Part 21

5.5K 262 0
                                    

" sekarang masalah kak galang dan kak milla sudah kelar, tapi masalahku ? kapan semua masalah ini berakhir ? apa aku harus meninggalkan ali agar semua masalah itu selesai ? " batin prilly melihat kebersamaan galang dan milla 

" hey dek, ngapain lo bengong kayak gitu ? mikirin ali ya ? " tanya galang menghampiri prilly yang sedang dirumah tengah bersama mereka 

" hmm.... kak galang sama kak milla belom makan kan ? prilly masakin untuk kalian dulu ya " ucap prilly meninggalkan galang dan milla 

" mungkin dia belom mau cerita sayang " ucap milla bersandar pada bahu galang 

SKIP

" prill.. lo kok ngelamun terus " ucap teman kerja prilly 

" emm... ga apa apa kok " sahut prilly kembali melanjutkan memasaknya 

" ali... aku kangen banget sama kamu " batin prilly 

Sepulang kerja

" aaaaaaaaaaa " ucap prilly berteriak karna ada motor yang hampir menabraknya 

" ehh sorry.. soryy gue ga sengaja " ucap orang itu turun dari motornya 

" aku yang harusnya minta maaf, aku lengah dan ga perhatiin jalan " ucap prilly lirih 

" pasti lo ada masalah ya, duduk dulu yuk " ucap orang tersebut menuntun prilly duduk dipinggir jalan yang dekat dengan danau 

" oh iya kenalin, nama gue rasya " ucap rasya menyodorkan tangannya ke prilly 

" aku prilly.. " ucap prilly menjabat tangan rasya 

" kalo boleh tau, lo lagi ada masalah apa ? siapa tau gue bisa bantu " ucap rasya 

" gue.. gue ga apa apa kok " sahut prilly sambil memeluk kakinya 

" kalo lo kayak tadi, lo bisa bahayain diri lo sendiri " ucap rasya menoleh ke prilly 

" aku bingung... hubungan aku sama pacar aku ga direstuin sama orangtuanya, aku bingung apa yang mesti aku lakuin, aku sayang sama dia " ucap prilly menitihkan air mata 

" lo tau ga, kadang rencana tuhan itu ga di duga duga, bukan sekarang... mungkin nanti lo sama dia bisa bahagia " ucap rasya mengelus kepala prilly 

" makasih ya sya " ucap prilly bersandar ke bahu rasya 

" gue anter lo pulang yaa.. udah malem ga baik kalo lo pulang sendiri " ucap rasya berdiri 

" iya.. makasih ya " sahut prilly beranjak dari duduknya 

SKIP 

" makasih ya kamu udah mau anterin aku " ucap prilly 

" iya sama sama cantik, tapi lo lebih cantik kalo lo tersenyum, yaudah gue balik ya " ucap rasya tersenyum 

" iya, hati hati ya sya " sahut prilly 

SKIP 

" ali... kamu itu harus bisa dapetin hati ghina, kalo engga ... " ucap mama ali 

" kalo engga apa ma ? " tanya ali 

" kalo engga, usaha mama akan hancur li, mama minta tolong sama kamu nak " ucap mama ali memeluk ali

" sebisa mungkin ali bantu mama " sahut ali memeluk mamanya 

" apa harus aku kubur perasaan ini ? melupakan kenangan yang pernah terjadi sama dia, kenapa harus gue ? kenapa harus gue yang ngalamin ini ? kenapa wanita itu harus ghina ? kenapa bukan prilly ? gue akan coba jalanin semua tapi gue pasti akan menyakiti hati prilly, hati orang yang gue sayang " batin ali masih dalam pelukan mamanya 

Keesokan harinya 

" prill tuh liat deh, ali sama ghina makin deket aja " ucap marsha menunjuk ali dan ghina yang sedang makan dikantin 

" biarin aja sha, aku juga akan mengikhlaskan nya kok " ucap prilly datar 

" yaudah, gue bantu lo buat move on ya " ucap marsha mengelus pundak prilly dan prilly hanya memberikan senyum kepada marsha 

SKIP 

" hay nona manis, mau kemana ? " tanya seseorang yang menghampiri prilly 

" rasya... aku mau pergi kerja, kamu mau kemana ? " ucap prilly 

" gue mau ketempat nyokap, lo kerja dimana ? " tanya rasya 

" aku kerja di discovery resto sya " jawab prilly 

" gue anter lo ya, gue juga mau ketemu nyokap gue disana " ucap rasya 

" makasih ya " sahut prilly dan langsung naik ke motor rasya 

SKIP 

" prill, gue tinggal dulu ya " ucap rasya 

" aku juga mau langsung kerja " sahut prilly 

Didapur restoran 

" prill, lo kok bisa sama rasya ? " tanya teman kerja prill 

" aku sama dia udah kenal dan ga sengaja tadi ketemu dan dia ngajak aku bareng " ucap prilly 

" emang lo ga tau dia siapa ? " tanya teman kerja prilly 

" emang dia siapa na ? " tanya prilly 

" dia itu anak bu dita, pemilik restoran ini " jawab nita 

" ohhh gitu... " ucap prilly dan mulai melakukan pekerjaannya 

" jadi rasya itu anak tante dita, kenapa dia ga cerita sama aku ? tapi aku ga bisa langsung tanya sama dia sebelum dia sendiri yang mengungkapkan nya " batin prilly 

FIGHTING FOR LIFE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang