"Dania..." Zafran tiba-tiba muncul dari belakang. Beberapa menit usai pergi menuju mobil.
Dania sungguh terkejut. Pertama kali menoleh ke belakang, tatapannya langsung membulat pada suatu benda yang di genggam Zafran. Pria itu menggenggam sebuah bunga. Membuat hati Dania berdebar amat kencang.
"Dania, aku cinta sama kamu. Dari pertama kalo ketemu kamu di rumah Nenek, aku langsung jatuh cinta, Dan! Kamu mau nggak, jadi pacar aku?" Detik itu, Zafran melamar Dania menjadi pacarnya.
Dania sangat terkaget. Ucapan itu tak pernah terpikir di dalam kepalanya. Mereka baru saja bertemu. Pula baru sekali mengenal. Apa yang harus Dania lakukan? Namun ia juga mengagumi pria di hadapannya itu.
Dengan ragu gadis itu mengangkat tangannya. Menggenggam tangan Zafran dan menerima bunga yang ia julurkan.
Gambar saat Zafran melamar Dania :
Gadis itu mengangguk malu. Telah menerima lamaran yang Zafran berikan.
"Jadi kamu mau, jadi pacar aku?" Zafran memastikan.
Dania mengangguk kedua kali. Tak sanggup mengatakan sepatah kata-pun, akibat guncangan dahsyat di dalam hatinya. Jantung Dania berdebar kencang. Siapa yang dapat menyangka seorang pria anak dari pemilik perusahaan media besar, melamar sosok Dania.
Zafran memeluk hangat tubuh gadis itu. Sangat senang dengan penerimaannya. Sungguh hal ini terjadi akibat seluruh kemalangan selama ini. Dania membutuhkan kasih sayang seseorang. Tanpa meliputi rasa sedih dan luka yang perlu ditutupi.
Mulai saat itu, Dania sudah menjadi kekasih seorang pria bernama Zafran. Zafran kemudian menggenggam tangan gadis itu. Membawa jalan mengelilingi area pantai.
Dania tiba-tiba teringat dengan Ryo. Mungkin jika tsunami Palu 7 bulan yang lalu tidak terjadi, Dania akan dilamar oleh pria itu. Persis dengan apa yang Zafran lakukan. Mungkin hanya berbeda pada bunga yang diberikan.
Dania berpikir, Tuhan telah menggantikan posisi Ryo 7 bulan yang lalu dengan Zafran senja itu. Ia merasa bahwa Zafran adalah laki-laki yang menggantikan Ryo. Walau dengan sifat yang berbeda dan karakter yang berbeda.
Sudah setengah jam lebih 2 pasangan itu berjalan mengelilingi area pantai. Saling menggenggam tangan walau masih terasa canggung. Mereka sudah mulai banyak mengobrol. Mulai lebih dekat dan lebih akrab.
"Kamu mau naik motor nggak?" Zafran tiba-tiba bertanya. Menunjuk pada sebuah tenda penyewaan sepeda dan motor listrik.
"Mau!" Dania mengangguk kencang, menjawab antusias.
"Oke!" Sahut Zafran ikut semangat. Kemudian berjalan mendekati tenda penyewaan.
"Ini bisa disewa, kan, Pak?" Pria itu menunjuk sebuah motor listrik. Bertanya kepada seorang bapak-bapak penjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)
Romance"𝘼𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙠𝙚𝙟𝙖𝙢 𝙙𝙖𝙧𝙞𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙞𝙧 𝙡𝙖𝙪𝙩?" Diselimuti dengan pedihnya sudut semesta yang hanya diberikan kepada insan-insan yang malang. Hari itu tanggal 28 September 2018, keberuntungan sudah tak in...