CINTA PERTAMA

51.8K 7.4K 234
                                    

Jum'at, 28 September 2018.

Hari ini adalah hari-H perlombaan cerdas cermat yang akan diikuti oleh Dania, Veni, dan Althar. Mereka sangat yakin memenangkan perlombaan tersebut.

Pukul 06.35 WITA.
Berbeda dengan pagi yang lainnya. Pagi ini Dania mendatangi kamar Sarah. Sarah sedang membaca Al-Qur'an. Wanita itu biasanya memang jarang keluar kamar di pagi hari. Ia biasanya keluar kamar ketika ingin berangkat bekerja.

Dania menyalami Sarah. Lalu meminta didoakan oleh Sarah agar mendapat kemenangan dalam perlombaan cerdas cermat nanti sore.

"Bikin ibumu bangga ya, Nak." Sarah mengecup kening Dania. Tatapannya terlihat sendu.

"Ibu doain Dania ya, Bu! Doain Dania supaya bisa menang lomba!" Dania tersenyum tipis.

"Ibu selalu doain kamu kok, Nak!" Balas Sarah. Tangan wanita itu perlahan mengambil tangan Dania. Lalu menggenggam tangan anak Gadisnya itu penuh dengan harapan.

"Dania pamit ya, Bu! Assalamualaikum!" Dania melepas genggaman Sarah kemudian berjalan keluar kamar.

"Waalaikumussalam." Jawab Sarah sembari mengambil Al-Qur'annya kembali.

Pagi ini Dania tidak membeli basreng dengan pria tua tetangganya tersebut. Waktu bersekolahnya hari itu akan ia habiskan untuk persiapan lomba cerdas cermat nanti sore.

• • •

Dringgg...
Bel istirahat berbunyi.
Jam menunjukkan pukul 09.30 WITA.

Dania dan Veni hanya berdiam di kelas sambil membaca rangkuman tentang materi pelajaran yang diberikan oleh Bu Tari. Mereka sungguh antsias dan terobsesi dengan lomba nanti sore.

Terlihat seorang murid laki-laki yang juga berdiam di kelas. Murid laki-laki tersebut adalah Ryo. Pria itu terlihat cukup aneh. Biasanya saat jam istirahat kelas 12 D hanya tersisa Dania dan Veni saja. Namun hari itu ada Ryo juga.

"Tumben banget dia nggak ke kantin," Dania bergumam di dalam hati.

Tepat setelah Dania bergumam, Ryo tiba-tiba saja beranjak dari kursinya. Kemudian dengan cepat berjalan menghampiri meja Dania dan Veni.

"Kamu nggak jualan basreng lagi?" Pria itu menduduki bangku di depan meja Dania.

"Eh, nggak! Soalnya nanti sore aku ada lomba, Yo!" Jawab Dania dengan gugup.

"Ooh, gitu? Emang ada lomba apaan?" Ryo bertanya kembali, sambil memasangkan wajah penasaran.

"Lomba cerdas cermat!" Veni memotong cepat. Gadis itu merasa geregetan melihat Dania yang sangat gugup.

"Oh, lomba cerdas cermat—" Ryo mengangguk kecil.

"Hmm, gelangnya bagus tuh!" Lanjut Ryo sambil menatap ke arah gelang logam di pergelangan tangan Dania.

"Eh, iya!" Jawab Dania gugup. Tubuhnya sedikit bergemetar.

Tanpa basa basi, Ryo langsung berjalan meninggalkan Dania. Kembali menuju bangkunya. Saat itu hati Dania terasa sangat berdebar-debar. Entah kenapa Dania merasakan ada suatu yang aneh dari Pria itu.

Mulai saat itu, Dania membulatkan dugaannya. Gadis itu sangat yakin sosok Pria yang memberikan gelang logam itu memang Ryo.

• • •

Pukul 11.45 WITA

Dringg...
Bel pulang sekolah berbunyi.

Jam pulang sekolah Dania memang dipercepat setiap hari Jum'at. Sebab akan ada ibadah sholat Jum'at yang akan dilaksanakan bagi murid laki-laki yang beragama Muslim.

LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang