Sebelas.

2.3K 228 18
                                    

Mature content ALERT

If you're atleast not 18 yo please STAY AWAY from this part...

-soalnya gue gak mau nanggung dosa kalean semua ahahah, dosa dan perasaan panas dingin agak becek harapnya bisa ditanggung masing-masing, okey, deal yaa?!!!-

So cekidottt

_____________________________________

"Aaarrrrgghhh... Yibo!" daripada desahan suara Zhan lebih mendekati sebuah rintihan kesakitan.

Setelah acara pengakuan kenyataan dibarengi tangisan bombay Yibo nan -berlebihan- sekarang binatang buas yang bersemayam ditubuh kekar tuan Wang terbangun sepenuhnya, persetan dengan bekas luka caesar Zhan, Yibo sedari tadi menelan saliva susah payah, ia membalikkan keadaan dan membuat Zhan terlentang tak berdaya dibawah kungkuhan kuasa singa bernama Yibo ini.

Satu hentakan tanpa persiapan sedikitpun membuat Zhan mengerang, air mata lolos dari pelupuknya, ingin rasanya Zhan mengutuk Yibo detik ini juga. Tapi, lagi-lagi bibirnya sudah tersegel oleh lumatan ganas, apa Yibo sangat lapar hingga tak memberinya jeda barang sekedar mengambil udara untuk bernafas?

"Sayang... Perlahan, ok? Aaahh... Yibo, aaww... Kau apakan aakhh..." Zhan tersengal disela kalimatnya, ia bisa merasakan bagian belakangnya terasa panas saat benda pusaka berukuran tak main-main itu menerobos masuk kebagian lunak didalam sana, lubangnya terasa diaduk, menimbulkan rasa sakit, nikmat, entahlah... Zhan tidak bisa mengekspresikan bagaimana aset kebanggaan Yibo itu memenuhi perut bagian dalamnya, menyatu sempurna.

Yibo memasukkan ibu jarinya kemulut Zhan, membuka celah bibir pria manisnya, Zhan yang terengah dalam birahinya merupakan pemandangan terindah bagi Yibo.

"Kau menyukainya?" Yibo tersenyum miring, ia sangat suka menghancurkan pertahanan Zhan tanpa permisi.

"Emmhhh...hhh... Punyamu yang terbaik sayang, aaaahhh..." rengkuhan Zhan membuat Yibo semakin kehilangan akal sehatnya, ia mendekat kearah Zhan, menekan lembut bibir ranum yang sedikit bengkak karena cumbuan kasarnya, Yibo menyesap tiap rasa yang tertinggal disana, lidahnya menerobos masuk, bermain liar dalam rongga mulut Zhan, sesekali ia menyedot lidah Zhan membuat pria yang terintimidasi mendesah dalam pagutan Yibo.

Yibo semakin mempercepat tempo permainan, ia tak memberikan jeda pada Zhan, dirasa lubang Zhan semakin berkedut seakan menghisap kejantanannya, Yibo menarik juniornya itu hingga lolos dari tubuh Zhan, ujung junior itu menekan arah jalan masuk, membuat tubuh Zhan bereaksi lebih, ia meracau tidak jelas dan tubuh Zhan menggeliat, mempertontonkan tarian erotis yang membuat rasa lapar Yibo bertambah, ingin sekali ia menyantap habis Zhan dalam satu permainan panjang.

Tangan laknat Yibo menggerayang disetiap inci permukaan kulit Zhan, menyentuhnya perlahan memberikan sensasi tersengat, Zhan menutup mata sepenuhnya, menikmati tiap sentuhan hanya bermodalkan tubuh ssensitifnya. Disaat Zhan mulai terbuai seringai mengembang disudut bibir Yibo.

Satu hentakan berhasil membuat benda kebesaran Yibo mendekam dilubang kenikmatan Zhan.

"Aaaaaaaahhh... Ssshhh, Yibo..." Kepala Zhan mendongak kebelakang, ia kembali digerilya habis-habisan. Petahanan Zhan porak poranda.

"Ughhh... Zhan ini semakin sempit, aaah..." eluh Yibo, ia kemudian turun mendekat kecuping Zhan, menjilat disana, membuat Zhan terkekeh geli.

bleuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang