Ku tak bisa... jauh... jauh... darimu...
Ku tak bisa... jauh... jauh... darimu...
Sabar.. sabar.. aku coba sabar...
Sadar.. sadar.. seharusnya kita sadar
Kau dan aku tercipta...
Tak boleh berpisah...
Sepenggal lirik yang prilly nyanyikan dengan menghayati bahkan sampai menitihkan air mata
" aaa... lo jahat prilly, lo udah bikin gue nangis " ucap milla kepada prilly yang baru menghampirinya
" gue aja yang ngiringin dia merinding banget dengernya " ucap thea
" dari hari banget sih lo nyanyi " ucap liora
" aku seneng kalian suka sama penampilan aku " ucap prilly menitihkan air mata
" gue tau kok prill, itu buat ali kan " batin marsha yang kemudian menghapus air mata prilly
SKIP
Waktu nya jurit malamSemua mahasiswa menyusuri hutan perkelompok, setelah selesai, mereka semua kembali ke tenda dan beristirahat
" heh lo rakyat jelata, awas aja ya lo deketin ali, ali udah milik gue " ucap ghina
" ambil aja dia ghin, gue udah ikhlas " ucap prilly lemah
" ali... prilly nampar aku " ucap ghina menghampiri ali dan kini ali menghampiri prilly
" prill, lo apa apaan sih, kalo ga suka sama ghina ga usah kasar, dasar cewek brutal " ucap ali marah
" aku ga pernah apa apain ghina li " sahut prilly lirih
" orang kayak lo selalu menutupi kelakuan lo dengan ngerasa ga bersalah " ucap ali menarik tangan ghina dan meninggalkan prilly
Ditenda
" eh ini badannya prilly panas banget " ucap milla
" bawa ke tenda kesehatan yuk " ucap thea
Merekapun membawa prilly ke tenda kesehatan, prilly ditemani oleh randy dan thea ditenda
" sha, prilly kenapa ? " tanya ali ke marsha
" masih peduli lo sama dia ? Bukannya lo malah seneng ya liat dia kayak gini " ucap marsha jengkel
" sejujurnya gue masih peduli banget sama dia, lo ga akan ngerti semuanya sha " sahut ali lirih" dan lo juga ga akan ngerti apa yang prilly rasain sekarang " ucap marsha kemudian meninggalkan ali
" gue ga sepenuhnya pergi dari lo prill, gue masih sayang sama lo, perlakuan gue ke lo itu semata mata hanya drama prill, agar gue bisa perlahan lupain lo " batin ali
Prilly pun sadar dari pingsannya, dia terus menerus flashback saat dia bersama ali
3 hari berlalu, kini prilly sudah berada dirumahnya
Keesokan harinya adalah hari minggu
" mentang mentang hari minggu, bangun tidurnya siang ya nona ? " ucap seseorang menuju tempat tidur prilly
" rasya.. ngapain kamu pagi pagi disini " ucap prilly khas orang bangun tidur dan mengucek matanya
" sekarang kamu mandi, sarapan, abis itu aku mau ngajakin kamu kesuatu tempat " ucap rasya
" yaudah aku mandi dulu ya " ucap prilly
SKIP
" kalo mau makan mah ga usah jauh jauh kayak gini sya, aku kan bisa masakin buat kamu " ucap prilly
" lo bawel ya, gue cuma pengen suasana yang beda aja bareng lo " sahut rasya tersenyum kecil
" sya, aku ketoilet dulu ya " ucap prilly meninggalkan rasya
* brukk *
" ehh maaf maaf " ucap prilly
" ali... " ucap prilli lagi
" lo jalan pake mata dong " ucap ghina menghampiri ali dan prilly
" lo ga apa apa prill ? " tanya rasya
" ohh... jadi si upik abu ini udah punya pacar toh, lo ga takut pacaran sama cewe matre macem dia " ucap ghina kepada rasya
" heh lo jangan pernah kasar sama cewek gue ya " ucap rasya emosi
" lo ga usah nunjuk nunjuk cewek gue " ucap ali membela ghina lalu pergi meninggalkan prilly dan rasya
" aku mau pulanggg " ucap prilly berjalan kearah pintu keluar dan disusul oleh rasyaDijalan pulang
Didalam mobil rasya" maaf ya kalo kata kata gue tadi udah bikin hubungan lo sama ali makin jauh " ucap rasya merasa bersalah
" kamu ga salah sya, aku yang salah, aku salah mencintai dia, dia yang sekarang ga pantas aku sayang " sahut prilly
" gue... gue sayang sama lo prill, lo mau jadi pacar gue ? " ucap rasya menepikan mobilnya dan menggenggam kedua tangan prilly
" aku bakal coba buka hati buat kamu " sahut prilly tersenyum
" makasih sayangggg " ucap rasya memeluk prilly
Waktu pun berlalu semakin cepat, prilly makin romantis dengan rasya dan begitupun ali dan ghina, sepertinya mereka sudah nyaman dengan pasangannya masing masing
Kini prilly sudah menginjak semester 4 dan galang sudah akan wisuda
" ga nyangka ya kak, kakak udah mau wisuda aja, abis itu tunangan, nikah dan pisah dari prilly " ucap prilly bersandar dibahu prilly
" gue ga akan ninggalin lo kok, lo kan adek kesayangan gue " sahut galang mencubit pipi prilly
" kakak... " ucap prilly manja
" hay sayang... nanti malem papa pengen ngajak ketemuan di rumah, katanya ada yang pengen papa omongin " ucap milla yang baru datang dan duduk disamping galang
" iya sayang... kamu wisudanya kapan ? " tanya galang
" minggu depan sayang, kamu ? " jawab milla
" 3 hari lagi sayang, kamu dateng ya " ucap galang
" iya, kamu juga datang ya sayang " ucap milla
" kacang.. kacang.. kacang.. " ucap prilly menggoda mereka
" lo jualan kacang dek, berapaan ? " ucap milla meledek prill
" kalian ini ga peka banget deh " ucap prilly merajuk
" haha, jangan gitu dong dek " ucap galang mencubit pipi prilly
SKIP
" malem om " ucap galang menyalami papa milla
" malem juga galang, ayo duduk " ucap papa milla
" om mau ngomong sama kamu, kamu kuliah dijurusan otomotif kan ? " ucap papa milla
" iya om " jawab galang
" om mau, kamu mengurusi showroom mobil om, om percaya sama kamu lang " ucap papa milla
" makasih om, saya akan pegang kepercayaan om " ucap galang tersenyum
" oh iya, kapan kalian mau tunangan ? " tanya papa milla
" galang mau fokus kerja dulu om, mungkin tahun depan om " ucap galang
" kalo om sih terserah kalian aja " ucap papa milla menepuk bahu galang
" iya om, saya sayang sama milla dan saya akan jaga dia, kayak om jaga dia dan kayak saya jaga diri saya sendiri " ucap galang
" om percaya sama kamu lang " ucap papa milla tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHTING FOR LIFE AND LOVE
Fanfictionkisah seorang gadis mungil yang jauh berbeda dengan ambisinya yang besar prilly anindita hermawan... seorang gadis tangguh yang mencoba melawan hidup yang keras