16

13 2 0
                                    

Bangunlah sayang, kau lupa dengan janji kencan kita hari ini? Apa kau sudah bosan denganku? Ayoo cepatlah bangun sayang...

"Ha...... Ha..... Ha...... " nafas Da Reum terengah-engah saat ia tersentak lalu bangun dari tidurnya seraya mengusap keringat yang mengalir deras di dahinya

Da Reum segera bangkit dari ranjangnya menuju cermin di kamar dan berbicara pada diri sendiri, "Mengapa muncul lagi dimimpiku? Mengapa selalu muncul lagi disaat aku sudah mulai menyukai orang lain?"

Tok... Tok...

"Oppa, apa kau sudah bangun?" tanya Yoojung dari balik pintu

Da Reum segera tersadar dari lamunannya, "i-iya. Masuklah Yoojung-a"

Yoojung membuka pintu dan mengecek kondisi Da Reum, "apa kau masih sakit?"

"Aku sudah baik-baik saja. Terimakasih sudah mengkhawatirkanku. Apa kau sudah sarapan? Kalau belum, ayo kita sarapan bersama" ajak Da Reum

"Ayo kita sarapan bersama. Aku akan ganti baju dulu. Tunggu sebentar ya" Yoojung segera bergegas menuju kamarnya, namun ditahan oleh Da Reum

"Memang kita mau kemana?" tanya Da Reum

Yoojung menatap Da Reum dengan bingung, "mau kemana lagi? Kita akan ke supermarket untuk membeli sarapan. Persediaan makanan di kulkas juga sudah habis, jadi tak ada cara lain selain kita sarapan di supermarket sekaligus membeli bahan makanan, bukan?"

Da Reum mengiyakan perkataan Yoojung dan segera bersiap untuk pergi menuju supermarket.
Sesampainya mereka disana, mereka tak sengaja berpapasan dengan Moon Bin.

"Oh, Moon Bin-ssi. Kau juga datang untuk sarapan?" tegur Yoojung dengan ramah

"Ah iya. Aku baru pulang, jadi aku pergi kesini untuk membeli sarapan. Lalu bagaimana bisa kau dan... Ehm... Editor-nam ber...sa...ma?" tanya Moon Bin dengan hati-hati.

Da Reum seketika merangkul Yoojung, "kami juga ingin sarapan. Apa kau ingin bergabung juga?"

Yoojung tersentak dan bergumam, "oppa-ku pasti cemburu" seraya tersenyum

Moon Bin segera bergegas pergi, "tidak perlu. Aku masih ada urusan. Selamat menikmati sarapannya, aku pamit"

Yoojung segera mengambil sarapan dan kembali ke meja makan yang ada di supermarket, "oppa, aku tidak tau apa saja kesukaanmu. Jadi ku belikan semuanya" ucapnya seraya meletakkan berbagai macam makanan

Da Reum terperanga dan hampir tidak bisa menutup mulutnya, "yhaaaa, kau beki kimbab, roti, sandwich, susu dan sosis? Ini porsi makan untuk 5 orang Yoojung-a."

"Ayolah oppa, kau masih belum pulih betul. Makanlah... " Yoojung membukakan kemasan kimbab dan botol susu untuk Da Reum

"Oh iya..." ujar Da Reum seraya mengunyah kimbab dimulutnya. "Apa kau sudah memberitahu hubungan kita?" sambungnya

"Kepada siapa?" tanya Yoojung dengan kebingungan

"Pimpinan Lee (?), atau Moon Bin-ssi(?)" jawab Da Reum ragu

Yoojung menatap Da Reum dengan khawatir, "Ah itu... Aku belum siap untuk memberitahukan kepada siapapun. Tidak bisakah kita merahasiakannya? Aku tak ingin kau menjadi bahan gosip di kantor. Terlebih lagi, hubungan Sin B-eonnie dan Jun Ho oppa juga belum dipublikasikan. Jadi kurasa lebih baik kita merahasiakannya"

Mendengar jawaban Yoojung, Da Reum segera menggenggam tangan Yoojung, "baiklah. Aku mengerti, kita rahasiakan saja. Tapi bolehkah aku meminta tolong padamu?"

"Katakan saja oppa" balas Yoojung dengan membalas genggaman tangan Da Reum

"Kumohon, menjauhlah dari Mon Bin. Aku memiliki firasat buruk padanya, aku khawatir semenjak ia bersamamu di supermarket, ditambah lagi kau dan dia juga menginap di penginapan yang sama. Perasaanku tidak tenang saat melihat ia menatapmu seperti itu" ujar Da Reum dengan cemas

"Soal itu... Aku juga sudah berbicara dengan Lia. Tapi Lia bilang kalau Moon Bin tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jujur aku juga takut karena selalu bertemu dengannya secara tidak sengaja, namun aku tidak ingin menganggapnya sebagai penguntit karena aku tidak punya bukti apapun yang bisa membuktikan kalau ia mengikutiku. Tapi kau tak perlu cemas oppa. Aku bisa menjaga diriku, aku yakin Moon Bin-ssi juga memiliki alasannya sendiri mengapa ia selalu bertemu denganku secara tidak sengaja." Yoojung menjelaskan hal tersebut pada Da Reum agar tak membuatnya khawatir

"Baiklah. Aku percaya padamu" Da Reum bangkit dan mengulurkan tangan pada Yoojung, "karena kita sudah selesai makan, mari kita pulang"

Yoojung menerima uluran tangan Da Reum lalu bangkit dari tempat duduk, "baiklah. Ayo kita pulang, hehe"






================================

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, namun Yoojung masih menulis dengan didampingi oleh Da Reum. Da Reum yang tak biasa terjaga sampai tengah malam itu pun, tak kuasa menahan kantuknya.


Yoojung yang melihat wajah Da Reum, segera menyuruhnya untuk tidur lebih dahulu, "oppa, tidurlah. Aku akan menyelesaikan ceritanya"

"Ah maafkan aku" ujar Da Reum seraya mengusap matanya yang sudah setengah tertutup.

"Tidurlah. Nanti aku menyusul" balas Yoojung yang membuat Da Reum terbangun

Da Reum tersentak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Yoojung, "A-apa? Aku tidak salah dengar?"

"Tidak. Maksudku, kau tidur di kamarmu lalu aku tidur dikamarku. Apa kau memikirkan hal lain?" tanyanya dengan heran

"Tidak, tidak. Aku tidak memikirkan apapun, baiklah aku tidur terlebih dahulu. Kau jangan tidur terlalu malam ya, besok hari kerja dan aku harus pergi ke kantor. Jika belum selesai sampai esok pagi, istirahatlah sejenak. Aku bisa menunggu ceritamu" Da Reum segera bangkit dan mencium kening Yoojung lalu pergi tidur

*
**
***
Yoojung POV
***
**
*

Untunglah aku bisa mengalihkan pembicaraan. Hampir saja aku mengajaknya tidur bersama. Aku pasti sudah gila saat didekatnya. Sadarlah Yoojung-a!!!! Kau baru sehari berpacaran dengannya dan kau sudah dewasa!!!!  Bukan berarti kau harus berpikiran kotor seperti ini.

Tapi kalau dipikir-pikir, mengapa ia hanya mencium keningku? Bukannya aku mesum atau apapun, hanya saja mengapa ia tak pernah mencium bibirku? Apa aku tak begitu menarik sehingga ia hanya mencium keningku? Atau aku harus memancingnya terlebih dahulu agar bisa menciumnya?

Mengapa aku sangat tergila-gila padanya sih??!! Sebelumnya kau tidak pernah seperti ini saat berpacaran Yoojung-a!!!!

Ah sudahlah, lebih baik aku selesaikan tulisanku agar aku bisa tidur agak ia tak khawatir.

*
**
***
Yoojung POV End
***
**
*

... Bersambung

Cinta Atau Nyawa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang