24. Wedding Plan

499 52 10
                                    

"... Let's get married!" Ungkap Wendy. Chandra terperangah tak percaya mendengar kalimat itu. Tubuhnya kaku untuk sepersekian detik.

"Are you kidding?"

"No. I'm so serious. Let's get married." Ulangnya sekali lagi. Sontak saja Chandra langsung bangkit dan memeluk Wendy seerat mungkin.

"Kamu lagi nggak ng-prank aku kan?" Wendy tertawa di balik punggung pria itu.

"Enggak. Aku udah ambil keputusan kalau aku mau nikah sama kamu."

"I love you.." Chandra mengecup pipi dan kening Wendy.

"Me too.."

"Bunda pasti bakal seneng kalau dengar kabar bahagia ini." Chandra berbisik di sela pelukan mereka. Membuat Wendy menahan senyumnya.

****

Setelah keduanya setuju untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, beberapa hari kemudian Chandra dengan gentle langsung datang ke rumah Wendy dan bertemu kedua orang tua gadis itu guna mengutarakan niat baiknya. Irwan dan Irma pun tidak banyak berkomentar selain menyetujui rencana pernikahan putrinya. dan mereka tau Wendy bisa memilih sendiri pasangan hidupnya. Siapapun pria itu, Irwan dan Irma akan menyetujuinya asal putri mereka bahagia.

Di keluarga Adhitama pun responnya tak jauh berbeda. Semua anggota menyambut antusias keputusan putra tertua di keluarga mereka untuk menikah. Dan yang paling antusias di antara semua adalah Kirana. Ibu dari 3 anak itu benar-benar sudah tak sabar melihat sang putra menikah dan segera menggendong cucunya nanti.

"Gimana perasaan kamu sekarang?" Chandra menoleh, menatap Wendy yang duduk di sebelahnya. Kedua tangan mereka saling bertautan, mengisi celah kosong di antara jari jari keduanya.

Wendy menatap Chandra dengan tersenyum. "Lega. Karena semua mendukung kita."

"Aku juga, bahagia." Ujarnya. Sembari mengecup kilat tangan dan bibir Wendy. Gadis itu terkejut, tapi tidak menolak. Raut bahagia begitu terpancar jelas di wajahnya.

"Aku akan bawa orang tuaku ke rumah kamu secara resmi dalam waktu dekat."

Wendy mengangguk pelan. Mencoba menenangkan debaran jantungnya yang menggila ketika memikirkan ia akan menikah dengan Chandra. Si bintang terkenal. Yang dahulu hanya mampu ia lihat di layar kaca.

"Kamu mau pernikahan yang seperti apa nanti?"

"Aku mau pernikahan kita yang simple aja nanti, bisa?" Wendy menatap Chandra dengan ragu.

"Simple? Nikah di KUA?" Chandra mengangkat sebelah alisnya dan menatap Wendy. Gadis itu lalu memukul lengan Chandra dengan gemas.

"Ya, nggak di kua juga Chan. Maksut aku tuh, private party gitu. Yang cuma di hadiri keluarga sama orang-orang terdekat kita aja. Aku cuma nggak mau terlalu banyak menyita perhatian. Kamu nggak apa-apakan?" Wendy berujar tidak enak. Lalu Chandra tersenyum singkat, menenangkan sang kekasih.

"Iya, nggak apa-apa. Senyaman kamu aja bagaimana. Aku tinggal ikut aja, yang penting kita nikah terus malam pertama." Ujarnya tanpa tedeng aling-aling. Wendy langsung melotot horor dengan wajah bersemu.

"Iih mulutnya. Nikah aja belum, ngomongin malam pertama."

"Lah, emang kenapa. Kan salah satu tujuan orang menikah ya buat ngerasain malam pertama juga kan, Yang?!"

Mr.Sat Set (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang