Awal yang baru bagi Da Reum dan Yoojung untuk kembali tinggal bersama di satu atap. Mereka saling mesra seperti pasangan yang baru menikah, walau kisah cinta mereka itu seperti kisah cinta platonik, namun mereka sangat bahagia bersama.
"Yoojung-a, kau ingin makan apa nanti malam?" tanya Da Reum yang sedang bekerja di ruang tamu
"Hm... Aku mengikuti kau saja. Sebentar, aku ada panggilan internasional aku mengangkat telfon dulu. Pesan makanan antar saja" Yoojung sangat sibuk sehingga memutuskan mengangkat telfon di kamarnya
*
**
***
Da Reum POV
***
**
*Lusa adalah hari ulang tahun Yoojung-a. Apa yang harus kuberikan ya? Aku sangat bingung, hubungan kami sejauh ini baik-baik saja, malah terkesan harmonis dan platonik. Ia juga tidak pernah menyinggung untuk melakukan hal yang dilakukan oleh pasangan dewasa pada umumnya. Apa karena ia dipenuhi dengan kesibukan makanya ia tak pernah berpikir ke arah sana?
Lalu bagaimana caranya agar aku bisa membahagiakannya dihari ulang tahunnya? Haruskah aku bertanya pada Jun Ho-hyung tentang apa yang Yoojung sukai? Atau aku harus bertanya pada Lia-ssi karena mereka sahabat karib? Atau Sin B-noona? Aku bingung sekali. Baru kali ini aku bingung karena memikirkan apa yang harus kuberikan pada saat hari ulang tahun.
Ataukah aku bertanya langsung pada Yoojung apa yang ia inginkan untuk saat ini? Kalau dipikir-pikir usianya akan memasuki 28, apakah ini waktu yang tepat untuk melamarnya? Tapi aku takut akan ditolak olehnya. Mari bersabar sebentar hingga ia sudah tak sesibuk ini.
Aku harus lebih memperhatikan detail kecil tentangnya dan tak boleh ada yang terlewat. Baiklah mari kita mulai Da Reum-a.
*
**
***
Da Reum POV End
***
**
*Yoojung yang selesai menerima panggilan telpon pun kembali menuju ruang tamu dan duduk disamping Da Reum yang masih terfokus pada layar laptopnya, "oppa, besok dan lusa aku akan menginap bersama orang tuaku selama 2 hari karena ada pertemuan penting dengan investor asing. Investor itu baru berangkat malam ini menuju Seoul, apakah kau tidak apa-apa sendirian disini?"
Da Reum tersentak sejenak, "2 hari? Bu-bukankah lusa itu adalah hari ulang tahunmu?"
Yoojung mengatupkan bibirnya, "hmm...iyakah? Aku terlalu sibuk untuk mengingatnya. Kalau begitu, apakah kau bisa menungguku hingga aku pulang? Karena pertemuan ini sangat penting" jawab Yoojung dengan gusar
"Baiklah, tapi ingat kau tidak boleh mabuk pada saat kau sampai rumah. Aku bisa gila karena mengurusmu" sambung Da Reum
"Iya iya, aku tidak akan mabuk karena aku juga pergi bersama orang tuaku. Aku tau kebiasaan mabukku buruk, makanya aku hanya mabuk saat bersamamu. Aku sangat tau menjaga citraku, tau" cibir Yoojung
Da Reum segera membereskan laptop dan dokumen pekerjaannya. Saat akan menuju pintu kamarnya, Yoojung menarik baju bagian belakang Da Reum, "oppa" panggilnya lirih
Da Reum seketika menoleh ke belakang, "ya? Ada yang ingin kau katakan?"
Yoojung menggelengkan kepalanya, "aku...lapar...hehe"
Da Reum tertawa kecil lalu mengusap kepala Yoojung dengan lembut, "baiklah. Tadi aku belum memesan karena aku juga bingung ingin makan apa. Bagaimana kalau kita memasak bersama? Kebetulan juga bahan makanan di kulkas sudah habis, mari kita ke supermarket terlebih dahulu" ajak Da Reum
"Baiklah, aku akan mengambil dompetku dulu, tunggu sebentar yaaa" ucap Yoojung sembari menuju kamarnya.
Mereka pun pergi ke supermarket bersama-sama dengan bergandengan tangan bak pengantin baru yang sangat mesra. Da Reum membawa kereta belanja sedangkan Yoojung mengambil beberapa bahan makanan. Namun pada saat mereka menuju tempat buah-buahan, tangan Yoojung tak sengaja bersentuhan dengan tangan yang sangat familiar dimatanya, lalu mereka berdua dengan reflek saling bertatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Atau Nyawa?
FanfictionMenceritakan kisah Kim Yoojung yang masih belum bisa membedakan rasa keegoisan dan cinta. Yoojung merupakan gadis berusia pertengahan 20-an yang sedang bekerja sebagai penulis novel. Yoojung memiliki editor yang bernama Nam Da Reum yang hampir menem...