*
**
***
Yoojung POV
***
**
*Kondisi papa menjadi semakin parah dan sepertinya aku harus mengambil alih perusahaan. Situasi ini begitu rumit dan membuatku sesak. Aku sampai-sampai lupa akan hubunganku dan Da Reum oppa.
Aku harus bagaimana? Aku tidak siap untuk merelakan kepergian papa. Tapi aku juga tidak siap jika harus berpisah lagi dengan oppa.
Haruskah aku menghubungi Da Reum oppa sekarang? Aku takut membuatnya menunggu lagi. Aku tidak ingin berada di situasi seperti ini. Jika saat itu aku tidak bertengkar dengan papa, mungkin hal ini tidak terjadi. Ini karena aku egois dan plin-plan. Aku benci diriku sendiri!! Aku benci!!
*
**
***
Yoojung POV End
***
**
*Ibu Yoojung menghampiri Yoojung yang tengah duduk disamping ayahnya yang masih terbaring lemah, "Yoojung-a, kau pulanglah dan kabari pacarmu. Aku yakin ia pasti menunggumu. Kau juga belum makan semenjak papamu dirawat bukan? Pulanglah kau sangat terlihat kacau"
Yoojung tersenyum pucat dan menyetujui perkataan ibunya itu, "baik ma. Jika kau membutuhkan apapun, kabari aku ya. Aku akan siap menggantikanmu" ujarnya seraya keluar dari bangsal.
Yoojung segera pulang dengan taksi, begitu ia sampai dirumah Da Reum segera menyambutnya dengan hangat, "Yoojung-a, kau baik-baik saja?" tanyanya dengan memberi pelukan hangat
"Maafkan aku. Papaku..." suara Yoojung bergetar, lalu Da Reum mengeratkan pelukannya dan Yoojung pun menangis
"Aku sudah mendengar semuanya. Aku yakin papamu akan segera sembuh" mencoba menenangkan Yoojung
Da Reum segera melepaskan pelukannya dan membawa Yoojung ke kamarnya dan membiarkannya beristirahat. Sembari Yoojung beristirahat, ia membuatkan Yoojung makanan
"Oppa" panggil Yoojung yang menghampiri Da Reum di dapur
"Hm? Kau sudah lapar?" tanya Da Reum
"Bisakah kau memutuskanku?"
Da Reum tak berkemih
"Kenapa?" tanya Da Reum dengan dingin
"Aku tidak yakin bisa terus menerus bersamamu. Aku juga tidak percaya diri dengan masalah yang kuhadapi saat ini. Aku terlalu sibuk untuk mengurusi masalah yang kuhadapi dan aku tidak ingin membebanimu" jelas Yoojung
Da Reum segera meletakkan pisau yang ia pegang untuk memasak dan menatap Yoojung, "apa kau akan baik-baik saja menghadapi ini sendirian? Jika aku bersamamu, setidaknya kau bisa mengandalkanku. Aku juga tidak akan memaksamu untuk bergantung padaku. Tapi setidaknya, aku tidak ingin kau menghadapi masalah sendirian."
Yoojung menyeka air matanya yang mengalir, "oppa, aku tidak ingin kau selalu menungguku, mencemaskan dan merawatku. Aku tidak ingin kau menjalani hubungan ini secara sepihak. Aku bahkan belum bersiap jika papa pergi untuk selamanya karena kondisi nya yang semakin memburuk. Aku tidak ingin terlihat kacau dimatamu, aku juga ingin melihatmu bahagia dan bukan menatapku dengan khawatir seperti ini. Aku ingin menjadi kekuatanmu tapi tidak bisa, aku tidak ingin menjadi bebanmu. Tolong lepaskan aku oppa"
"Setidaknya biarkan aku merawatmu untuk yang terakhir kalinya. Duduklah, aku akan menyiapkan makanan untukmu setelah itu aku akan pergi dari sini" balas Da Reum
================================
Da Reum sudah pergi dan kini hanya tinggal Yoojung seorang diri di rumah itu yang menangis. Suara tangisannya itu memenuhi seluruh ruangan dan menggema.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Atau Nyawa?
FanfictionMenceritakan kisah Kim Yoojung yang masih belum bisa membedakan rasa keegoisan dan cinta. Yoojung merupakan gadis berusia pertengahan 20-an yang sedang bekerja sebagai penulis novel. Yoojung memiliki editor yang bernama Nam Da Reum yang hampir menem...