" hmm.. bagus ya, jalan sama cewek lain " ucap milla kepada lelaki yang merupakan pacarnya
" julian... dia siapa ? " tanya wanita disebelah julian
" emmm... itu.. anu... " ucap julian terbata bata
" udah ga perlu lo jawab, mulai dari sekarang kita udah ga ada hubungan apa apa lagi " ucap milla meninggalkan julian dan kekasih nya
" sialllll, julian brengsekkk " ucap milla mengendarai mobil sambil memukul stir mobilnya
* brukkk * mobil milla menabrak pohon
" aduh kepala gue kok pusing banget ya " ucap milla dan langsung tak sadarkan diri didekat mobilnya
Dijalan begitu sepi, tak ada yg melihat kecelakaan yang dialami milla, sampai ada seorang yang berniat membantunya
" neng, bangun neng " ucap seseorang mengguncang tubuh milla
" hey lo siapa " ucap milla sadarkan diri
" lo ga apa apa ? " tanya orang tersebut
" lo ngapain disini, lo ga macem macem kan sama gue " ucap milla kepada orang itu
" emang dimuka gue ada tampang kriminal ? " tanya orang tersebut
" kan gue baru sadar, jadi gue masih syok " ucap milla, orang tersebut menghampiri mobil milla
" kayaknya rusaknya ga parah, mending dibawa kebengkel, deket sini ada bengkel kok " ucap orang tersebut kepada milla
" kok loh tau, apa jangan jangan ini modus lo biar bisa ambil mobil gue, trus temen temen lo ngebunuh gue, trus jasad gue dibuang dikali " ucap milla parno
" yaampun pikiran lo kok gitu banget sih, gue punya nyokap sama adik perempuan kali, kalo gue nyakitin lo berarti gue nyakitin nyokap sama adek gue " ucap orang itu dengan tenang
" yaudah bawa kebengkel aja deh " ucap milla pasrah
" biar gue telpon orang bengkelnya dulu ya " ucap orang itu
SKIP
Dibengkel
" nih minun dulu, minumannya ga gue racunin atau gue bius kok " ucap orang itu menyodorkan minuman kaleng dengan sedikit tertawa
" makasih ya " ucap milla menerima minuman itu dan meminumnya
" kok lo bisa tau ada bengkel disini " tanya milla penasaran
" gue kerja disini, cuma jam kerja gue hanya sampe jam 9, oh iya nama lo siapa ? " ucap orang itu
" nama gue milla, nama lo siapa ? " tanya milla
" nama gue galang, oh iya gue ngabarin nyokap dulu ya kalo pulang agak telat " ucap galang dan menelpon mama nya
SKIP
" maaf ya lang gara gara gue lo jadi pulang telat " ucap milla merasa bersalah
" udah kewajiban gue nolong orang kok, oh iya lo ga apa apa kan ? " tanya galang
" kepala gue masih sedikit pusing " jawab milla
" oh iya udah malem, lo gue anterin pulang aja ya, ga apa apa kan ? Tenang, gue ga akan macen macem sama lo kok " ucap galang kepada milla
" iya ga apa apa kok, gue percaya sama lo " sahut milla dan rasa parno nya mulai ilang
" nih pake mill, angin malem ga baik buat badan apalagi buat cewe, maaf ya gue cuma bisa nganterin lo pake motor " ucap galang
" kok lo yang minta maaf, harusnya gue kali lang yang minta maaf karna udah ngerepotin lo kayak gini " sahut milla menaiki motor galang
SKIP
Dirumah milla
" ini rumah lo ? " tanya galang
" iya, mau mampir dulu ga ? " ucap milla
" lain kali ya mill, oh iya, mobil lo baru beres mungkin sekitar satu minggu, oh iya gue balik dulu ya " ucap galang pamit kepada milla
" iya galang makasih, hati hati ya dijalan " ucap milla kepada galang
Seketika timbul benih benih cinta diantara galang dan milla
Keesokan harinya
Dimeja makan rumah prilly
" kak, kakak semalem kok tumben pulang telat " tanya prilly sambil mengolesi rotinya dengan selai coklat kesukaan nya
" semalem gue nolongin orang dek, mobilnya nabrak pohon gitu " ucap galang yang juga mengolesi rotinya dengan selai stoberi
" trus pengendara nya selamet kak ? Aku jadi flashback kejadian aku nolong ali deh " tanya prilly kepo
" dia sempet pingsan dan pikir kalo gue mau macem macem sama dia, hebatnya seorang galang, gue bisa bikin dia percaya sama gue kalo gue cowo baik baik haha " ucap galang PD
" PD banget kakak, ohh iya orangnya cantik ? " tanya prilly
" cantik banget dek, kayaknya dia masih mahasiswa, mungkin sepantar gue " ucap galang
" ohh gitu yaudah aku berangkat dulu ya kak, mama " ucap prilly menyalami galang dan mama lita
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHTING FOR LIFE AND LOVE
Fanfictionkisah seorang gadis mungil yang jauh berbeda dengan ambisinya yang besar prilly anindita hermawan... seorang gadis tangguh yang mencoba melawan hidup yang keras