11

13.2K 543 7
                                    

"Cantik." ucap Abim mengikat rambut Amorei setelah dia kepang. Abim suda sering mengkepang rambut Amorei jadi dia sudah merasa ahlinya.

Amorei berkaca di hpnya. "Makasih Abim."

"Sama sama sayang."

Mereka sebenarnya sudah sampai di sekolah tapi sebelum mereka keluar dari mobil, Amorei meminta Abim untuk mengepang rambutnya.

"Ayok turun."

Abim menyampirkan tasnya terlebih dahulu ke pundak baru keluar dari mobilnya. Kemudian dia berlari kecil kearah samping mobilnya untuk membukakan pintu.

Amorei keluar dengan senyumannya seperti biasa dan Abim dengan sigap langsung merangkul pundak cewek itu.

"Eh Abim tau gak?" tanya Amorei.

"Tau apa?"

"Kalo Rei sayang Abim."

"Bisaan aja lo bayi." ucap Abim sambil terkekeh geli.

Amorei tertawa lucu dan memeluk Abim dari samping sambil berjalan. Abim hanya geleng geleng kepala melihat gadisnya.

Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di kelas. Abim dan Amorei berjalan kearah bangku mereka. Di dekat meja mereka sudah terlihat Leo dan Vino yang sudah datang.

"Tumben ya Anna belum dateng." ucap Amorei kepada Abim saat melihat bangku didepannya masih kosong.

"Mati kali." asal Abim.

Amorei menepuk bibir Abim pelan. "Abim kasar ih." sebal Amorei.

"Maaf sayang."

Anna tiba tiba datang dan terlihat bahwa cewek itu habis berlari. Dia mengatur nafasnya saat sampai di bangkunya kemudian menoleh ke belakang tepatnya ke bangku Amorei.

Amorei heran melihat Anna yang masih mengatur nafasnya itu. Amorei menoleh kearah Abim dengan tatapan bertanya dan dibalas gelengan oleh Abim. "Anna tumben telat." ucap Amorei.

"Gue begadang tadi malem, eh kesiangan deh bangunnya." ucap Anna menjelaskan.

"Dasar kebo." sahut Leo tiba tiba dari arah belakang.

Anna mendelik tak suka kearah Leo. "Sok akrab lo."

"Dibaikin ngelunjak lo." ucap Leo.

"Emang lo pernah baik sama gue." balas Anna tak terima. Leo menjulurkan lidahnya ke arah Anna mengejek cewek itu.

Amorei yang berada di antara kedua orang itu hanya menatap polos keduanya. Dia menatap Abim lagi kemudian Abim menjawab dengan gelengan lagi.

"Akhirnya selesai. Makasih Sinta." Vino mengembalikan buku yang dia contek tadi kepemiliknya. Anna yang melihat itu memelototkan matanya.

"Sama sama. Cepet bayar uang kas, sesuai janji lo tadi." ketus Sinta.

"GUE LUPA NGERJAIN PR." teriak Anna kaget.

"Yah Anna kok bisa lupa sih." ucap Amorei.

"Pinjem dong Rei punya lo."

"Nih." Amorei memberikan bukunya kepada Anna. Belum sampai Anna mengambil bukunya guru yang mengajar sudah masuk ke dalam kelas. "Yah Anna." ucap Amorei menatap Anna kasihan.

Anna membalas tatapan Amorei memelas. "Mampus deh gue." gumamnya.

Anna terlihat gelisah ditempat duduknya. Sebenarnya Anna tidak akan setakut ini bila pelajaran yang lain karena guru lain akan sedikit memberi toleransi. Nah ini Bu Dewi, guru yang termasuk jejeran guru tergalak.

"Selamat pagi anak anak." sapa Bu Dewei yang baru saja masuk.

"Selamat pagi bu."

"Kemarin ibu memberikan kalian PR kan. Sekarang kumpul PR kalian!" perintah Bu Dewi.

AMOREI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang