Tujuh belas.

1.6K 182 17
                                    

"Sayaaang... Kau kemanakan stelan kerjaku?!!!" pekik Yibo panik saat dirinya tidak mendapati jas hitam yang sudah ia persiapkan dari jauh-jauh hari untuk peresmian produk terbaru Wang Group.

"Yang ini?" tukas Xiao Zhan enteng, ia memakai kemeja berwarna dongker yang nampak kekecilan saat seluruh kancingnya tersemat, akibat perutnya yang kian membulat. Kemeja itu sedikit panjang hingga menutupi paha Zhan.

Yibo meringis pelan, "Sayaaang, aku baru saja membelinya untuk acara khusus kali ini, kenapa dipakai"

"Aku menyukainya, bahannya lembut jadi aku ambil, kau pakai saja yang lain, aku tidak mau melepaskannya!" dengus Zhan.

Ingatkan tuan Wang untuk bersabar menghadapi sikap kekanakan prianya.

"Bisa kau lepaskan? Aku berjanji akan membelikan yang baru untukmu nanti sore, hmm?" Wang Yibo berusaha bernegosiasi.

"Tidak mau!"

"Zhanzhan"

Zhan semakin erat memeluk tubuhnya sendiri, "Ayaaaaah... Yibo mau merebut pakaianku" adu Zhan. Keduanya sedang berada di kediaman Wang saat ini.

Mendengar pekikkan nyaring dari arah kamar atas sontak tuan besar si empu rumah berjalan terburu menaiki tangga, membuka kasar daun pintu berwarna gading milik putranya.

"Kenapa lagi, hmm?" tanya pria paruh baya itu bersandar pada bingkai pintu.

Xiao Zhan berlari kecil kearah ayah mertuanya, bersembunyi dibalik badan tegap itu, "Yibo mau mengambil bajuku, padahal dia mempunyai kemeja lain, aku suka yang ini" rengek Zhan.

"Yibo, mengalahlah pada Zhan" desah ayahnya malas.

"Aish, sebenarnya siapa anakmu, hah?! Aku heran mengapa Zhan selalu di manjakan sedangkan aku selalu dimarahi olehmu" cebik Yibo.

"Kau terlalu tua untuk aku manjakan Yibo" balas ayahnya tak mau kalah.

"Umur Zhan sama denganku" teriak Yibo masuk kedalam walk in wardrobe.

"Zhanku lebih manis, dan Zhan memang pantas bermanja-manja ketimbang kau" tukas tuan besar Wang.

"Aku padamu Ayah" Zhan memeluk lengan ayah mertuanya, tersenyum manis.

"Hmm, siang nanti ikutlah bersamaku ke kantor, ok? Ada yang mau aku tunjukkan padamu Zhan, dan aku sudah mempersiapkan baju baru untukmu" bisik Haoxuan pada anak menantunya.

"Jarang sekali ayah memperbolehkanku keluar, apa tidak pa-pa aku keluar dalam kondisi sekarang?" Zhan menatap lekat ayah Yibo.

"Tidak masalah, dan Xiaoyi juga ada disana bersama tuan Xiao"

"Baiklah"

•••

Selama hampir 7 bulan pernikahannya dengan Wang Yibo baru kali ini Xiao Zhan menyambangi kawasan Wang Group dan diperkenalkan secara resmi sebagai pendamping sang tuan muda -yang sudah tidak muda lagi itu-

Kedatangan Zhan dan ayah mertuanya jelas tidak diketahui Yibo, mereka sudah merencanakan sebuah kejutan, tidak hanya untuk pemegang kedudukan tertinggi di WGroup tetapi untuk pria manis bermarga Xiao ini.

Zhan datang dalam balutan semi formal, mengenakan sebuah kaos turtle neck berwarna hitam dipadukan outer coat berwarna karamel, yang senada dengan sepatu plain toe bluchers. Memberikan kesan tegas namun tetap manis mengingat perawakan Zhan yang tinggi semampai, daripada tuan muda menampilan Zhan lebih mendekati seorang putri dari kalangan terpandang yang terkesan tomboy, mengingat mahkota hitamnya sengaja dipanjangkan sebatas bahu, yang sengaja dipotong undercut.

bleuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang