Kondisi ayah Yoojung untungnya semakin membaik dan ayahnya juga sudah terbangun dari masa kritis. Perusahaan juga sudah cukup stabil sehingga hanya membutuhkan waktu 3 tahun untuk Yoojung mengurus segala masalah di perusahan milik ayahnya itu.
Segalanya baru, mulai kekuarga Yoojung yang harmonis, Jun Ho yang semakin serius dengan Sin B, Moon Bin yang semakin sukses sebagai insinyur dan Lia yang semakin terkenal atas karya tulisnya. Hanya Da Reum yang tertinggal. Ia masih tetap sama, terpuruk dan sedih karena masih belum bisa melupakan Yoojung.
Yoojung yang mendengar kondisi Da Reum pun segera mengunjunginya untuk melihat keadaannya.
Ia segera masuk ke dalam apartemen yang kata sandinya masih belum diganti, "oppa? Kau dirumah?". Yoojung terkejut saat melihat ibu Da Reum duduk termenung di ruang tamu sendirian. Lalu Yoojung memperkenalkan dirinya dengan benar
Ibu Da Reum menunjukkan ekspresi wajah yang sangat sedih, "Terimakasih sudah datang, tapi Da Reum masih kacau. Aku disini untuk memastikan bahwa ia masih hidup dan baik-baik saja. Selama ini ia hanya menangis dan menyebut namamu dalam tidurnya. Ia juga sempat dirawat di rumah sakit karena kekurangan nutrisi karena tidak makan selama beberapa bulan belakangan. Aku sebagai ibunya sangat khawatir. Ditambah lagi ayahnya juga menuntut Da Reum untuk segera menikah agar memberikan pewaris. Tak bisakah kau kembali dengannya? Aku tak ingin ia berakhir sepertiku" bujuk ibu Da Reum
Yoojung merasa shock mendengar cerita ibu Da Reum, "Ia... Baik-baik saja bukan? Aku... Aku sudah menyuruhnya agar tidak menungguku dan hidup dengan baik."
"Lihatlah ke kamarnya. Oh iya aku menitipkan anakku padamu ya, aku ada urusan sebentar di luar." pinta ibu Da Reum, lalu ia segera pergi meninggalkan Yoojung dan Da Reum berdua dirumah
Yoojung mengetuk pintu kamar Da Reum
"Tinggalkan aku sendiri, bu. Aku mohon" balas Da Reum dari baik pintu
"Jika kau tidak membukanya dalam hitungan ketiga, aku akan membunuhmu!!" bentak Yoojung dari luar kamar.
Da Reum tersentak dan segera membukakan pintu untuk suara yang sangat familiar ditelinganya itu, "Yoojung-a???!! Ini benar-benar kau?" menahan pintu dan mengucak matanya
Yoojung sangat prihatin melihat orang yang dicintainya itu begitu kurus dan lemah, "oppa. Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidak menungguku? Kau sangat berlebihan sekali bukan? Mengapa kau sampai tidak mau makan dan sakit hanya karena aku? Memang aku sebegitu pentingkah untukmu? Kau sangat bodoh sekali. Aku pergi juga karena papaku sakit maka dari itu aku memutuskan untuk mengurus perusahaan. Tapi kau? Kau terlalu merasa bersalah" sungut Yoojung
"Tak kusangka kau mengomeliku seperti ini. Harusnya kau itu memelukku dan menangis karena tersentuh melihatku sakit karenamu" balas Da Reum yang tak mau kalah
"Ya!! Kau ini mengerti bahasa manusia kan? Bagaimana jika kau mati muda? Ibumu sangat mengkhawatirkanmu bodoh!" Yoojung memukul lengan Da Reum dengan pelan.
Saat mereka tak sengaja bertatapan, Yoojung memeluk Da Reum dengan hangat dan lembut, "terimakasih sudah menungguku oppa. Aku tidak ingin menyakitimu. Aku sebenarnya ingin kembali padamu saat itu, tapi ketika mendengar papaku masuk rumah sakit, aku segera melakukan penerbangan ke Rusia karena perusahaan disana sedang tidak stabil. Ponselku juga hilang dan aku hanya mengingat nomor Jun Ho oppa dan Lia serta orang tuaku. Maafkan aku ya. Aku sengaja menantangmu dan membuatmu menunggu, tapi aku sengaja berbuat seperti itu agar kau bisa menunjukkan keseriusanmu padaku. Aku ingin kau benar-benar menyadari perasaanmu padaku. Oleh karena itu aku meminta bantuan Moon Bin-ssi dan menyuruhnya berbohong padamu. Sebetulnya aku juga menyuruhnya agar tutup mulut agar kau mencariku. Tapi situasi tidak mendukung, perusahaan makin kacau dan aku tidak ingin membuatmu menunggu. Maafkan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Atau Nyawa?
FanfictionMenceritakan kisah Kim Yoojung yang masih belum bisa membedakan rasa keegoisan dan cinta. Yoojung merupakan gadis berusia pertengahan 20-an yang sedang bekerja sebagai penulis novel. Yoojung memiliki editor yang bernama Nam Da Reum yang hampir menem...