" oh iya sha, prilly apa kabar ? " tanya ali
" gue ga salah denger ? lo nanya siapa ? prilly ? emang lo kenal ? " sahut marsha sinis menatap ali
" gue tau gue salah banget sama dia, tapi.. " ucap ali yang belom sempat melanjutkan ucapannya karna dipotong marsha
" iya lo salah banget li dan lo itu bego banget " sahut marsha kemudian menatap pantai
" oke gue minta maaf sama kalian karna udah nyakitin prilly, gue nyesel banget dan gue ngerasa bersalah banget sama dia " ucap ali lirih
" nyesel emang selalu dateng belakangan, harusnya lo berpikir sebelum lo bertindak waktu itu " sahut marsha kembali menatap ali sinis
" udah.. udah.. ali kan udah minta maaf sayang " ucap randy kepada marsha dan mengelus pundaknya
" aku bisa rasain sakit nya prilly ngerasain perlakuan dia waktu itu kak " sahut marsha
" sha.. lo bunuh gue aja sekarang.. ga ada guna juga gue hidup, dan gue ga mau hidup dalam rasa bersalah " ucap ali lirih
" lo ngomong apa sih li, kita udah maafin lo kok " ucap randy merangkul ali
" gue juga udah maafin lo kok, tapi lo ga bisa tanya kabar prilly sekarang, prilly lagi fokus menempuh pendidikan diluar negeri " ucap marsha
" luar negeri ? " tanya ali
" iya, dia memang kompetisi memasak dan mendapatkan beasiswa pendidikan dan mendapat kontrak kerja disana " ucap randy
" udah 2 tahun lebih dia disana, dia emang sengaja ga ngehubungin kita disini karna dia mau fokus mengerjakan tugasnya disana " sahut marsha
" rasanya gue jadi manusia paling bodoh sekarang, selama ini gue udah nyia nyiain dia " ucap ali menitihkan air mata
" maaf ya li tadi gue emosi sama lo, kalo lo mau dapetin prilly kembali, lo harus berjuang li " ucap marsha kepada ali
" gue akan berjuang sha, akan berjuang.. " ucap ali
SKIP
" om, saya mau kasih rekapan keuangan buat bulan ini " ucap galang menghampiri papa milla dikantornya
" oke lang, oh iya, om mau kenalin kamu sama keponakan om " sahut papa milla
" ali... " ucap galang heran melihat ali
" kak galang ? " tanya ali heran
" kalian udah saling kenal ? " tanya papa milla
" udah om, dia teman prilly sewaktu di SMA " ucap galang yang masih sedikit kecewa dengan ali
" teman ? bukannya kak galang tau kalo gue sama prilly pernah pacaran ? kenapa dia bilang hanya teman ? apa kak galang marah sama gue ? " batin ali
" ali.. galang.. om harus meeting, kalian ngobrol aja dulu di lobby ya " ucap papa milla meninggalkan mereka berdua
" kak, gue tau lo kecewa kan sama gue " ucap ali ketika galang akan meninggalkannya
" gimana gue ga kecewa dengan apa yang lo lakuin ke adek gue " sahut galang menghampiri ali
" kak, gue mau cerita semuanya ke lo, lo duduk dulu ya disini " ucap ali
Ali pun menceritakan semuanya kepada galang, galang pun luluh
" kalo lo mau balik sama gue, gue ga akan ngelarang, tapi lo harus janji jangan nyakitin dia lagi " ucap galang
" gue ga akan ngelakuin kesalahan yang sama kak " sahut ali
" yaudah, gue mau ke showroom dulu ya " ucap galang yang kemudian meninggalkan ali
" iya kakak " sahut ali
Setahun telah berlalu, prilly kembali pulang ke indonesia, tapi dia hanya mengabarkan galang dan milla, prilly ingin memberikan surprise buat mamanya dan marsha
Diruang kedatangan
" katanya udah landing, kok belom muncul juga ya ? " tanya milla
" udah kangen banget ya sma prilly " ucap galang menyenggol milla sambil tertawa
" iyalah.. emang kamu ga kangen ? " tanya milla
" kangen lah sayang " ucap galang
" itu rame banget sih, kayak ada artis yang dateng aja " ucap milla melihat kerumunan orang yang sedang mewawancarai orang yang baru datang itu
" bunda, kalo kayak gini caranya, aku ga bisa liat kak galang sama kak milla bun " ucap prilly berbisik kepada chef marinka
" kamu nyempil nyempil keluar dari sini, biar bunda yang handel ini semua ya " sahut chef marinka berbisik kepada prilly
" aku pulang duluan ya bun " ucap prilly berlalu meninggalkan chef marinka, chef marinka menggangguki ucapan prilly dan tersenyum
" lagi nunggu siapa mba ? " tanya orang dibelakang milla
" lagi nunggu adik ipar mba " sahut milla tanpa melihat orang tersebut
" kok suaranya gak asing ya " ucap galang
" kalian ga kenal sama aku ? " ucap prilly melepaskan kaca matanya
" piyiii... ahhh piyiiii gue kangen banget sama lo " ucap milla berdiri dan memeluk erat prilly
" kak jangan kenceng kenceng nanti aku diuber uber sama mereka " ucap prilly kembali mengenakan kacamatanya
" yaudah, sekarang kita ke mobil ya " ucap galang merangkul prilly
Dijalan
" gue jadi kayak supir, didepan sendirian " ucap galang jengkel
" biarin napa sayang, eh piyi, gue pangling sama lo deh " ucap milla kepada prilly
" pangling sama penampilan aku ya ? ini disuruh sama bunda ririn " ucap prilly
" bunda ririn ? " tanya milla
" chef marinka kak, dia minta aku panggil dia bunda " ucap prilly
" ohh... gue kangen banget sama lo " ucap milla memeluk prilly erat
" aku juga kangen kakak " sahut prilly membalas pelukan milla
"bagus ya, gue disini jadi supir, gue kan pengen dipeluk juga " ucap galang
" tuh peluk aja setir mobil " sahut milla tertawa
" sabar ya kak galang " ucap prilly tertawa
" oh iya, abis ini lo ada proyek apa ? " tanya milla
" aku bakal kerja di restoran bunda ririn, dia juga ngajak aku jadi juri di acara kompetisi memasak yang akan disiarin di televisi " ucap prilly
" wahhh, hebat lo dek, gue bangga sama lo " sahut galang
" gue juga bangga sama lo, eh jadi kita ngerjain mama gimana ini " ucap milla
" tenang.. udah gue atur kok " sahut galang tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHTING FOR LIFE AND LOVE
Fanfictionkisah seorang gadis mungil yang jauh berbeda dengan ambisinya yang besar prilly anindita hermawan... seorang gadis tangguh yang mencoba melawan hidup yang keras