12.] - Saingan Baru

552 63 9
                                    

"Pak Gaga, ngapain ke sini?" ucap Wendy yang agak terkejut mendapati rekan gurunya itu berada di rumahnya malam-malam seperti ini.

"Eh, ini.. Tadi Nak Gaga naruh baju ke binatu, terus sekalian main ke sini." Jawab Irma, membuat Gaga mengangguk sambil tersenyum malu.

"Masuk Nak Chandra. Ini ada tamu kok malah nggak di suruh duduk sih." ucap Irwan, sembari mempersilahkan tamunya duduk.

Chandra mengangguk sopan sembari duduk di kursi yang masih kosong. Begitupun Wendy yang juga ikut duduk dengan canggung karena tak menyangka Chandra dan Gaga yang akan datang bertamu bersamaan.

"Aku buatkan minum dulu." pamit Wendy saat merasa suasana di ruang tamu begitu tegang.

"Kalian habis pergi bareng ya tadi? Soalnya Wendy pamitnya pergi ke panti tadi pagi." Irma membuka suara. Lalu pemuda jangkung di depannya terlihat tersenyum dan mengangguk sopan.

"Iya tante, kami habis dari panti tadi." jawabnya.

"Oh begitu ya. Wendy memang pasti ke sana 1 bulan sekali. Dan setau tante baru Nak Chandra loh ya di ajak kesana." ucap Irma, bersamaan dengan Wendy yang baru datang dari dapur dengan secangkir kopi.

"Mama.." tegur Wendy saat mendengar ucapan mamanya. Ia takut jika Chandra sampai salah paham mendengar ucapan mamanya.

Sedangkan Chandra hanya tertawa kecil mendengar itu. Berbeda dengan hatinya yang sudah bersorak kegirangan mendengarnya. Apalagi setelah melihat wajah kecut pria berkacamata di depannya. Rasanya Chandra bisa tertawa puas dalam hati.

"Oh ya, kalian belum saling kenalkan. Nak Chandra ini Nak Gaga rekan gurunya Wendy di sekolah. Dan Nak Gaga, kenalkan ini Nak Chandra." Irawan saling memperkenalkan kedua pemuda itu yang kemudian saling bersalaman singkat dengan senyum yang di paksakan.

"Gaga."

"Chandra."

****


"Bos, ngapain sih uring-uringan mulu dari kemarin. Udah kaya orang PMS tau nggak bos!" cibir Baekky, saat Chandra selalu mengomel dengan apa yang ia lakukan. Ini salah, begitu salah, terus habis marah-marah langsung deh galau kaya anak perawan.

"Diem deh lo!" sahut Chandra kesal

"Kenapa sih, bos punya saingan baru apa bagaimana?" Chandra hanya terdiam sambil melirik Baekky kesal.

"Eh, jangan bilang bener bos?! Padahal Baekky cuma asal ngemeng aja lho tadi?!" Baekky berucap kaget, tapi juga merasa takjub dengan kemampuan menebaknya yang sepertinya memang tidak salah jika di lihat dari wajah Chandra sekarang.

"Jangan sok tau deh lo!" bantahnya. Baekky berdecak sambil beralih duduk di samping Chandra.

"Ya ampun bos, mending cerita aja deh ke Baekky. Siapa tau gue punya solusi buat kegalauannya si bos, hm..hm?!" Baekky menaik turunkan kedua alisnya hingga membuat Chandra menatap managernya dengan satu alis terangkat sebelum akhirnya melengos tak berminat.

"Lo kan belum pernah punya pacar, mana bisa kasih solusi!" ucap Chandra, yang membuat Baekky sampai melongo kaget.

"Siapa bilang? Justru Baekky ini pakarnya bos. Banyak loh orang yang dateng ke Baekky cuma buat minta saran mengenai percintaannya."

"Halah! Paling abis itu nyesel udah minta saran ke lo!" Baekky sampai menghebuskan napas kesal sambil elus dada saat mendengar ucapan bosnya yang suka nyelekit itu.

"Gini deh, bos itu nggak perlu minder atau apapun itu. Bos itu cakep, pinter, duitnya banyak lagi. Lah saingan bos dong yang harusnya galau karena merasa minder." Chandra mengusap-usap janggutnya yang klimis tanpa bulu ketika mendengarkan ucapan Baekky yang ia rasa memang ada benarnya.

Mr.Sat Set (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang