Entah bagaimana bisa, Lia berkencan dengan Yoojung."Yoojung-a, apakah kau sudah memesan?"
"Aku tidak terlalu tau mana menu terenak disini" membolak-balik daftar menu.
"Baiklah, aku saja yang pesan.
Permisi"Lia memesankan 2 buah hidangan dan 2 buah minuman.
Mereka berdua makan dengan tenang hingga Lia membuka mulut untuk mencairkan suasana."Begini, aku ingin tau kenapa kau mengubah rute menjadi kafe ini?" tanya Lia dengan penasaran.
"Aaah, aku kebetulan tadi ada urusan didekat sini. Dan juga kafe ini tidak terlalu jauh dengan kantor, bukan?" meneguk minuman dengan canggung.
"Baiklah jika tidak ingin diceritakan. Terimakasih sudah kencan denganku hari ini." tersenyum manis pada Yoojung.
"Ya, bicara apa kau? Kita kan sudah bersahabat lama sekali. Kau juga yang menyelamatkanku dari orang tuaku yang ketat denganku. Aku sudah mengenalmu sangat lama. Pasti ada hal yang ingin kau ceritakan 'kan?" balas Yoojung dengan santai
Saat ingin bercerita, telfon Lia berdering. Lalu ia mengangkat telfon di luar kafe cukup lama.
"Baiklah, mari kita mulai berpikir untuk cerita selanjutnya" Yoojung menulis draft konsep cerita berikutnya untuk ditulis.
"Ah maaf aku kelamaan menjawab telfon." Lia duduk kembali
"Tidak apa-apa, pasti itu telfon penting. Silahkan lanjutkan ceritamu" mempersilahkan Lia untuk memulai ceritanya.
"Jadi, aku punya kenalan yang sangat ingin bertemu denganmu. Ia bilang padaku bahwa ia sangat mengagumimu, ia mulai tertarik dengan ceritamu pada saat kau menulis cerita dengan judul Cinta atau Nyawa. Jika kau tertarik, mungkin kau bisa langsung menemuinya."
"Aah itu..... " gumam Yoojung
Lama berpikir panjang, Yoojung pun mengiyakan tawaran Lia.
"Baiklah aku akan menemui orang itu. Tapi kuharap ia menemuiku disekitar kantor." ujar Yoojung dengan pasrah.
"Ok, akan kukabari lagi nanti. Mari kita pulang, aku ada janji temu lagi nanti malam dengan para penulis ku."
Sementara diperjalanan pulang, Yoojung terus memikirkan perkataan Lia.
Yoojung berpikir mana ada orang yang tertarik untuk bertemu dengan penulis secara pribadi? Karena takut, Yoojung pun meminta tolong kepada Jun Ho untuk menemaninya pada saat hari pertemuan nanti itu berlangsung.
================================
3 hari kemudian, Lia menghubungi Yoojung untuk menjadwalkan pertemuan antara sahabatnya dengan penggemarnya.
Pada saat pertemuan itu berlangsung, Yoojung sangat tidak sabar menunggu Jun Ho di lobby kantor. Namun, Jun Ho mendadak harus pergi karena ada rapat penting dengan klien. Akhirnya Yoojung gelisah sembari menunggu penggemar yang Lia maksud.
*
**
***
Yoojung POV
***
**
*Bagaimana ini? Aku takut untuk menemuinya. Aku juga tidak tau seperti apa bentuk rupa dan wujud penggemar itu. Apakah ia laki-laki atau perempuan. Aku tidak ada ide untuk memikirkannya.
Aku menunggu sudah cukup lama hingga rasanya tubuhku penat karena terlalu lama duduk. Tapi ada orang yang barusan datang dengan mobil. Apakah itu penggemarku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Atau Nyawa?
FanfictionMenceritakan kisah Kim Yoojung yang masih belum bisa membedakan rasa keegoisan dan cinta. Yoojung merupakan gadis berusia pertengahan 20-an yang sedang bekerja sebagai penulis novel. Yoojung memiliki editor yang bernama Nam Da Reum yang hampir menem...