" sayang.. kok kamu ga bersemangat sekali hari ini, kamu kenapa ? ada masalah ? " tanya bunda ririn
" ali bunda.. ali kecelakaan gara gara prillyyyy " ucap prilly bersandar dibahu bunda ririn
" jangan pernah salahin diri kamu sendiri, itu sama saja kamu menyalahkan kehendak tuhan, kamu yang sabar ya sayang, doain ali supaya ali cepet sembuh ya sayang " sahut bunda ririn mengelus kepala prilly
SKIP
Sepulang kerja prilly langsung kerumah sakit
" sayang.. mama dan tante resi pulang dulu ya, kamu ga apa apa kan disini sendirian ? " tanya mama lita
" ga apa apa kok ma, mama dan tante resi istirahat aja dirumah " ucap prilly
" nanti malem mama kesini lagi kok, dadah sayang " ucap mama lita yang kemudian meninggalkan kamar ali bersama tante resi
" ali.. aku janji, kalo kamu bangun, aku akan maafin kamu dan melupakan semua kesalahan kamu, sekarang aku hanya minta kamu buka mata kamu, karna hanya saat kamu buka mata kamu itulah kebahagiaan aku, kamu pengen liat aku bahagia kan ? " ucap prilly mengelus kepala ali yang diperban
" prillyyy " ucap marsha lirih menghampiri prilly
" marsha.. ali sha.. " sahut prilly bangkit dan memeluk marsha
" ali bakal baik baik aja kok, asal lo selalu ada disampingnya " ucap marsha mengelus punggung prilly dan prilly hanya diam dan menitihkan air mata
marsha menemani prilly hingga maghrib tiba
" prill, gue ke kantin dulu ya, mau beli makan dulu lo juga belom makan kan " ucap marsha kepada prilly, prilly hanya mengangguk dan marsha keluar dari kamar
" ali.. " ucap prilly melihat tangan ali bergerak dan sedikit demi sedikit membuka mata
" akhirnya kamu sadar juga " ucap prilly memeluk ali
" lo siapa ? " tanya ali dan prilly langsung melepaskan pelukannya
" hah ? kamu ga kenal sama aku ? aku prilly li, coba kamu inget aku " ucap prilly
" awww " rintih ali saat mencoba mengingat sosok prilly, prilly yang panik segera memanggil dokter
" nona diluar dulu ya, saya harus mengecek keadaan ali " ucap dokter
" prill.. lo kok disini ? ali didalem sama siapa ? " tanya marsha membawakan segelas susu hangat untuk prilly
" ali udah sadar.. " sahut prilly lirih
" kok lo malah sedih, harusnya lo seneng dong prill " ucap marsha
" dia memang udah sadar, tapi dia ga kenal aku sha " sahut prilly memeluk marsha
" apa mungkin dia amnesia ? " ucap marsha
" nona prilly, bisa ikut saya sebentar keruangan " ucap dokter dan diikuti oleh prilly dan marsha
" nona, sepertinya ali mengalami amnesia " ucap dokter
" amnesia dok ? apa dia bisa sembuh ? " tanya prily
" nona tenang saja, dia hanya amnesia sementara tapi kami juga tak bisa menentukan kapan ingatannya akan kembali " ucap dokter
" yaudah kalo gitu dok, makasih ya dok " ucap marsha keluar dari ruangan dokter dan menuntun prilly
Diruang rawat ali
" ali.. ini gue marsha temen lo, lo ga usah maksain buat inget gue, ini prilly.. temen kita juga, dia yang paling deket malah sama lo, lo kalo udah berdua sama dia pasti ga mau di ganggu, yaudah gue tinggal dulu ya kedepan " ucap marsha meninggalkan ali dan prilly
" hay li.. gimana kndisi kamu ? " tanya prilly
" gue udah mendingan prill, cuma kepala gue masih sering sakit kalo maksain buat inget sesuatu " ucap ali
" kamu ga perlu paksain li " ucap prilly tersenyum
Didepan ruang rawat ali
" kamu kok diluar sha ? " tanya tante resi
" tante marsha mau ngomong " ucap marsha
" ngomong aja sha, kenapa ? " ucap tante resi
" tante.. ali udah sadar " ucap marsha lirih
" alhamdulillah " ucap tante resi dan mama lita bersamaan
" tapi ali kehilangan ingatannya tante, ali amnesia " ucap marsha lirih
" yatuhan... " sahut tante resi dan masuk ke ruangan ali
" ehh tante resi, ali ini mama kamu " ucap prilly kepada ali
" iya sayang, aku mama kamu nak " ucap tante resi meyakinkan ali dan ali tersenyum
SKIP
beberapa hari kemudian, dokter bilang bahwa ali sudah bisa pulang, tante resi dan ali sementara tinggal di rumah prilly karna mereka memang sudah tak punya tempat tinggal
" sayang.. kita akan tinggal disini udah beberapa waktu " ucap tante resi
" semoga ingatan kamu cepet pulih ya nak " ucap mama lita, ali hanya membalas dengan senyuman
SKIP
" sendiri aja prill " ucap ali menghampiri prilly dihalaman rumahnya
" iya.. kamu mau nemenin aku ? " tanya prilly
" boleh, lagi juga gue bete dikamar " ucap ali
" ali, kamu laper ga ? " tanya prilly
" sedikit sih " ucap ali
" aku mau masak buat makan siang, kamu bantuin aku ya " ucap prilly
" minta bantuin apa ga bisa masak " goda ali
" li.. kamu bener bener ga bisa inget apa apa tentang aku ? " batin prilly
" hmm.. yukkk " ucap prilly menarik tangan ali kedapur
SKIP
" wah.. menu spesial prill ? " tanya tante resi
" iya tante " sahut prilly
" menu spesial ? emang prilly sering masak ya ? tapi pas ali liat didapur emang prilly jago banget masaknya " ucap ali
" prilly itu headchef direstoran milik chef marinka li " ucap tante resi
" ohh.. pantes aja dia jago banget masaknya, sorry ya prill tadi gue udah ledek lo ga bisa masak " sahut ali
" iya ali.. makan yang banyak ya " ucap prilly tersenyum
SKIP
" bunda.. prilly mau izin satu minggu ya, prilly mau pulihin ingatannya ali " ucap prilly kepada bunda ririn di telpon
" bunda sih ga apa apa sayang, tapi emang cukup satu minggu ? amnesia itu biasanya lama loh prill " ucap bunda ririn
" prilly yakin kok bun " sahut prilly
" yaudah kalo kamu yakin sayang " ucap bunda ririn
" makasih ya bunda " ucap prilly menutup telponnya
SKIP
" ali.. besok aku mau ajak kamu main, sekarang kamu istirahat ya " ucap prilly didepan pintu kamar ali
" iya prill, lo juga ya " sahut ali
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHTING FOR LIFE AND LOVE
Fanfickisah seorang gadis mungil yang jauh berbeda dengan ambisinya yang besar prilly anindita hermawan... seorang gadis tangguh yang mencoba melawan hidup yang keras