Delapan belas.

1.4K 160 9
                                    

Tatapan Wang Yibo berubah pias, ia melangkahkan kaki perlahan, menatap satu persatu orang didalam ruang kerjanya.

"Kalian mau apakan Zhan-ku?" desis Yibo, sifat overprotektifnya secara tidak langsung terlihat, bukan apa-apa hanya saja Yibo terlalu takut jika Zhan ter-trigger lagi.

"Sebaiknya anda duduk dulu tuan Wang" pinta prof. Zhang.

Yibo lebih memilih duduk disisi Zhan, "Katakan apa maksud kalian kemari?!" desaknya.

"Mengenai rencana pernikahan Hanhan, aku berencana mengadakan pesta dikediaman Xiao, jadi kalian datanglah" tukas profesor.

Yibo menyernyit, "Bukankah terlalu merepotkan harus datang secara langsung padaku untuk sebuah undangan saja? Paman aku tahu maksudmu!"

"Yibo, jaga sikapmu!"

"Kalian kemari pasti ingin meluruskan mengenai perjodohan kami waktu itu, benar 'kan?" decak Yibo, "Tak bisakah kalian memberitahukannya setelah Zhanzhanku melahirkan? Aku tidak mau ia kenapa-kenapa" lanjutnya.

"Perjodohan kita?" tanya Zhan bingung.

"Hanhan, bisa kau ajak A-yi keluar sebentar, tidak baik baginya jika mendengar pembicaraan berat ini" pinta Simon. Dibalas anggukan kecil oleh Hanhan dan keduanya memilih berjalan-jalan di rooftop gedung Wang Group.

Keadaan menjadi sedikit canggung, terlebih tak ada seorang pun di dalam ruangan yang membuka suara lebih dulu.

"Jadi maksud kalian aku memang dijodohkan dengan Yibo? Hahaha... Konyol sekali! Aku merasa dipermainkan disini" Zhan tertawa pahit.

"Bukan begitu sayang..." ringis Yibo.

"Bukan? Lalu apa?! Tidakkah pernah kau berpikir jika ayahku mau merelakan anaknya menikahi pria? Kau tidak tahu kondisi keluargaku Yibo, aku bahkan hampir tewas ditangannya" teriak Zhan frustasi.

Haoxuan sontak menatap Xingchen penuh amarah.

"Jadi Zhan masuk rumah sakit karena ulahmu?! Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak saling menyakiti?!" desis Haoxuan.

"Kau lebih dulu menyakitinya, apa kau lupa?! Anakku hilang setelah malam natal memangnya aku tidak pernah melacak Zhanku?!" balas Xingchen dingin.

"Sudahlah, tenang dulu" prof. Zhang memijit keningnya, ia merasa keputusannya kali ini tidak tepat, bagaimana pun kalangan Xiao dan kalangan Wang tidak pernah sejalan.

"Untuk apa ayah melacakku? Bukankah aku tidak pernah dianggap dalam keluarga Xiao? Namaku Sean dan aku seorang dokter bedah, tidak ada embel-embel Xiao dalam namaku" balas Zhan dingin. Pandangannya mengedar kearah tiga pria paruh baya disisi lain ruangan.

"Karena aku ingin membuatmu lebih pantas untuk menduduki bisnis keluarga kita!" lihat, siapa yang ambisius disini.

"Kau memiliki Xiao Yao, untuk apa aku ikut andil dalam bisnismu?"

"Tetap saja Zhan"

"Sudahlah kalau memang kalian mau mengatakan hal itu katakan saja!" dengus Simon kesal.

"Zhan? Boleh aku memberitahu mereka mengenai kondisimu?" prof. Zhang meminta izin.

"Mengenai kebenaran Xiaoyi dan mengapa aku menghilang atau mengenai siapa laki-laki yang dahulu membuatku hamil?" telisik Zhan.

"Yibo yang melakukannya, kan? Aku sudah tahu sejak lama" celetuk Haoxuan.

"Pantas kau menyuruh kaki tanganmu untuk membantu keuanganku, inikah yang sebenarnya kalian sembuyikan selama ini, Xuan?" Xingchen tidak terima.

bleuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang