GADIS BERUNTUNG

43.7K 6K 744
                                    

Pukul 03.30 dini hari.
Dania tak sengaja terbangun dari tidurnya. Tatapannya langsung tertuju pada Althar yang masih melaksanakan sholat hingga detik itu.

Ia sungguh terharu melihat ke-shalihan yang dimiliki suaminya. Sungguh sebuah keberuntungan besar memiliki Althar. Dengan perlahan gadis itu beranjak. Berjalan menuju toilet sebuah toilet di dalam kamar.

Sebenarnya keadaan tubuh Dania saat itu masih parah. Hanya sedikit membaik semenjak menikah 4 hari yang lalu. Ia tidak boleh terlalu banyak bergerak. Namun gadis itu memaksa. Di dalam toilet ia mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat.

Althar yang sedang sholat seketika dibuat kaget mendengar suara desiran air di toilet. Di dalam kamar itu hanya ada dirinya dan Dania. Dugaannya, siapa lagi kalau bukan gadis miliknya itu.

Usai berwudhu, Dania mengambil mukena di atas kasur. Kemudian berdiri di belakang Althar, memaksakan dirinya untuk melaksanakan sholat.

Dania saat itu melaksanakan sholat sunah taubat seperti yang Althar lakukan dari kemarin. Ia memohon kepada Allah, untuk diampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan. Gadis itu sungguh khusyuk dalam melaksanakan sholatnya. Sampai terlupa dengan rasa sakit yang ada pada tubuhnya.

Althar yang baru saja menyelesaikan sholat sunah tahajud, dibuat terkaget melihat istrinya yang sedang sholat di belakang. Ia benar-benar sangat khawatir dengan keadaan Dania yang masih parah.

Usai Dania sholat, Althar langsung menatap heran wajah istrinya itu. Ia sangat tak menyangka Dania memaksakan diri untuk sholat. Pula dengan keadaan berdiri.

"Dania, kamu itu lagi sakit, Dan! Kamu harus istirahat! Kalau-pun kamu mau solat, solatnya sambil duduk aja, ya? Allah nggak ngelarang
kamu, kok!" Althar membujuk gadis itu.

"Thar... biarin aku menghadap Allah dengan sebaik-baik cara yang aku bisa. Jangan halangin aku. Aku mau nunjukin sama Allah kalo aku cinta sama Dia!" Dania menjawab dingin. Wajahnya pucat menatap Althar.

Gadis itu kemudian berdiri. Hendak melaksanakan sholat kembali. Jawabannya barusan membuat Althar berpasrah.

~

Allahuakbar...
Allahuakbar...

Suara kumandang adzan terdengar serentak dari alarm yang Althar dan Dania setel di dalam ponsel mereka. Dua pasangan itu terdiam. Duduk di atas sajadah, menunggu hingga adzan selesai.

Sudah dari jam 03.30 tadi, Dania terus melaksanakan sholat di belakang Althar. Benar-benar tak berhenti sampai adzan subuh. Ia juga takut dengan nasib dirinya di akhirat kelak. Kematian tak ada yang tahu. Bisa saja besok, nanti pagi, atau bahkan detik ini.

Usai adzan, Althar langsung mengajak istrinya itu untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah. Sungguh tenang rasanya berada di dekat satu sama lain. Yang merasakan ketentraman tidak hanya Dania, namun Althar juga.

Usai sholat, Dania menyalami tangan suaminya itu. Mengecup lembut, kemudian tersenyum satu sama lain. Althar merasa lucu menatap wajah cantik Dania. Begitu pula dengan Dania, merasa lucu memandang wajah tampan Althar.

Althar menyuruh Dania untuk duduk di sebelahnya. Kemudian mendekap lembut tubuh kecil istrinya itu. Sangat tenang, tentram, dan tak ada kegelisahan.

• • •

Pukul 07.30
Althar memasuki kamar. Sambil membawa nampan berisi sarapan untuk Dania. Pria itu duduk di atas ranjang. Tersenyum menatap wajah cantik istrinya yang pucat.

LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang