"Masih sakit?" Chandra bertanya dengan hati-hati. Wendy melirik wajah suaminya sekilas, dan terkesan menghindar dari tatapan Chandra. Ia terlalu malu untuk menatap Chandra saat ini. Mungkin karena ini baru pertama kali mereka berhubungan."Yang, kok diem aja sih? Masih sakit banget ya?" Chandra terus berusaha menatap istrinya guna mencari jawaban.
Wendy mengangguk. Walaupun kenyataannya tidak sesakit tadi malam saat pria itu menerobos masuk ke dalam tubuhnya sih. Tapi, ya sudahlah dari pada suaminya itu bertanya terus.
"Berarti kita jalan-jalannya besok aja ya kalau udah nggak sakit."
"Eh, kok gitu?" Wendy langsung menatap suaminya tidak setuju. Apalagi sudah banyak tempat yang ingin ia kunjungi sejak lama.
"Terus kalau kamu nggak bisa jalan masa mau merangkak?" Ucap Chandra asal. Wendy cemberut sambil memberikan cubitan kecil di lengan suaminya.
"Sembarangan banget. Masa istrinya di suruh merangkak."
"Coba deh kamu jalan, aku mau lihat. Ntar aku putusin kita bisa jalan-jalan atau nggak."
"Hah?" Wendy menatap suaminya bingung.
"Udah coba aja." Chandra membantu istrinya berdiri. Dan masih dengan wajah kebingungan, Wendy berjalan agak tertatih karena bagian bawah tubuhnya yang masih agak terasa nyeri. Ia bahkan meringis sesekali.
"Tuh kan, jalan kamu aneh. Udah ya, besok aja kita jalan-jalannya. Sekarang mending kita istirahat aja di kamar." Saran Chandra.
"Tapi kan aku mau ke pantai, sayang."
"Ya kan bisa liat dari sini." Chandra memang memilih spot menginap terbaik di pulau itu hingga tempat mereka menginap langsung menghadap ke arah laut.
"Tapi aku pengen ke sana langsung, sayang. Kita duduk-duduk aja di pinggir pantai juga nggak apa-apa kok." Wendy masih kekeuh dengan permintaannya. Dan sebagai suami, Chandra jadi tidak tega untuk menolaknya. Pria itu terlihat berpikir sebelum mengangguk.
"Ya udah, ntar sore aja ya kita ke pantai liat sunset." Ucap Chandra. Wendy langsung mengangguk antusias.
****
"Gimana, sesuai sama yang ada di bayangan kamu?"
Chandra menoleh pada sang istri yang terlihat sedang mengagumi matahari yang akan kembali ke peraduan. Hembusan angin sepoi-sepoi di bawah sinar jingga sang senja, potret Wendy terlihat sangat anggun dan cantik di mata Chandra. Hingga rasanya ia tidak akan rela membagi pemandangan yang ia lihat ini dengan pria manapun. Dan ia bersyukur sudah menjadikan tempat ini sebagai private honeymoon untuk mereka selama disini, sehingga ia tidak perlu berbagi pemandangan potret cantik istrinya.
Wendy ikut menoleh ke arah sang suami, lalu tersenyum dan mengangguk.
"Eung, Cantik banget."
"Iya, cantik banget.. kaya kamu.." sambung Chandra. Matanya tak lepas menatap Wendy dengan penuh kekaguman hingga wanita itu merasa malu di buatnya.
Chandra mengusap pipi istrinya lembut. Lalu mendekatkan wajah dan menciumnya di sana, dengan lembut dan penuh cinta. Di temani cahaya matahari yang terbenam di ujung lautan.
"I love you..."
"Love you too.."
Chandra merapatkan tubuh mereka dan melingkarkan tangannya ke tubuh Wendy. Menatap ke ujung lautan, dimana sang surya terbenam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Sat Set (Completed)
FanfictionTAMPAN, KAYA RAYA DAN POPULER! Itulah kata yang tepat untuk mendefinisikan seorang CHANDRA PUTRA ADHITAMA. Si putra sulung dari pemilik Production House ternama di Indonesia yang di sebunyikan identitasnya. Ia lebih di kenal public sebagai CHANDRA P...