60

6.6K 319 5
                                    

Amorei menuruni anak tangga dengan semangat karena mendengar suara papinya yang memanggil.

"Morning papi." Sapa Amorei duduk di kursi meja makan.

Rio mendekat sambil menyembunyikan sesuatu dibelakang tubuhnya. "Morning princess. Tebak papi masak apa?"

"Ayam goreng." Seru Amorei mengangkat tangannya.

Dan tebakan Amorei benar saat piring itu Rio taruh di meja makan. Setelahnya Rio mengusap puncak kepala Amorei. "Seratus buat Rei." Ujar Rio.

Tentunya kejadian ini sudah berlangsung beberapa hari. Ayah dan anak itu sedang berusaha membangun kebahagiaan yang baru.

"Yeay, ayam goreng papi paling enak hmm." Amorei berucap senang. "Setelah mami tapi, maaf papi hehe." lanjut Amorei dalam hati.

Rio tentunya benar-benar ingin mengembalikan senyum putrinya. Setiap hari dia dan putrinya selalu saling menguatkan. Lebih tepatnya saling berpura-pura untuk bahagia.

Gina sangat berpengaruh besar dalam hidup mereka. Tapi hidup harus terus berjalan. Walau begitu Amorei dan Rio tidak akan pernah sedetik pun melupakan Gina.

"Mari makan." Sahut Rio.

Amorei menatap papinya sedih. Pria itu terus berpura-pura melakukan semua hal yang Gina lakukan. Hampir semuanya.

"Hey dimakan dong." Rio menyadarkan lamunan Amorei.

Amorei menangguk dan langsung menyantap masakan buatan papinya itu. Rio beberapa kali mencoba belajar memasak dengan pembantu dirumahnya.

"Kata Abim, papi nyuruh Abim gak jemput Rei sekarang ya?" Tanya Amorei sambil mengunyah makanannya.

"Iya papi yang mau nganter Rei. Sekalian papi mau ke kantor soalnya papi juga ada meeting pagi ini." Ucap Rio sambil mendorong piring ke depan tanda dia sudah menyelesaikan makannya.

Amorei tersenyum senang. Segera saja cewek itu menghabiskan makanannya. Setelah semuanya selesai, Rio membawa tas Amorei ditangannya sambil berjalan bersama Amorei menuju mobilnya.

Diperjalanan Amorei dan Rio saling bertukar cerita. Dari yang menurut mereka penting hingga hal yang mungkin tidak penting sama sekali. Bukan hanya Rio yang berusaha membuat Amorei merasa lebih baik tapi Amorei juga berusaha membuat papinya tidak merasa sedih lagi.

"Belajar yang rajin ya princess papi." Ucap Rio saat Amorei bersalaman dengannya. Mobilnya terparkir dekat gerbang sekolah.

"Hati-hati papi." Amorei melambaikan tangannya.

Rio membalas lambaian itu, lalu mengklakson kan satpam yang menunduk hormat padanya. Sudah lama pria itu tidak berkunjung ke sekolah itu untuk memantau.

Baru saja Amorei melangkah memasuki area sekolah, sudah ada saja yang memanggilnya. Amorei menoleh dan menemukan kekasihnya yang baru turun dari mobil.

"Sayang." Panggil Abim. Amorei berlari kearah Abim saat Abim merentangkan tangannya.

"Jangan lari." Peringat Abim membuat Amorei cemberut.

Banyak murid sekolah itu yang menengok kearah mereka berdua saat Abim memanggil Amorei dengan sebutan sayang. Sudah biasa mereka semua melihat keduanya tampak bermesraan.

Amorei memeluk Abim erat. "Abimmm." Ucap Amorei dengan nada senang.

"Papi langsung pergi?" Tanya Abim mengambil alih tas dipundak Amorei. Amorei melepaskan pelukannya agar Abim dengan mudah mengambil alih tasnya.

"Papi ada meeting pagi ini, jadi langsung pergi deh." Amorei berjalan berdampingan karena pundaknya dirangkul oleh kekasihnya. Amorei tersenyum saat ada yang menyapanya. Gadis itu populer karena kecantikannya dan juga karena cucu dari pemilik sekolah.

AMOREI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang