12

10.7K 469 2
                                    

Sudah menjadi rutinitas bagi Abim untuk selalu mampir ke rumah Amorei setelah pulang sekolah. Seperti saat ini dia sedang berada di kamar Amorei.

Setelah menghabiskan es krim milik Abim, cowok itu langsung mengajak Amorei untuk pulang. Jika tidak langsung diajak pulang kekasihnya itu akan terus meminta yang nantinya malah akan membuat Amorei sakit.

Amorei digendong paksa oleh Abim menuju mobilnya dan mengantarnya pulang. Sepanjang perjalanan Amorei hanya diam membuat Abim tau bahwa cewek disampingnya ngambek.

Dan sekarang Amorei hanya diam sambil memainkan hpnya.

"Rei marah?" Abim berjalan kearah Amorei yang duduk bersender di atas kasur. Menarik tubuh Amorei untuk dipeluknya.

"Kok diem."

"Jawab dong sayang."

"Ih Abim awas." ucap Amorei yang sedari tadi diam.

Abim mengusap rambut Amorei dan mengecupnya bertubi-tubi. "Nanti sakit sayang kalo kebanyakan makan es krim." ucap Abim memberi pengertian.

Amorei menatap Abim cemberut. "Baru dikit tau tadi."

"Besok besok lagi aja ya. Nanti kalo kamu sakit aku sedih loh." ucap Abim lembut.

Amorei mengangguk. Dia merapatkan pelukannya dengan Abim. "Yaudah deh."

"Udah gak marah lagi kan?"

"Enggak Abim sayang." Abim menahan senyumannya. Cewek dipelukannya ini sangat berarti sekali bagi dirinya walaupun manja tetapi itulah yang Abim sukai darinya.

"Mandi dulu sana." suruh Abim.

Amorei menggelengkan kepalanya dan malah semakin menenggelamkan kepalanya di dada Abim. "Bentarr."

Abim menepuk nepuk punggu Amorei. "Yaudah bentar ya." ucapnya.

"Lama deng."

Abim menghela nafas pelan. Sungguh Amorei ini membuat dia gemas dan kesal secara bersamaan. "Gak. Tadi kan kata kamu bentar." ucap Abim sabar.

"Lama ih. Aku masih mau peluk kamu dulu. Nyaman banget ih peluk kamu, guling aku aja kalah. Kamu wangi banget lagi."

Abim terkekeh. "Bisaan aja bujuknya."

Amorei tidak menjawab, malah semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Abim. Abim hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya.

"Sayang Abim." suaranya sangat pelan karena terendam dipelukannya.

"Kalo sayang cium gue dong." ucap Abim.

Amorei mengangkat wajahnya kemudian mencium pipi Abim cepat dan kembali menenggelamkan kepalanya di dada Abim.

"Kok cepet banget?" tanya Abim menggoda Amorei.

"Abim malu ih."

"Idih sok malu lo."

"Abim ngantuk." rengek Amorei.

"Mandi dulu sana." Abim mengusap rambut Amorei.

Amorei menggeleng pelan. "Bobo dulu ya."

"Yaudah tapi nanti mandinya pake air hangat ya." ucap Abim yang diangguki Amorei.

Abim melepaskan pelukannya dan menarik Amorei untuk berbaring. Dia mencium kening Amorei dan memeluknya lagi. "Baca doa dulu baru bobo." Amorei mengangguk.

"Jangan kemana mana ya." pinta Amorei.

"Siap bayi."

TBC

AMOREI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang