20

16 2 0
                                    

Hari ini hujan turun cukup deras bahkan sampai membuat awan menjadi hitam pekat. Padahal hari ini adalah hari yang spesial bagi Da Reum karena ia berulang tahun yang ke-29. Tapi ia merasa hampa dan kosong sehingga tidak memiliki kekuatan untuk tersenyum bahagia.

Bahkan Sin B dan ibu Da Reum pun tidak bisa membujuknya untuk makan.

Yaap, Da Reum sudah berbaikan dengan ibunya dan bahkan ibunya saat ini menginap di apartemen lama Yoojung. Ibu Da Reum datang karena mengkhawatirkan putra satu-satunya itu yang habis putus cinta. Hal tersebut diceritakan oleh Sin B.

Sudah hampir delapan bulan ini Da Reum hanya melamun saja dan tidak nafsu makan. Sehingga membuatnya hancur dan berantakan. Sudah lama juga bagi Da Reum untuk menunggu jawaban dari Yoojung namun hingga saat ini jawaban tersebut belum diberikan.

Sin B menghampiri Da Reum yang duduk termenung di meja makan, "ya Dareum-a, mau sampai kapan kau begini? Kau hanya menyiksa diri. Belum tentu ia peduli padamu. Kau hanya bisa menunggu ajal jika terus-menerus seperti ini"

"Apakah aku dicampakkan?" tanya Da Reum dengan sangat sedih

"Cinta tidak selalu beruntung seperti itu nak" timpal ibu Da Reum. "Jika kau mengharapkan sesuatu kepada orang yang sudah kau sakiti, sulit untuk mereka kembali seperti dulu. Ibu yakin pasti Yoojung akan menerimamu kembali"

Da Reum menitihkan air mata, "benarkah? Aku takut ia membenciku dan menghilang" menyeka air matanya

"Tak kusangka kau sangat cengeng sekali. Ck ck ck" timpal Sin B

Mereka segera meninggalkan Da Reum sendiri di meja makan untuk menangis. Sampai sekarang Da Reum hanya bisa menunggu jawaban dari Yoojung namun sudah 8 bulan belakangan, Yoojung menghilang dan tak ada kabar seolah menghilang selamanya. Jun Ho dan Lia pun menolak memberi tau dimana keberadaan Yoojung, sehingga membuat Da Reum tertekan dan tersiksa.

Notif pesan masuk

Da Reum segera terbangun dari kesedihannya dan membuka ponselnya itu, "apa ini? Mengapa?....."

*
**
***
Da Reum POV
***
**
*

Mengapa Yoojung memposting fotonya dengan Moon Bin? Ada apa ini? Apakah aku benar-benar dicampakkan?

Apa aku harus membayar rasa sakitnya sekarang? Tapi aku belum siap untuk itu. Bagaimana ini bisa terjadi? Haruskah aku menanyakan hal tersebut pada Moon Bin secara langsung?

Atau apakah aku harus menemui Yoojung-ssi? Tapi bahkan aku tidak tau keberadaannya, nomornya pun tak aktif. Aku hanya bisa mengikutinya di SNS saja, aku harus bagaimana? Ini sangat menyesakkan. Tapi jika aku menyerah sekarang, sangat sia-sia semua penantianku dan pembuktianku selama ini. Aku juga bilang akan menunggu jawabannya bukan? Aku harus bersabar. Ya, aku harus gigih! Aku tidak boleh berlarut dalam keterpurukan seperti ini. Harusnya aku menjadi lebih baik dan lebih kuat!!

*
**
***
Da Reum POV End
***
**
*

Setelah mendapat kesadaran diri, Da Reum segera menghubungi Moon Bin untuk menanyakan sesuatu hal padanya.

Sambungan telefon Da Reum terangkat, "Halo? Ada apa editor nam?" tanya Moon Bin dari sambungan telefon.

"Moon Bin-ssi. Bisakah kita bertemu? Ada yang ingin kutanyakan padamu." balas Da Reum

"Baik, malam ini aku ada waktu luang. Datanglah ke komplek perumahan seberang. Aku masih tinggal disana"

"Baiklah aku akan kesana nanti malam. Terimakasih Moon Bin-ssi" Da Reum segera menutup sambungan telefon tersebut.



================================



Malampun tiba, Da Reum tak sabar bersiap ingin pergi bertemu Moon Bin untuk memastikan ada hubungan apa diantara Yoojung dan Moon Bin. Da Reum segera berani memberangkatkan dirinya untuk mendengar kejelasan dari Moon Bin.

Jarak dari apartemennya ke rumah Moon Bin cukup dekat oleh karena itu, Da Reum dengan cepat sampai disana. Ia segera menghubungi Moon Bin bahwa sudah sampai. Lalu sesuai arahan Moon Bin, Da Reum menekan bel rumah Moon Bin dan segera masuk ke dalam rumahnya.

Moon Bin memulai pembicaraan, "Kau kesini karena postingan itu bukan?"

"Iya. Aku tidak ingin berbasa-basi denganmu. Ada hubungan apa kau dengannya?" Da Reum menghantam pertanyaan dengan tepat sasaran.

Moon Bin menghela napas dan menjelaskan apa yang terjadi, "aku tak ingat dengan jelas kapan ini dimulai. Tapi memang benar ia datang padaku dan meminta bantuan agar menjauhkanmu darinya. Aku juga menyatakan perasaanku padanya dan mengakui bahwa aku teman yang menemaninya ketika ia sakit di waktu kecil dulu dan aku berjanji akan menemukannya dimanapun ia berada dan bersedia menjaganya karena aku mencintainya jadi aku... "

"Cukup." Da Reum memotong cerita Moon Bin

"Dengarkan terlebih dahulu editor nam" pinta Moon Bin. Lalu ia melanjutkan kembali ceritanya, "jadi ketika aku mengakui perasaanku padanya, ia sangat terkejut dan meminta maaf karena sudah menganggapku sebagai penguntitnya. Tapi ia tidak bisa menerimaku karena ia sendiri masih menderita karena kau dan dia sudah berakhir. Lalu ia memintaku untuk berbohong berpura-pura menjadi kekasihnya agar kau tidak mengejarnya kembali. Ia sungguh sangat kecewa, dari kecil ia tak pernah mendapat apa yang ia inginkan. Keinginannya baru didapat setelah ia kabur dari rumah, selama ini Yoojung juga belum pernah serius dengan seseorang. Aku tau dari Lia, baru kali ini ia mengajak seseorang untuk tinggal di sisinya. Tidakkah kau merasa bersalah atas apa yang kau lakukan padanya?"

Da Reum makin terguncang saat mendengar cerita dari Moon Bin, "Tapi mengapa ia memposting foto itu tadi pagi? Kau tau kan dimana ia berada?"

Moon Bin menggelengkan kepalanya, "foto itu diambil saat aku mengakui perasaanku. Aku tidak ingat dengan jelas, tapi sekitar 5 atau 6 bulan yang lalu. Sampai sekarangpun aku masih belum dapat menghubunginya. Mungkin ia butuh waktu sendiri. Aku mohon padamu agar berhenti mencarinya, bahkan Lia saja tidak ingin memberitahuku dimana keberadaan Yoojung. Jika kalian saling mencintai, maka kalian harus saling memahami juga agar bertahan lama." Moon Bin mengakhiri ceritanya dengan menepuk bahu Da Reum.

"Aku tau tapi aku tidak bisa melepaskannya. Apakah aku terlalu egois? Apakah bisa sekali ini saja aku menjaga orang yang kucintai?" ujar Da Reum yang tak kuasa menahan air matanya.

"Pulanglah, kau makin kacau dan kau tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. Tunggulah untuk sementara waktu dan kuatkan dirimu. Kau memang bisa mencintainya dengan mudah, tapi jika kau menyakitinya aku yakin ia pasti sangat terluka dan berpikir seribu kali untuk kembali. Aku tidak bisa memihak siapapun tapi aku berharap kalian akan baik-baik saja." dukung Moon Bin

Da Reum segera bergegas pergi dari rumah Moon Bin. Ia pun sangat putus asa karena tidak bisa menemukan Yoojung dimanapun.

"Apakah ini jawabanmu?" tanya Da Reum pada langit gelap gulita

... Bersambung

Cinta Atau Nyawa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang