Part 17

5.7K 270 1
                                    

Keesokan harinya
Prilly dan ali masuk kuliah

" hey kalian, eh tunggu, kok muka kalian pucet gitu ? Kalian sakit ? " tanya marsha yang menghampiri prilly dan ali didepan gerbang masuk

" hmm " ucap prilly dan ali bertatapan sambil tersenyum

" kalian ini ya, lagi sakit juga masih sempet sempetnya senyum kayak gitu " ucap marsha

" kan sakitnya berdua " sahut ali tertawa kecil

" dasar kalian ini " ucap marsha terkekeh

SKIP
Direstoran

" dek, kok muka lo pucet ? Lo sakit ? " ucap milla memegang kening prilly yang masih agak hangat

" hmm " sahut prilly tersenyum

" aneh deh, lagi sakit malah senyam senyum gitu " ucap milla

" sakitnya barengan sama ali kak, soalnya kemaren kita keujanan bareng " sahut prilly tersenyum kecil
" romantis banget sih, sakit aja barengan haha " ucap milla tertawa dan menyikut tangan prilly

Keesokan harinya

" sayang nanti pulang kampus aku mau ajak kamu kesuatu tempat " ucap ali didepan pintu gerbang

" iya sayang " sahut prilly tersenyum dan meninggalkan ali menuju kelasnya

SKIP

" kita mau kemana sih sayang " ucap prilly dengan mata tertutup kain didalam mobil ali

" kesuatu tempat yang pastinya kamu suka " sahut ali mengelus rambut prillly

" kita sudah sampai " ucap ali turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk prilly serta menuntunnya turun dari mobil

" kita dimana sih alibie ? Tapi kok aku ga ngerasa asing sama suasananya ya, aku ngerasa sudah sering ketempat ini " sahut prilly yang masih dituntun berjalan oleh ali

" oke kita sudah sampai, aku buka ya tutup matanya " ucap ali membuka tutup mata prilly

" surpriceeeeee " ucap ali dengab girang

" pan.. pantai ini.. " ucap prilly lirih dan meneteskan air mata

" hey kamu kenapa nangis ? Ga suka sama tempatnya " ucap ali yang langsung mendekap prilly

" kak cempaka " ucap prilly lirih dalam dekapan ali

" kayaknya tempat ini punya kenangan tersendiri buat prilly, tapi siapa kak cempaka itu ? Apa dia orang yang ada dalam liontin prilly " batin ali

" kita duduk disana yuk, kamu ceritain ke aku biar aku ngerti kenapa kamu kayak gini " ucap ali menuntun ali duduk dipinggir pantai

" kak cempaka... dia kakak pertama ku... " ucap prilly yang kemudian menghela nafas untuk melanjutkan ucapan nya

" dia orang yang ada diliontin aku, usia aku dan dia terpaut 6 tahun dengan ku, kalau dia masih ada, mungkin usianya kini 24 tahun " ucap prilly lirih

" kak cempaka meninggal kenapa ? Dan apa sangkut pautnya sama tempat ini " sahut ali merangkul prilly dan prilly bersandar dibahunya

" meninggalnya kak cempaka ga ada sangkut pautnya sama tempat ini, ini tempat favorit kak cempaka, bahkan foto diliontin aku sama dia itu diambil disini, itu terakhir kali kita ketemu sebelum... " ucap prilly menangis

" sebelum apa ? " tanya ali

" sebelum dia dibunuh oleh mama tiri ku " ucap prilly kembali terisak

" kok bisa ? " tanya ali lagi

" setelah papa dan mama cerai, kak cempaka dibawa oleh papa, sementara aku dan kak galang dibawa mama, mama tiri aku tuh jahat banget li, kak cempaka ga boleh keluar rumah, terakhir kali ketemu aku itu dia kabur dari rumah, dan naasnya, sepulang dari sini kak cempaka disekap mama dikamar mandi, mama tiri aku beralasan kalo kak cempaka bunuh diri karna abis putus dari pacarnya, hanya aku dan kak galang yang datang melayat dan kepemakaman kak cempaka tanpa mama, karna mama sampai saat itu masih depresi, aku tau itu semua dari pembantu papa dirumahnya tapi aku ga bisa apa apa, aku ga punya bukti atas semua itu, aku pendem ini sendirian li " ucap prilly makin terisak

" maafin aku udah buka luka lama hidup kamu, aku kira kamu bakal seneng, ternyata cuma bisa bikin ingatan kelam kamu dimasa lalu " sahut ali lirih

" aku udah ikhlas atas kepergian kak cempaka, dia udah bahagia disana bersama tuhan, kalaupun dia hidup, pasti dia sangat tertekan " ucap prilly mencoba tersenyum

" tuhan punya rencana indah dibalik ini semua prill " sahut ali mengusap kepala prilly

Prilly dan ali masih diam dalam posisinya, mencoba menikmati udara sejuk dipinggir pantai

" ali... aku laper " ucap prilly manja

" yaudah sayang kita makan, kamu mau makan dimana ? " tanya ali

" disana aja yukk " ucap prilly menunjuk restoran seafood dekat pantai

" yukkk " ali bangkit dari duduknya, kemudian beranjak dari tempat itu bergandengan dengan prilly

SKIP

" sayang, kok kamu ga makan ? " tanya prilly yang sudah sedari tadi makan

" sayang, sebenernya aku alergi ikan sama udang " sahut ali

" sayanggg, kok kamu ga bilang sama aku sih kalo tau kayak gitu sih mending kita makan dipinggir jalan " ucap prilly

" yaudah sekarang kamu lanjutin makannya ya " sahut ali

" pokoknya abis ini kita cari makan buat kamu " ucap prilly menyendokan nasinya kemulutnya

" iya sayang " ucap ali mengelus kepala prilly

SKIP

" sayang, kamu jadi makan dipinggir jalan gini kan, abis aku khawatir kalo kamu belom makan " ucap prilly

" ga apa apa sayang, selama itu sama kamu, aku ga keberatan kok sayang " ucap ali

" yakin ? Bukannya dulu itu kamu serba higienis ya " ucap prilly meledek ali

" aku kan berubah karna kamu sayang " sahut ali mengacak acak rambut prilly

FIGHTING FOR LIFE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang