64 (End)

15.5K 400 16
                                    

Abim berjalan sambil sesekali melihat Amorei yang terlelap di gendongannya. Disebelah kanannya ada Rio yang tampak memperhatikan sekitar untuk melihat orang yang akan menjemput mereka. Sedangkan disebelah kirinya ada Riska dan Dani yang berbincang-bincang.

"Capek gak? Sini gantian sama papi aja." Ucap Rio mengulurkan tangannya.

Cowok dengan topi hitam itu menggeleng pelan. "Biar Rei sama Abim aja." Balas Abim tersenyum tipis.

Rio menghela nafas. Kemudian mengangkat tangannya saat melihat orang yang sedari tadi mereka tunggu. "Ayok." Ajaknya.

"Abim nemenin papi ya." Ucap Abim kepada kedua orang tuanya yang dibales anggukan.

Abim dan Rio memasuki mobil yang akan membawa mereka ke tempat yang mereka tuju. Abim menempelkan tangannya ke pipi Amorei saat merasa udara disana sangat dingin.

Kepala Abim tertoleh melihat kearah luar jendela, senyumnya terukir saat mobil yang ditumpanginya melintasi taman hiburan Disneyland. Abim tersenyum lalu menatap Amorei.

Sekarang, mereka semua sedang berada di Tokyo, Jepang. Tempat impian dari gadis yang sedang tertidur itu. Rio bersama Abim yang merencanakan ini semua dan tentunya didukung juga oleh kedua orang tua Abim.

"Hey, itu tempat yang pingin kamu datengin." bisik Abim menunduk tepat disamping telinga Amorei. Tangan Abim mengusap rambut Amorei sayang.

"Abim." panggil Rio membuat Abim menoleh kearahnya. "Jagain Rei ya. Buat dia senyum terus."

Abim mengangguk mantap. "Pasti itu mah."

Mobil mereka terparkir tepat didepan hotel yang akan mereka tempati. Hotel dengan view tepat didekat tempat wisata Disneyland menjadi pilihan Rio, semua itu dia lakukan hanya untuk putrinya.

Abim keluar perlahan takut membangunkan Amorei tapi semua itu sia-sia. Sehabis dia berhasil keluar dari mobil itu, Amorei mendadak bangun dan meminta diturunkan.

Amorei melompat dengan girang saat melihat dimana dia sekarang. Amorei menolehkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca kepada Abim membuat Abim mengacak rambutnya. Abim mengkode Amorei agar ke papinya.

Gadis itu berlari memeluk Rio. "Makasih, papi."

"Sama-sama, princess." Saat mengatakan itu Rio tampak menahan tangisnya. "Rei seneng?"

"Seneng banget." ucapnya girang. "Andai mami ikut." gumam Amorei agar tidak terdengar oleh siapapun.

"Rei mau lihat kamar Rei gak?" tanya Rio tersenyum misterius.

"Mauuu." angguk Amorei semangat.

"Let's go." Rio menarik tangan Amorei untuk melangkah masuk.

Tersisa Abim, Dani dan Riska yang tersenyum melihat perbincangan keduanya. Riska mengusap air matanya yang hampir menetes.

"Gina juga dulu suka banget sama Disneyland." Ucap Riska menahan tangis.

Abim tersenyum sendu. Setelah itu, dia mendekat untuk merangkul bahu Riska. "Abim juga tadi sempet lihat Rei agak sedih. Tapi Abim tahu bahwa dia gak mau ngecewain papinya."

Abim berdiam sebelum melanjutkan ucapannya.
"Mama juga gak boleh sedih. Kita disini mau seneng-seneng."

Riska mengusap kasar matanya sambil memperhatikan tempat wisata Disneyland yang sangat terlihat jelas dari tempat mereka.

"Kamu udah siap?" tanya Riska.

Mendadak Abim berdeham gugup. Cowok itu mengangguk dengan senyum yang tidak dapat dia tahan.

AMOREI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang