"Untunglah kau mengurusi bisnis papamu, Yoojung-a. Bagaimana keadaan di Rusia sana?" tanya ibu Yoojung dari panggilan telfon internasional
"Aah iya baik ma. Walaupun sempat mengalami penurunan saham, aku segera bisa mengurusnya. Papa... Bagaimana? Apakah sudah sehat?" tanya Yoojung dengan khawatir
"Masih kritis. Mama tidak tau kalau kau juga mengalami masa sulit, papa mu juga tidak tau kalau kau sangat menderita sejak kecil. Karena itu, papamu sangat merasa bersalah. Ia juga tertekan sehingga tak makan selama berhari-hari sehingga terjatuh lemas dari tangga. Untunglah lukanya tidak dalam dan tulangnya terluka parah sehingga operasi dapat dilakukan dengan cepat. Maafkan kami ya, mama berjanji akan mengabulkan segala keinginanmu saat kau sudah selesai mengurus perusahaan disana. Tolong tunggu sebentar yaa sebentar lagi saat papamu juga sudah sehat"
"Aku hanya ingin melihat kalian bahagia dan peduli padaku. Bagiku itu sudah cukup ma, sudah dulu ya ma. Aku harus melakukan rapat bersama eksekutif lainnya, nanti akan kuhubungi lagi nanti" Yoojung menutup sambungan telfon dan melanjutkan kegitan selanjutnya.
"Tak kusangka, ponselku hilang saat pergi ke Rusia. Aku hanya ingat nomor Jun Ho oppa dan Lia saja, aku juga tak bisa kembali ke korea sekarang karena urusan disini belum selesai. Aku sampai lupa dengan Da Reum oppa, apakah ia baik-baik saja?" gumamnya
"Haruskah aku menghubungi Moon Bin-ssi dan Da Reum oppa? Tapi jujur aku masih belum bisa memberi jawaban pada Da Reum oppa karena aku tidak tau butuh berapa lama untuk mengurus perusahaan. Aku sangat kesepian disini, sejujurnya sampai saat ini aku masih sangat mencintainya. Tapi Jun Ho oppa bilang kalau aku harus menantangnya agar ia bisa membuktikan bahwa ia serius denganku. Sampai saat ini pun Da Reum oppa belum menghubungiku. Padahal aku sengaja memancingnya dengan foto itu. Aku terlalu kekanakan untuk menantangnya" sambungnya sembari menyiapkan bahan rapat.
Saat ini Yoojung terlalu sibuk untuk menangani perusahaan, ia juga sangat mengkhawatirkan keadaan ayahnya yang saat ini masih belum sadarkan diri.
Saat rapat berlangsung, ponsel Yoojung bergetar pertanda bahwa ada yang mengirimkannya pesan. Namun Yoojung menghiraukannya sampai rapat selesai
"Baiklah rapat selesai. Terimakasih bagi para eksekutif yang telah datang sekian untuk hari ini" ucap Yoojung menggunakan bahasa Rusia.
Yoojung segera melihat ponselnya, "apa?!" terkejut saat melihat pesan masuk dari akun SNSnya. "Da Reum oppa?? Kenapa ia bisa tau kebohongan ku dengan Moon Bin-ssi?"
Yoojung segera meminta nomor ponsel Da Reum pada Lia. Awalnya Lia tak ingin memberikannya karena takut teman karibnya itu terpuruk kembali. Tapi karena Yoojung merengek, akhirnya ia memberikannya. Dan setelah nomor diberikan, Yoojung segera menghubungi Da Reum.
Telfon tersebut segera diangkat oleg Da Reum, "Halo. Dengan Nam Da Reum, ini siapa?"
"Oppa. Apa kabar?" tanya Yoojung dengan akrab
"Yoo...jung-ssi?" jawab Da Reum dengan lirih
"Maaf baru menghubungimu. Bagaimana kabarmu?"
"Kau kemana saja? Kau ada dimana sekarang? Bisakah kita bertemu? Aku.. Aku.. Sangat merindukanmu" isak Da Reum
"Oppa dengarkan baik-dewasa dan tenanglah. Dengarkan aku dulu baru kau boleh bicara, saat ini aku tidak berada di Korea. Aku mengurus perusahaan papaku yang ada di Rusia, aku berhenti sejenak untuk menjadi penulis karena situasi di perusahaan sedang tidak baik-baik saja. Aku tak tau kapan akan pulang dan aku mohon jangan menungguku. Aku ingin kau bertemu dengan orang yang bisa berada disisimu saat ini yang bisa menghiburmu yang bisa mengerti dirimu. Mulai saat ini jalanilah hidup yang baik dan carilah wanita yang bisa menjagamu dengan baik. Aku tidak ingin membuatmu menunggu.". Yoojung berusaha menahan suaranya yang bergetar karena menangis
"Hanya kau. Hanya kau yang bisa membuatku seperti itu, aku tidak ingin wanita lain yang kuinginkan hanyalah dirimu. Tolong jangan membuatku berbuat lebih nekat lagi Yoojung-a aku mohon buatlah aku menunggumu. Aku akan menunggumu sampai kau kembali. Aku mohon jangan terlantarkan diriku, aku sudah benar-benar berada di titik terendah saat ini. Jika kau ingin melihatku hancur, maka aku bisa melakukannya agar kau bisa kembali denganku. Aku sangat kacau sekarang, tidak bisakah kau pertimbangkan kembali?"
"Aku tidak ingin kembali bersamamu bukan karena aku sudah tidak mencintaimu, tapi situasinya sedang tidak baik-baik saja. Aku tidak ingin melihatmu terpuruk karena diriku oppa, aku mohon tolong kabulkan permintaanku. Jangan jadikan aku orang jahat, hm?" pinta Yoojung
"Apakah aku tidak bisa membantu? Haruskah aku menyusulmu kesana agar aku bisa membantu mengatasi masalahmu?"
"Oppa aku tau aku egois tapi aku tidak ingin membebani siapapun. Ini kemauanku sendiri tolong hormati keputusanku. Aku tidak ingin memberimu harapan untuk suatu hal yang tidak pasti. Kita sudah dewasa dan sudah bisa memutuskan mana hal yang baik dan tidak, aku yakin kau juga merasa demikian. Kita tidak bisa melanjutkan hubungan dengan cara seperti ini aku juga yakin kau tidak akan bisa bertahan denganku jika aku tidak bisa memberikan kepastian kapan aku kembali. Aku melakukan yang terbaik untuk kita. Maafkan aku" Yoojung segera mematikan sambungan telfonnya.
"Aku tidak ingin kesepian tapi aku juga tidak bisa membawa laki-laki lain dalam kehidupanku lagi. Bahkan hingga saat inipun aku masih meragukan cintanya padaku, aku sungguh sangat menyedihkan bukan?" gumamnya pada diri sendiri.
================================
Sementara itu, Da Reum tidak bisa menahan suara tangisannya. Suara isak tangisnya terdengar sampai keluar kamar hingga ibu Da Reum dan Sin B merasa prihatin.
Sin B mencoba meminta bantuan pada Jun Ho, namun Jun Ho juga tidak memiliki kuasa atas keputusan Yoojung. Situasi yang rumit ini membuat Da Reum dan Yoojung saling tersakiti.
"Aku tau kalau akhirnya begini. Jika saja aku langsung jujur padanya, pasti itu akan jauh lebih baik. Aku sangat bodoh" ucap Da Reum dengan suaranya yang serak. Ia sangat menyalahkan dirinya atas kandasnya hubungan mereka, mungkin ini juga harga yang harus dibayar oleh Da Reum agar membuat Yoojung kembali bersamanya.
"Aku sudah dewasa tapi aku tidak bisa melepaskan orang yang kucintai. Aku sudah memimpikan akan membangun keluarga bersamanya dan hidup menua bersama. Bahkan aku rela melakukan apapun untuknya. Aku tak tau mengapa aku bisa sampai seperti ini, aku sangat ingin menjadi orang yang bisa ia andalkan dan aku ingin menjaganya. Tak bisakah ia melihat usahaku? Aku menunggunya tapi mendengar jawaban itu membuatku merasa runtuh dan tidak bisa bangkit lagi." ujarnya pada diri sendiri.
... Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Atau Nyawa?
FanfictionMenceritakan kisah Kim Yoojung yang masih belum bisa membedakan rasa keegoisan dan cinta. Yoojung merupakan gadis berusia pertengahan 20-an yang sedang bekerja sebagai penulis novel. Yoojung memiliki editor yang bernama Nam Da Reum yang hampir menem...