Part 4

8.6K 430 1
                                    

Semua calon mahasiswa baru akan memulai outboundnya, hingga pada akhirnya prilly sampai dioutbound terakhir yaitu flying fox, ini yang prilly suka, prilly pun menaikinya dan mendarat dibawah dengan girang, tandanya prilly berhasil dengan semua tantangan outbound semetara ali, harap harap cemas saat tiba giliran nya, entah jadi apa dia pas sampai dibawah nanti

Happp... ali mendarat dibawah, namun mukanya sangat pucat, prilly sudah menyadari ketakutan ali semenjak diatas tadi, *brukkk* ali tak sadarkan diri lagi

" prill, mau sampe kapan lo kipasin ali ? " tanya marsha

" sampe dia sadarlah sha " jawab prilly yang terus mengipas ali

" kasih minyak kayu putih aja prill " ucap marsha menyodorkan minyak kayu putih kepada prilly

" dia ga suka pake minyak kayu putih " sahut prilly

" kok lo tau ? Jangan jangan lo sama dia ? " ucap marsha menggoda prilly

" sha kamu jangan pikir macem macem deh, jadi kemaren tuh aku ketemu sama ali pas kita nyasar, trus aku nolongin dia yg hampir jatoh kejurang, trus dia pingsan pas kita baru sampe area perkemahan, gue nungguin dia sampe sadar sambil gue kasih minyak kayu putih kebadannya, eh pas sadar dia malah kesel sama gue karna dia ga suka minyak kayu putih, gitu ceritanya sha " ucap prilly panjang lebar

" oh jadi semaleman lo disini, yaampun gue kira lo masih ditengah hutan coba, heran deh gue masa tukang pingsan kek gini tapi ga suka minyak kayu putih " sahut marsha

" mungkin dia lelah haha, oh iya sha, lo disini dulu ya jagain ali, gue mau keluar sebentar " ucap prilly sambil berjalan keluar tenda, marsha pun hanya mengangguk

" gue ga enak aja sama ali kalo dia sampe mergokin aku lagi nungguin dia sadar, secara kasta kita itu beda " batin prilly sambil melamun didekat tenda panitia, tempat dimana dia bertemu randy

" hey, lo ngapain disini ? " tanya randy

" ga ngapa ngapain kak " jawab prilly

" lo ga usah bohong sama gue, keliatan kali dari muka lo pril, cerita aja ke gue, lo itu udah gue anggep kayak adek gue sendiri pril, maklum gue kan anak tunggal ga punya sodara kandung " ucap randy merangkul prilly

" sebenernya aku kecewa kak sama ali, dia bener bener ga mau deket sama aku, karna kita beda kasta " ucap prilly bersandar ke bahu randy

" lo suka sama ali ? " sahut randy mengelus punggung prilly "

" aku juga ga ngerti kak, sejak pertama kali aku nolong dia pas kecelakaan, aku mulai tertarik sama dia tapi dia ga pernah welcome sama aku, dia ga mau temenan sama aku karna aku anak orang ga mampu dan dia anak orang kaya " ucap prilly menangis dalam dekapan randy

" gue yakin, dia ga bermaksud kayak gitu ke lo, mungkin dia hanya gengsi didepan teman temannya, jangan nethink ya, kan lo sendiri yg bilang, ga suka cengeng dan pesimis " ucap randy sambil membelai rambut prilly

" makasih ya kak, kakak udah bikib aku tenang " ucap prilly yg kemudian melepaskan pelukannya

" iya dek, pokoknya kalo ada apa apa lo mesti cerita sama gue ya " sahut randy menepuk pelan bahu prilly

Mereka pun lanjut berbincang berdua, sementara ali tersadar dari pingsannya

" akhirnya lo sadar juga, cape nih gue ngipasin lo " ucap marsha

" prilly mana ? " ucap ali yang kemudian dusuk

" ga tau gue, tadi dia nyuruh gue buat jagain lo disini, eh gue kedepan ya, mau ada acara pembagian hadiah sama penutupan, lo ga apa apa kan gue tinggal sendiri disini " ucap marsha

FIGHTING FOR LIFE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang