Part 28

5.5K 255 1
                                    

" oh iya sha, prilly apa kabar ? " tanya ali 

" gue ga salah denger ? lo nanya siapa ? prilly ? emang lo kenal ? " sahut marsha sinis menatap ali 

" gue tau gue salah banget sama dia, tapi.. " ucap ali yang belom sempat melanjutkan ucapannya karna dipotong marsha 

" iya lo salah banget li dan lo itu bego banget " sahut marsha kemudian menatap pantai 

" oke gue minta maaf sama kalian karna udah nyakitin prilly, gue nyesel banget dan gue ngerasa bersalah banget sama dia " ucap ali lirih 

" nyesel emang selalu dateng belakangan, harusnya lo berpikir sebelum lo bertindak waktu itu " sahut marsha kembali menatap ali sinis

" udah.. udah.. ali kan udah minta maaf sayang " ucap randy kepada marsha dan mengelus pundaknya 

" aku bisa rasain sakit nya prilly ngerasain perlakuan dia waktu itu kak " sahut marsha 

" sha.. lo bunuh gue aja sekarang.. ga ada guna juga gue hidup, dan gue ga mau hidup dalam rasa bersalah " ucap ali lirih

" lo ngomong apa sih li, kita udah maafin lo kok " ucap randy merangkul ali 

" gue juga udah maafin lo kok, tapi lo ga bisa tanya kabar prilly sekarang, prilly lagi fokus menempuh pendidikan diluar negeri " ucap marsha 

" luar negeri ? " tanya ali

" iya, dia memang kompetisi memasak dan mendapatkan beasiswa pendidikan dan mendapat kontrak kerja disana " ucap randy 

" udah 2 tahun lebih dia disana, dia emang sengaja ga ngehubungin kita disini karna dia mau fokus mengerjakan tugasnya disana " sahut marsha 

" rasanya gue jadi manusia paling bodoh sekarang, selama ini gue udah nyia nyiain dia " ucap ali menitihkan air mata 

" maaf ya li tadi gue emosi sama lo, kalo lo mau dapetin prilly kembali, lo harus berjuang li " ucap marsha kepada ali 

" gue akan berjuang sha, akan berjuang.. " ucap ali 

SKIP

" om, saya mau kasih rekapan keuangan buat bulan ini " ucap galang menghampiri papa milla dikantornya 

" oke lang, oh iya, om mau kenalin kamu sama keponakan om " sahut papa milla 

" ali... " ucap galang heran melihat ali 

" kak galang ? " tanya ali heran 

" kalian udah saling kenal ? " tanya papa milla 

" udah om, dia teman prilly sewaktu di SMA " ucap galang yang masih sedikit kecewa dengan ali

" teman ? bukannya kak galang tau kalo gue sama prilly pernah pacaran ? kenapa dia bilang hanya teman ? apa kak galang marah sama gue ? " batin ali

" ali.. galang.. om harus meeting, kalian ngobrol aja dulu di lobby ya " ucap papa milla meninggalkan mereka berdua 

" kak, gue tau lo kecewa kan sama gue " ucap ali ketika galang akan meninggalkannya 

" gimana gue ga kecewa dengan apa yang lo lakuin ke adek gue " sahut galang menghampiri ali 

" kak, gue mau cerita semuanya ke lo, lo duduk dulu ya disini " ucap ali 

Ali pun menceritakan semuanya kepada galang, galang pun luluh 

" kalo lo mau balik sama gue, gue ga akan ngelarang, tapi lo harus janji jangan nyakitin dia lagi " ucap galang 

" gue ga akan ngelakuin kesalahan yang sama kak " sahut ali 

" yaudah, gue mau ke showroom dulu ya " ucap galang yang kemudian meninggalkan ali 

" iya kakak " sahut ali 

Setahun telah berlalu, prilly kembali pulang ke indonesia, tapi dia hanya mengabarkan galang dan milla, prilly ingin memberikan surprise buat mamanya dan marsha

Diruang kedatangan

" katanya udah landing, kok belom muncul juga ya ? " tanya milla 

" udah kangen banget ya sma prilly " ucap galang menyenggol milla sambil tertawa 

" iyalah.. emang kamu ga kangen ? " tanya milla 

" kangen lah sayang " ucap galang 

" itu rame banget sih, kayak ada artis yang dateng aja " ucap milla melihat kerumunan orang yang sedang mewawancarai orang yang baru datang itu 

" bunda, kalo kayak gini caranya, aku ga bisa liat kak galang sama kak milla bun " ucap prilly berbisik kepada chef marinka 

" kamu nyempil nyempil keluar dari sini, biar bunda yang handel ini semua ya " sahut chef marinka berbisik kepada prilly 

" aku pulang duluan ya bun " ucap prilly berlalu meninggalkan chef marinka, chef marinka menggangguki ucapan prilly dan tersenyum 

" lagi nunggu siapa mba ? " tanya orang dibelakang milla 

" lagi nunggu adik ipar mba " sahut milla tanpa melihat orang tersebut 

" kok suaranya gak asing ya " ucap galang 

" kalian ga kenal sama aku ? " ucap prilly melepaskan kaca matanya 

" piyiii... ahhh piyiiii gue kangen banget sama lo " ucap milla berdiri dan memeluk erat prilly 

" kak jangan kenceng kenceng nanti aku diuber uber sama mereka " ucap prilly kembali mengenakan kacamatanya 

" yaudah, sekarang kita ke mobil ya " ucap galang merangkul prilly 

Dijalan 

" gue jadi kayak supir, didepan sendirian " ucap galang jengkel 

" biarin napa sayang, eh piyi, gue pangling sama lo deh " ucap milla kepada prilly 

" pangling sama penampilan aku ya ? ini disuruh sama bunda ririn " ucap prilly 

" bunda ririn ? " tanya milla 

" chef marinka kak, dia minta aku panggil dia bunda " ucap prilly 

" ohh... gue kangen banget sama lo " ucap milla memeluk prilly erat 

" aku juga kangen kakak " sahut prilly membalas pelukan milla 

"bagus ya, gue disini jadi supir, gue kan pengen dipeluk juga " ucap galang 

" tuh peluk aja setir mobil " sahut milla tertawa 

" sabar ya kak galang " ucap prilly tertawa 

" oh iya, abis ini lo ada proyek apa ? " tanya milla 

" aku bakal kerja di restoran bunda ririn, dia juga ngajak aku jadi juri di acara kompetisi memasak yang akan disiarin di televisi " ucap prilly

" wahhh, hebat lo dek, gue bangga sama lo " sahut galang 

" gue juga bangga sama lo, eh jadi kita ngerjain mama gimana ini " ucap milla

" tenang.. udah gue atur kok " sahut galang tenang 

FIGHTING FOR LIFE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang