*
**
***
Yoojung POV
***
**
*Sangat gelisah tidurku dimalam hari ini. Tapi tidak, setiap malam tidurku memang selalu gelisah dan hampir membunuhku.
Yaaaaap aku kim yoojung, usiaku baru 25 tahun. Tapi aku sudah menjadi penulis sejak usiaku 18 tahun, aku memulai debut ku dengan novel yang bergenre misteri. Namun karena usiaku bertambah dewasa, aku ingin menulis genre baru dan genre teenage romance adalah pilihanku saat ini.
"Harus bagaimana aku menulis cerita ini lagi ya?" Yoojung duduk didepan laptopnya seraya memikirkan alue cerita yang akan ditulis.
"Iih aku bingung sekali harus menulis apa. Atau haruskah aku menelfon editorku? Aah tapi aku takut mengganggunya. Ini sudah lewat tengah malam dan harusnya dia juga sudah beristirahat" Yoojung menutup laptop lalu mendongakkan kepalanya diatas bantalan kursi.
*
**
***
Yoojung POV End
***
**
*Seperti yang sudah diketahui bahwa Yoojung adalah penulis plin-plan. Ia juga sering meminta saran dari editornya Nam Da Reum. Namun saran tersebut akhirnya tidak pernah dipakai, dan karena hal tersebut Da Reum sesekali marah kepada Yoojung karena saran yang ia berikan selalu tidak dipakai.
"Aah aku telfon saja Da Reum-a"
Yoojung menunggu cukup lama untuk Da Reum menjawab panggilannya. Setelah beberapa saat, telfonnya dimatikan oleh Da Reum sehingga Yoojung tertantang untuk menelfon Da Reum sekali lagi.================================
Lama sekali sehingga Yoojung mencoba menelfon Da Reum sekali lagi dan lagi.
Daaaaaaaaan
Akhirnya telfon tersebut diangkat oleh Da Reum
"Yaaa!!!! Mengapa kau baru mengangkat panggilanku?! " teriak Yoojung dari ujung telfon.
"Memang kau pikir aku hanya mengurusmu saja? Aku juga mengurus Sin B noona. Memang ada apa?" jawab Da Reum dengan ketus
"Aku ingin meminta masukanmu editor-nim" balas Yoojung dengan manja.
"Percuma saja, aku sudah banyak memberikan saran kepadamu Yoojung-ssi tapi saran yang telah kuberikan tidak satupun dipakai olehmu. Bisakah kau tidak menggangguku diwaktu istirahatku? Aku baru saja sampai rumah"
"Itu.... Itu... Bukan salahku jika aku menghubungimu 'kan? Lagipula kau itu kan editorku. Editor mana yang tidak mempedulikan penulisnya?" ujar Yoojung dengan terbata-bata.
"Sudahlah, jadi apa yang ingin kau tanyakan? Aku sudah mengantuk" balas Da Reum dengan dingin.
"Jadi, heroine wanita kali ini memiliki penyakit insomnia yang sudah sangat akut, namun dia hanya bisa tertidur disamping lelaki yang ia cintai saja. Naaah setelah itu aku bingung harus bagaimana. Karena konflik dimulai karena lelaki yang ia cintai ini menghilang lama sekali sehingga heroine wanita ini tidak pernah tidur pulas semenjak kepergian lelaki itu" Yoojung menjelaskan panjang lebar lewat telfon dengan lesu.
"Uhm, menurut ku............. "
"Yaaaaaa kenapa malah diam saja???! Apakah aku harus ganti cerita lagi? Kau selalu seperti ini Da Reum-a"
"Tunggu sebentar. Aku hanya bingung, kenapa wanita itu bisa tertidur disamping lelaki yang dicintainya? Aku bingung ini cerita fiksi atau real life"
"Oleh karena itu aku menghubungimu editor-nim. Haruskah aku mengganti genre? Hehe" Yoojung terkekeh.
"Yaaa!!! Ini sudah kesekian kalinya kau mengganti genre!!!!!" bentak Da Reum dari ujung telfon.
"Namanya juga penulis. Kadang bisa menulis genre lain. Kadang juga bisa stuck di satu genre. Kau kan sudah paham sifatku seperti apa editor-nim". Balas Yoojung dengan halus
"Nanti akan kupikirkan. Kirim draftnya padaku, nanti akan kukoreksi dan ingat, jika kali ini kau tidak mendengarkan saranku, aku akan berhenti menjadi editormu" ancam Da Reum dengan dingin.
"Baik editor-nim. Terimakasih banyak" ujar Yoojung dengan sangat sopan.
Dan panggilan itu berakhir dengan cukup lama. Yoojung saat ini merasa bahwa cerita yang ia tulis kali ini adalah cerita yang akan masuk top 10 besar.*
**
***
Yoojung POV
***
**
*Tak habis kupikir, bagaimana bisa seorang editor punya tempramen yang sangat buruk. Kadang baik kadang dingin dan kadang suka perhatian denganku. Untung saja wajahnya tampan, kalau tidak mungkin saat ini aku tidak mau bekerja sama dengannya lagi sampai sisa hidupku. Ughhh! Kenapa siii aku suka sama orang seperti Da Reum??!!!! Banyak lelaki di dunia ini yang ingin dengan dirimu Yoojung. Lihatlah dirimu di kaca! Kau cantik, pintar, kaya, sederhana, tidak sombong, elegan. Banyak yang mau denganku!!! Kenapa aku malah menyukai editor dengan tempramen tidak jelas seperti dia sih?!
Ah sudahlah, daripada aku sakit kepala karena Da Reum egois itu, lebih baik aku tidur. Oh iya aku hampir lupa belum mengirimkan draft kepadanya. Kirim draft dulu deh baru tidur.
"Notifikasi komentar? Username siapa ini? Haruskah kubuka? Tapi aku tidak mengenal username ini"
Haruskah aku kaget? Atau haruskah aku senang?
Aku seperti mendapat lotre!!!!
"Aku sangat menyukai ceritamu, tapi aku mohon jaga kesehatanmu agar selalu mengupdate cerita selanjutnya ^^"Aku baru pertama kali membaca kolom komentar di cerita yang baru ku upload 1 jam yang lalu. Selama aku menulis, banyak pembaca yang mendesakku untuk update. Tapi kali ini aku baru menemukan pembaca yang memahamiku. Aku sangat senang sekali ㅠ.ㅠ
Yasudahlah aku istirahat saja sekarang. Aku akan fokus pada ceritaku kali ini. Dan aku akan terus berpikir bagaimana alur selanjutnya agar editorku tidak mengomel lagi.
*
**
***
Yoojung POV End
***
**
*Hari Selanjutnya
*
**
***
Da Reum POV
***
**
*"Ah ada apa dengan Yoojung?? Mengapa dia membuat genre seperti ini? Dan sudah diupload pula kemarin"
... Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Atau Nyawa?
FanfictionMenceritakan kisah Kim Yoojung yang masih belum bisa membedakan rasa keegoisan dan cinta. Yoojung merupakan gadis berusia pertengahan 20-an yang sedang bekerja sebagai penulis novel. Yoojung memiliki editor yang bernama Nam Da Reum yang hampir menem...