania seorang diri. Ia tak mau menceritakan semua yang ia ketahui dan ia duga kepada siapa-pun. Permasalahan ini pasti akan panjang jika gadis itu mengemukakan dugaan di dalam hatinya.
Biarlah masa lalu Sarah yang kelam itu berlalu begitu saja. Dania ingin hidup tenang tanpa tersangkut masalah apa-pun.
~
Pukul 16.20 sore.
Dania masih sibuk dengan komputer di hadapannya. Masih mengerjakan riset mengenai kasus kecelakaan mobil terbesar di Indonesia.Meski masih berumur 18 tahun, dan Dania juga tidak lulus SMA dengan sempurna, ia tetap menjadi gadis yang pintar. Bahkan kepintaran Dania hampir setara dengan para karyawan yang berumur 20 tahun ke atas. Kepintaran itu lah yang membuat ia diterima untuk bekerja di perusahaan media.
"Dania!" Naura mengagetkannya yang sedang fokus. Hanya berjarak 2 meja satu sama lain.
"Kenapa?" Dania sontak menoleh.
Naura beranjak dari kursinya. Berjalan menghampiri meja kerja Dania yang sangat dekat.
"Tadi waktu aku mau ke toilet, aku nggak sengaja papasan sama Pak Bos di koridor. Katanya bilangin sama kamu, suruh baca chat WhatsApp-nya." Naura berbisik.
Dania tersenyum malu. Tangan Dania langsung bergerak meraih ponsel yang diletakkan di atas meja. Mengusapkan layar, hendak membuka pesan yang dikirimkan Zafran.
"Cieee, kayanya ada yang mau jadi pacarnya Pak Bos nih!" Naura bergurau.
Dania langsung tertawa, sambil menatap ponselnya dengan antusias. Apa sebenarnya yang dikirimkan Zafran? Sampai-sampai menyuruh Naura menyampaikan pesan seperti ini.
Naura berjalan kembali ke meja kerjanya. Meski ia penasaran dengan pesan yang Zafran kirimkan, ia tetap harus menjaga privasi dua orang itu.
Dania mulai membuka aplikasi whatsApp. Menekan sebuah pesan yang dikirimkan oleh Zafran.
Isi pesan Zafran :
____________________________________
Zafran :
(Dania, aku mau ajak kamu ke PIK. Kamu mau gak?)(Ntar sore kok, abis jam pulang)
Dania :
(ooh, oke deh)
____________________________________Dania seketika tersenyum-senyum sendiri. Zafran mengajaknya ke sebuah pantai wisata bernama PIK (Pantai Indah Kapuk) yang berada di Ibu Kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)
Romance"𝘼𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙠𝙚𝙟𝙖𝙢 𝙙𝙖𝙧𝙞𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙞𝙧 𝙡𝙖𝙪𝙩?" Diselimuti dengan pedihnya sudut semesta yang hanya diberikan kepada insan-insan yang malang. Hari itu tanggal 28 September 2018, keberuntungan sudah tak in...