Sepulang kuliah
" sha, aku duluan ya, mau kerja soalnya " ucap prilly meninggalkan marsha
" iya prill, hati hati ya " sahut marsha melambaikan tangan ke prilly
*brukkk*
" awwww " ucap marsha kesakitan
" marsha, eh sorry gue ga sengaja " sahut ali membantu marsha berdiri
" gue mau ngomong sama lo tapi ga disini dan jangan sampe ada ghina " ucap marsha
" kalo ada hubungannya sama prilly, gue mau " sahut ali
" lo batu banget ya, udah ikut gue " ucap marsha menarik tangan ali
Dipinggir danau
" eh lo jadi cowok plinplan banget ya li " ucap marsha kesal
" kok lo jadi marah marah ke gue " sahut ali ikut kesal
" yaiyalah gue marah, orang waktu gue sama prilly kerumah lo, gue diusir sama pembantu lo, katanya lo ga mau nemuin prilly dan ga mau liat wajahnya " ucap marsha
" hah ? Gue ga pernah ngomong kayak gitu kok, waktu itu ada ghina dirumah gue, apa jangan jangan dia lagi biang keroknya " sahut ali
" lo udah tau ghina kayak gimana, masih aja lo ladenin, bodoh banget sih lo li " ucap marsha
" iya sha bego banget gue, bego bangetttttt " ucap ali memukul kepalanya
" kasian tuh dia, ngerasa bersalah iya, bingung iya, kesel iya, pokoknya campur aduk deh " ucap marsha
" yaampun, gue tega banget ya sha, jahat banget ya gue " ucap ali lirih
" iya, lebih jahat lagi kalo lo itu ga minta maaf sama prilly " ucap marsha
SKIP
Direstoran
" piyiiiiii gue seneng bangetttt " ucap milla girang dan memeluk prilly
" coba aku tebak, pasti kakak abis jadian sama cowok itu kan " ucap prilly sok tahu
" tepat banget prill, prill lo tau ga dia nembak gue diatas kincir raksasa pas sunset lagi, yaampun gue ga bisa lupain moment itu " ucap milla berseri seri
" beruntung banget ya dia bisa jadi pacar kakak, kakak cantik, pintar, tajir pulaa " ucap prilly
" gue yang beruntung bisa dapetin dia, dia pinter, baik, rajin ibadah, pekerja keras pula " ucap milla sambil tersenyum
" aku ikut seneng deh kalo kakak seneng " sahut prilly tersenyum
SKIP
Diperjalanan pulang prilly
*bukkk* seseorang menyentuh pundak prilly, dengan sigap prilly langsung membantingnya hingga diterkapar lemah didepan prilly
" awwwww " ucap orang itu
" loh ali, kamu ngapain ngagetin aku sih " ucap prilly mendudukan ali
" prill, gue minta maaf ya sama lo, gue udah denger semuanya dari marsha " sahut ali lemah
" aku udah maafin kamu jauh sebelum kamu minta maaf " ucap prilly sambil tersenyum
" awwwww " ali meringis kesakitan dan memegang pinggangnya
" sakit ya, sini aku urut " ucap prilly memgambil minyak kayu putih ditasnya
" ya ampun, bisa ga prill ga usah pake itu " ucap ali
" mau diurut gak ? Kalo engga aku pulang nih " ancam prilly
" iya iya " ucap ali yang menuruti perkataan prilly
SKIP
Keesokan harinya dibengkel
" sayang, mobil kamu udah bisa pulang kerumahnya sekarang " ucap galang kepada milla
" ihhh sayang " sahut milla menyenggol lengan galang
" sekarang kamu ga perlu kebengkel ini buat ketemu aku, aku udah milik kamu sekarang " ucap galang meledek milla
" hmmmm, aku sayang kamu " bisik milla ke galang
" aku lebih sayang kamu " bisik galang ke milla
SKIP
Ali dan prilly bertambah akrab seiring berjalannya waktu dan menimbulkan kecemburuan mereka
Milla dan galang pun makin tambah romantis
SKIP
Dirumah galang
" tunggu bentar ya sayang aku panggil mama dulu " ucap galang meninggalkan milla diruang tengah
" hay, siapa nama mu nak ? " ucap mama lita yang kemudian duduk disamping milla
" aku milla tante " jawab milla mencium tangan mama lita
" gausah panggil tante, panggil mama aja " ucap mama lita tersenyum
" iya mama " ucal milla tersipu
" assalamulaikum " ucap prilly yang baru pulang kerja
" waalaikumsalam " ucap semua penghuni rumah
" kak milla ? Kakak ngapain disini ? Tanya prilly heran
" prilly ? Kok lo disini ? " milla balik bertanya dengan heran
" prilly adik aku sayang " ucap galang kepada milla
" adik kamu ? " tanya milla kaget
" sayang ? Jadi kak galang pacaran sama kak milla ? " ucap prilly yang masih berdiri
" iya dek, ini matahari gue " ucap galang cengengesan
" yaampun kak milla, kok aku ga tau sih " ucap prilly yang kini duduk disamping mamanya
" kalian udah saling kenal ? " tanya mama lita
" mama, kak milla ini kepala koki di tempat aku kerja, dia udah kayak kakak aku sendiri ma " ucap prilly girang
" tenang aja dek, nanti dia bakal jadi kakak ipar lo " ucap galang tertawa kecil
" dunia sempit banget ya " ucap milla tertawa kecil
" oh jadi yang selama ini kak milla curhatin ke aku itu kakak aku toh " ucap prilly menggoda
" piyiiiiii stttt " ucap milla kepada prilly
" oh iya nak milla, besok kita mau pergi jalan jalan, kamu ikut ya nak " ajak mama lita
" iya ma, besok milla ikut " ucap milla
Milla pun berbincang bersama galang, mama lita dan prilly, mereka cepat sekali akrab dengan milla
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHTING FOR LIFE AND LOVE
Fiksi Penggemarkisah seorang gadis mungil yang jauh berbeda dengan ambisinya yang besar prilly anindita hermawan... seorang gadis tangguh yang mencoba melawan hidup yang keras