" sekarang masalah kak galang dan kak milla sudah kelar, tapi masalahku ? kapan semua masalah ini berakhir ? apa aku harus meninggalkan ali agar semua masalah itu selesai ? " batin prilly melihat kebersamaan galang dan milla
" hey dek, ngapain lo bengong kayak gitu ? mikirin ali ya ? " tanya galang menghampiri prilly yang sedang dirumah tengah bersama mereka
" hmm.... kak galang sama kak milla belom makan kan ? prilly masakin untuk kalian dulu ya " ucap prilly meninggalkan galang dan milla
" mungkin dia belom mau cerita sayang " ucap milla bersandar pada bahu galang
SKIP
" prill.. lo kok ngelamun terus " ucap teman kerja prilly
" emm... ga apa apa kok " sahut prilly kembali melanjutkan memasaknya
" ali... aku kangen banget sama kamu " batin prilly
Sepulang kerja
" aaaaaaaaaaa " ucap prilly berteriak karna ada motor yang hampir menabraknya
" ehh sorry.. soryy gue ga sengaja " ucap orang itu turun dari motornya
" aku yang harusnya minta maaf, aku lengah dan ga perhatiin jalan " ucap prilly lirih
" pasti lo ada masalah ya, duduk dulu yuk " ucap orang tersebut menuntun prilly duduk dipinggir jalan yang dekat dengan danau
" oh iya kenalin, nama gue rasya " ucap rasya menyodorkan tangannya ke prilly
" aku prilly.. " ucap prilly menjabat tangan rasya
" kalo boleh tau, lo lagi ada masalah apa ? siapa tau gue bisa bantu " ucap rasya
" gue.. gue ga apa apa kok " sahut prilly sambil memeluk kakinya
" kalo lo kayak tadi, lo bisa bahayain diri lo sendiri " ucap rasya menoleh ke prilly
" aku bingung... hubungan aku sama pacar aku ga direstuin sama orangtuanya, aku bingung apa yang mesti aku lakuin, aku sayang sama dia " ucap prilly menitihkan air mata
" lo tau ga, kadang rencana tuhan itu ga di duga duga, bukan sekarang... mungkin nanti lo sama dia bisa bahagia " ucap rasya mengelus kepala prilly
" makasih ya sya " ucap prilly bersandar ke bahu rasya
" gue anter lo pulang yaa.. udah malem ga baik kalo lo pulang sendiri " ucap rasya berdiri
" iya.. makasih ya " sahut prilly beranjak dari duduknya
SKIP
" makasih ya kamu udah mau anterin aku " ucap prilly
" iya sama sama cantik, tapi lo lebih cantik kalo lo tersenyum, yaudah gue balik ya " ucap rasya tersenyum
" iya, hati hati ya sya " sahut prilly
SKIP
" ali... kamu itu harus bisa dapetin hati ghina, kalo engga ... " ucap mama ali
" kalo engga apa ma ? " tanya ali
" kalo engga, usaha mama akan hancur li, mama minta tolong sama kamu nak " ucap mama ali memeluk ali
" sebisa mungkin ali bantu mama " sahut ali memeluk mamanya
" apa harus aku kubur perasaan ini ? melupakan kenangan yang pernah terjadi sama dia, kenapa harus gue ? kenapa harus gue yang ngalamin ini ? kenapa wanita itu harus ghina ? kenapa bukan prilly ? gue akan coba jalanin semua tapi gue pasti akan menyakiti hati prilly, hati orang yang gue sayang " batin ali masih dalam pelukan mamanya
Keesokan harinya
" prill tuh liat deh, ali sama ghina makin deket aja " ucap marsha menunjuk ali dan ghina yang sedang makan dikantin
" biarin aja sha, aku juga akan mengikhlaskan nya kok " ucap prilly datar
" yaudah, gue bantu lo buat move on ya " ucap marsha mengelus pundak prilly dan prilly hanya memberikan senyum kepada marsha
SKIP
" hay nona manis, mau kemana ? " tanya seseorang yang menghampiri prilly
" rasya... aku mau pergi kerja, kamu mau kemana ? " ucap prilly
" gue mau ketempat nyokap, lo kerja dimana ? " tanya rasya
" aku kerja di discovery resto sya " jawab prilly
" gue anter lo ya, gue juga mau ketemu nyokap gue disana " ucap rasya
" makasih ya " sahut prilly dan langsung naik ke motor rasya
SKIP
" prill, gue tinggal dulu ya " ucap rasya
" aku juga mau langsung kerja " sahut prilly
Didapur restoran
" prill, lo kok bisa sama rasya ? " tanya teman kerja prill
" aku sama dia udah kenal dan ga sengaja tadi ketemu dan dia ngajak aku bareng " ucap prilly
" emang lo ga tau dia siapa ? " tanya teman kerja prilly
" emang dia siapa na ? " tanya prilly
" dia itu anak bu dita, pemilik restoran ini " jawab nita
" ohhh gitu... " ucap prilly dan mulai melakukan pekerjaannya
" jadi rasya itu anak tante dita, kenapa dia ga cerita sama aku ? tapi aku ga bisa langsung tanya sama dia sebelum dia sendiri yang mengungkapkan nya " batin prilly
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHTING FOR LIFE AND LOVE
Fanfictionkisah seorang gadis mungil yang jauh berbeda dengan ambisinya yang besar prilly anindita hermawan... seorang gadis tangguh yang mencoba melawan hidup yang keras