"Pasien sudah boleh pulang. Silahkan untuk mengurus administrasi" ucap salah seorang dokter yang memasuki ruangan rawat inap milik ayah Yoojung
"Terimakasih dokter" ucap Yoojung dan ibunya secara bersamaan
"Akhirnya aku pulang juga setelah dirawat disini selama berminggu-minggu. Punggungku menjadi pegal sekali" ujar ayah Yoojung sambil memutar bahunya
"Papa tidak boleh sakit lagi seperti ini. Aku merasa bersalah sejak aku meneriakimu hari itu pa"
Ayah Yoojung mengusap-usap kepala Yoojung dengan lembut, "ini bukan salahmu. Ini adalah salahku yang semakin menua, kau harus memikirkan masa lajangmu dan harus fokus memikirkan masa depan tentang apa yang ingin kau lakukan. Aku sudah berjanji akan membuatmu seperti itu"
"Ah papa..." Yoojung memeluk ayahnya
Ibu Yoojung tersenyum hangat saat melihat pemandangan langka ini karena pertama kalinya ia melihat ayah dan anak berpelukan hangat.
"Aku akan pergi mengurus administrasi terlebih dulu, Yoojung-a bantu papamu bersiap-siap" ujar ibu Yoojung yang bergerak menuju luar ruangan
"Aku akan merapikan barang-barang terlebih dahulu ya pa"
Sembari merapikan barang-barang, ayah Yoojung membuka suaranya, "Yoojung-a, jika kau merasa terbebani akan perusahaan, aku akan menyerahkannya kepada orang lain"
Yoojung berhenti dan menatap ayahnya, "aku baik-baik saja pa, aku tidak ingin kau memilih orang yang salah"
"Aku tidak ingin memaksamu lagi karena keegoisanku ini. Mengingat dirimu tumbuh besar dengan baik sendiri membuatku merasa bersalah karena tidak mengurusmu dan kau harus menanggung beban keluarga setelah dewasa" ucapnya
Yoojung segera menggenggam tangan ayahnya, "sudah pa, itu hanya masa lalu. Lagi pula di dunia ini mana ada anak yang tidak peduli dengan orang tuanya? Aku yang salah pa karena sudah membuatmu sampai masuk rumah sakit seperti ini, aku yang bersalah. Papa seperti itu karena ingin membuatku hidup nyaman bukan? Sudah saatnya kalian mengandalkanku setidaknya aku berusaha untuk menebus kesalahanku"
================================
Ketika mereka pulang dari rumah sakit, Da Reum sudah menunggu di luar rumah keluarga Yoojung dengan membawa bucket bunga. Yoojung yang melihat mantan kekasihnya itu segera menghampirinya
"Oppa, apa yang kau lakukan?" bisik Yoojung
Ibu dan ayah Yoojung segera turun dari mobil lalu bergabung dengan mereka berdua, "Da Reum-ssi, apa kau menunggu Yoojung? Masuklah" ajak ayah Yoojung
"Ma, pa kalian masuk terlebih dahulu. Nanti aku akan menyusul" potong Yoojung dengan sigap
"Kenapa kau disini?" tanyanya pada Da Reum
"Aku disini untuk memberikan bunga ini untuk ayahmu, namun kau menyuruh mereka untuk masuk terlebih dahulu. Aku titipkan ini padamu" memberikan bucket bunga tersebut dengan senyuman hangatnya
Yoojung seperti terpaksa menerima bucket bunga dan berkata, "aku sudah baik-baik saja oppa. Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi" balas Yoojung
"Aku tau. Ini untuk yang terakhir kalinya aku menjagamu, aku hanya akan fokus menjadi editormu. Namun jika suatu saat kau ingin kembali, aku akan dengan sangat senang hati menerimamu. Hiduplah dengan baik dan jangan membuatku khawatir akan dirimu karena kali ini aku akan benar-benar mengurusmu. Untuk esok dan seterusnya aku akan bersikap profesional seperti dahulu sampai kau berubah pikiran. Aku pamit ya" ujar Da Reum seraya mengusap kepala Yoojung dengan lembut lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Atau Nyawa?
FanfictionMenceritakan kisah Kim Yoojung yang masih belum bisa membedakan rasa keegoisan dan cinta. Yoojung merupakan gadis berusia pertengahan 20-an yang sedang bekerja sebagai penulis novel. Yoojung memiliki editor yang bernama Nam Da Reum yang hampir menem...