7

10 3 0
                                    

Jun Ho dan Yoojung berada dalam perjalanan pulang. Di mobil, mereka saling membahas kejadian tadi di rumah Sin B. Seakan tidak percaya, Jun Ho merasa kasihan pada Sin B karena ia mengetahui asal usul Sin B yang berasal dari panti asuhan. Demikian pula dengan Yoojung yang merasa jahat karena tidak mengetahui kehidupan pribadi editornya. Mereka saling menyusun rencana untuk dekat dengan masing-masing orang yang disukai.

"Oppa, haruskah aku mengajak Da Reum oppa untuk tinggal di apartemenku yang lama secara cuma-cuma?"

"Kenapa kau berkata begitu? Bagaimana nanti orang tuamu tau bahwa kau menyukai laki-laki yang tidak sederajat denganmu Yoojung-a?"

"Apa? Kurasa orang tuaku tidak terlalu menghiraukan itu. Asal aku bahagia mungkin itu sudah cukup untuk mereka. Lagi pula apakah salah mencintai pria miskin yatim piatu? Kau juga menyukai Sin B-eonnie bukan? Tidakkah kau merasa orang tuamu akan protes dengan keputusanmu jika mereka tau kalau kau menyukai wanita sepertinya?" balas Yoojung

"Aku tidak tau. Aku tidak bisa membayangkan jika ibuku bertemu dengan Sin B. Aku takut jika ibuku bisa seperti ibu-ibu di drama korea yang menyuruh wanita yang aku sukai menjauh dariku"

"Oppa. Aku tau hidupmu sudah susah karena orang tuamu yang seperti itu. Tapi, kurasa ibumu tidak akan seperi itu juga" balas Yoojung dengan bercanda

"Sudahlah. Mulai esok dan seterusnya, kita jalani hidup masing-masing ya? Aku ingin lebih dekat dengan Sin B. Begitupun juga denganmu yang ingin dekat dan menempel dengan editor tercintamu itu."

"Baiklah, lihat saja nanti, aku pasti akan berpacaran dengan Da Reum oppa lebih dulu daripada dirimu" tantang Yoojung

"Okee kita lihat saja siapa yang lebih dulu berpacaran" balas Jun ho



================================

Yoojung sudah sampai dirumah berkat tumpangan dari Jun Ho. Sebelum memasuki rumah, ia dipanggil oleh satpam apartemen karena ada surat untuknya.

Sembari pergi menuju rumah, Yoojung membaca surat yang tidak tau pemberian dari siapa.

*
**
***
Yoojung POV
***
**
*

Kenapa ada surat untukku? Selama ini, aku tidak pernah berhubungan dengan siapapun. Dan juga surat ini memang berisi tentang semangat dan motivasi. Namun rasanya aneh karena aku tidak pernah mendapati surat penggemar selama 5 tahun menjadi penulis. Apakah ini dari penggemarku yang ada di kolom komentar? Atau ini dari Moon Bin-ssi?

Tapi Moon Bin-ssi pasti bukan laki-laki yang seperti itu. Lagipula yang tau rumahku hanya rekan kerjaku saja.

Ah kenapa aku menjadi parno tak karuan seperti ini? Lebih baik aku mencari ide cerita selanjutnya untuk dikirim kepada editor-nim.

*
**
***
Yoojung POV End
***
**
*

Yoojung mencari ide cerita untuk ditulis kali ini. Yoojung tak pernah menyerah untuk menjadi top 10 besar penulis di negeri ini. Ia selalu mencari bahan referensi untuk ia tulis dan kembangkan. Semenjak ia menulis cerita Cinta atau Nyawa, popularitasnya sebagai penulis sangatlah meningkat. Dan karya itu banyak dikagumi oleh para penulis dan sutradara drama, bahkan banyak penulis naskah yang menghubungi Yoojung setelah karya itu populer. Namun hingga sekarang Yoojung belum mengiyakan karyanya menjadi sebuah drama.

Jadi, cerita Cinta atau Nyawa itu bercerita tentang bagaimana seorang wanita yatim piatu yang mengidap kanker darah. Namun wanita ini tidak ingin terlihat sakit di depan orang-orang. Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang laki-laki yang membawanya ke rumah sakit saat ia pingsan. Saat laki-laki itu mengetahui bahwa wanita yang dibawanya merupakan pasien dengan penyakit kanker darah, laki-laki itu merasa kasihan. Dan hingga pada akhirnya laki-laki itu menjadikan wanita yang ditemuinya itu menjadi keluarganya. Awalnya laki-laki itu hanya kasihan dengan wanita itu, namun lambat laun, laki-laki itu menyukai wanita dengan umur yang di diagnosis tidak akan lama lagi. Wanita itu berjuang untuk cintanya, namun karena takdir, wanita itu tidak sanggup mempertahankan nyawanya dan akhirnya ia meninggalkan laki-laki yang dicintainya untuk selamanya. Laki-laki itu mendapati trauma terhadap hal itu. Laki-laki itu merasa bahwa ia tidak bisa mencintai lagi untuk seumur hidupnya. Laki-laki itu menjadi depresi karena ditinggalkan oleh wanita yang ia anggap sebagai keluarga sekaligus cinta sejatinya. Akhirnya laki-laki itu berada diantara pilihan yakni cinta atau nyawa. Jika ia memilih cinta, ia yakin akan bertemu dengan wanita itu. Namun jika memilih nyawa, laki-laki itu harus bisa bertahan sampai ia mati. Diantara kedua pilihan tersebut, laki-laki itu lebih memilih nyawa.

Karena mendapati sepucuk surat yang ia dapati pada saat membereskan barang-barang wanita itu dirumah sakit, laki-laki itu tidak bisa menahan tangis. Dalam surat itu mengatakan bahwa wanita itu sangat bahagia dapat mencintai seseorang selama sisa hidupnya. Oleh karena itu, wanita itu menyuruhnya untuk hidup lebih lama dengan bahagia. Wanita itu tidak ingin laki-laki yang dicintainya sedih akan kematiannya, wanita itu hanya bisa menyuruh laki-laki yang dicintainya untuk belajar melepaskannya dan mencintai orang lain agar cinta itu tidak berubah menjadi luka dan duka.
D

an akhirnya, laki-laki itu memilih nyawa daripada cinta. Agar keinginan wanita yang dicintainya diwujudkan.

Cerita itu juga membuat seorang yang memiliki selera tinggi seperti Da Reum menyukainya dan karena cerita tersebut, Da Reum ingin bekerja dengan Yoojung.

================================

Setelah merenungi isi surat itu, Yoojung meminta kontak Moon Bin pada Lia dan segera menghubunginya.

"Halo Moon Bin-ssi. Ini aku, Yoojung"

"Iya, ada apa Yoojung-ssi?" jawab Moon Bin dari ujung telfon

"Aku ingin bertanya. Tapi sebelumnya maaf jika pertanyaan ini tidak masuk akal."

"Tanyakan apa saja yang membuatmu gelisah Yoojung-ssi" jawab Moon Bin dengan sangat lembut

"Jadi, barusan aku menerima surat yang tidak ada nama pengirimnya. Surat ini berisi kata-kata motivasi yang kedengarannya seperti surat dari penggemar. Apakah surat ini..... " ucap Yoojung ragu

"Kau yang...... Mengirimkan..... Nya? Sambungnya dengan terbata-bata

"Ah itu, bisa kulihat suratnya seperti apa? Apakah kau merasa ketakutan sekarang?" tanya Moon Bin dengan cemas

"Y-ya sesuatu seperti itu.  Jika itu bukan darimu, aku mohon maaf atas kesalahan pahamanku padamu."

"Tak perlu khawatir Yoojung-ssi. Jika ada yang mengganggumu, silahkan tanyakan apapun padaku ya?"

Moon Bin seperti ingin menenangkan Yoojung, namun Moon Bin masih sungkan karena hubungan mereka belum sedekat itu.

"Baiklah Moon Bin-ssi, terimakasih dan aku berhutang maaf padamu."

"Santai saja Yoojung-ssi. Mungkin ini terdengar tiba-tiba, tapi aku ingin mengenalmu lebih dekat. Apakah kita bisa menjadi teman? Aku tidak ada maksud apa-apa. Hanya saja aku sangat mencemaskanmu karena ada di situasi seperti ini. Dan kau juga bisa menggangguku kapan saja dan tak perlu sungkan padaku. " ujar Moon Bin dengan lirih

"Baiklah. Aku yakin pasti kau orang baik karena sahabatku sendiri yang memperkenalkan aku padamu. Mari berteman. Hehe"

Dan merekapun menjadi teman berkat kejadian ini. Yoojung masih tidak tau apa yang terjadi padanya. Karena mulai dari pertama kali bertemu dengan Moon Bin, ia mendapati hal yang sungguh tidak biasa.

... Bersambung

Cinta Atau Nyawa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang