" akhirnya non prilly pulang juga " ucap bibi menghampiri prilly
" ada apa bi ? " tanya prilly
" den ali ga mau makan dari tadi pagi, katanya nunggu non prilly aja " jawab bibi
" ali... " ucap prilly sedikit jengkel dan berjalan menuju kamar ali
* brukkk *
" ali... " ucap prilly menghampiri ali dan membantu ali berdiri dan menidurkannya dikasur
" prilly... " ucap ali
" kamu ngapain sih li " tanya prilly
" aku abis dari kamar mandi, kepala aku pusing banget " jawab ali
" gimana ga pusing, kamu aja belom makan gitu " ucap prilly
" aku pengen makan bareng sama kamu " ucap ali lirih
" aku udah makan diluar, yaudah sekarang kamu makan ! aku suapin " ucap prilly mengambil makanan dan menyuapkan nya kepada ali, setelah selesai makan, prilly memijat kepala ali hingga ali tertidur dan prilly meninggalkan ali keluar dari kamar
" dek, gimana keadaan ali ? " tanya milla menghampiri prilly
" udah lebih baik kak, kakak kok disini ? " tanya prilly
" tadi kakak abis dari acara temen sama galang, mampir dulu sebentar kesini, kangen sama lo dek " ucap milla mengelus kepala prilly
" kak, ga apa apa kan ali disini dulu sampe lukanya sembuh, aku ga mau merasa bersalah karna udah bikin dia bonyok kayak gitu " sahut prilly
" iya ga apa apa dek, yang penting dijaga ya alinya, biar gimanapun, dia udah kayak adek gue sendiri " ucap milla
" iya kak " sahut prilly tersenyum
SKIP
" badannya udah enakan ? " tanya prilly
" udah lebih baik kok " jawab ali
" kalo gitu sekarang kamu balik kerumah kamu " ucap prilly ketus
" kamu ngusir aku ? " tanya ali
" aku ga ngusir kamu, cuma kewajiban aku ke kamu udah selesai, kamu bonyok juga kan gara gara aku, aku ga mau ada rasa bersalah, sekarang kita udah impas dan kamu bisa pulang kerumah " ucap prilly meninggalkan ali dan ali hanya terdiam
SKIP
Ditempat kompetisi memasak, prilly terlihat lelah karna acara kompetisi memasak sudah memperoleh juaranya dan program acaranya sudah selesai, prilly tertidur diruang tunggu karna galang yang akan menjemputnya, tanpa sepengetahuan prilly, ternyata ali lah yang menjemputnya dan menggondongnya ke mobil, sesampianya dirumah ali menggendong prilly ke kamarnya dan menidurkannya di ranjangnya, ali pun berlalu pulang
keesokan harinya prilly terbangun dengan heran, karna saat dia terbangun, dia sudah ada dikamarnya, dia berfikir bahwa galanglah yang melakukan itu
SKIP
" prillyyyy... mama kangen banget sama kamu " ucap mama lita memeluk prilly
" prilly juga kangen sama mama " sahut prilly memeluk mamanya dan menyalami tante resi dengan cipika cipiki
" kak galang kemana ma ? " tanya prilly
" kata bibi, kak galang nginep dirumah milla dari kemaren, bahkan dia ga pulang kerumah dulu " ucap mama lita yang membuat prilly terkejut
" trus yang semalem anterin aku siapa ? " batin prilly
" SKIP
Dirumah milla
" hey dek, tumben lo kesini " ucap milla
" kak galang mana kak ? " tanya prilly
" ngapain nyariin gue ? " tanya galang yang muncul tiba tiba
" kak, kakak dari semalem disini ? jadi yang jemput aku semalem siapa ? " tanya prilly
" ohh.. itu ali, sengaja gue yang nyuruh dia " ucap galang santai
" kakak kok ga bilang sama aku kalo ga bisa jemput, kan aku bisa naik taksi " sahut prilly jengkel
" lo jangan munafik dek, gue tau lo masih sayang sama dia, tapi lo masih sakit hati sama dia " ucap galang
" tau ahh, males aku sama kakak " ucap prilly meninggalkan mereka
" dia lagi emosi sayang, biarin aja dia tenangin diri dulu " ucap galang merangkul milla dan mengajaknya keruang tamu
Ditaman
" kamu jelek kalo lagi nangis " ucap seorang menghampiri prilly ditaman dan duduk disebelah prilly
" alii.. kamu ngapain disini ? " tanya prilly
" harusnya aku yang tanya, langit mendung tuh ngeliat bidadarinya murung " ucap ali
" ga usah gombali li.. " sahut prilly
----- hujan turun ------
" kamu ga usah kayak gini sama aku " ucap prilly menjauh dari ali yang memayungi prilly dengan jaketnya
" pliss jangan nolak prill, aku ga mau kamu sakit " ucap ali menahan tangan prilly
" bisa ga sih kamu jauh jauh dari hidup aku " sahut prilly melepas tangan ali dan berlari
" prilly awasssssssssssssss " ucap ali dan mendorong tubuh prilly
* brukkkk *
" ali.. ali bangun ali " ucap prilly mengguncang guncang tubuh ali yang sudah berucuran darah dari kepala dan mulutnya dan tak sadarkan diri
" mba, maaf mba saya ga sengaja, kita bawa dia kerumah sakit ya mba " ucap penabrak itu dan membawa ali kerumah sakit
Didepan ruang UGD, prilly mondar mandir dan melihat ali dari jendela kamar
" ali bangun.. ucapan aku tadi ga bener bener dari hati aku, aku hanya takut akan kamu sakiti lagi li, aku belom siap untuk semua kemungkinan buruk yang pernah aku alami sebelumnya li " batin prilly
" sayang... " ucap mama lita
" mamaa... " sahut prilly memeluk mama lita
" gimana keadaan ali ? " tanya tante resi cemas
" maaf tante.. ali begini karna aku " ucap prilly yang langsung memeluk tante resi
" bukan salah kamu sayang, ini semua udah kehendak tuhan " sahut tante resi menitihkan air mata dan mengelus pundak prilly
" tante.. ali gimana ? " tanya milla yang baru datang bersama galang
" ali masih belum sadarkan diri, dokter belum keluar dan memberitahu kami " ucap tante resi
Dokterpun keluar dari ruangan ali dan memberitahukan bahwa ali mengalami benturan keras dikepalanya, masih belum bisa dipastikan ali kenapa dan mereka semua sudah bisa menjenguk ali setelah ali dipindahkan keruang rawat
" sayang.. kamu makan dulu ya " ucap mama lita kepada prilly yang masih menggenggam erat tangan ali disamping ranjang ali
" prilly ga laper ma " sahut prilly lemah
" kalo kamu ga makan, nanti ali marah loh sama kamu " ucap tante resi dan tante resi menyuapi prilly tanpa penolakan dari prilly
" sayang.. kamu pulang ya, besok kan kamu kerja " ucap mama lita
" tapi ali.. " sahut prilly
" ali biar mama sama tante resi yang jagain sayang " ucap mama lita
" besok prilly kesini lagi kok pas pulang kerja " sahut prilly lemah
" ayuk dek kita pulang " ucap galang menuntun adiknya pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHTING FOR LIFE AND LOVE
Fanfictionkisah seorang gadis mungil yang jauh berbeda dengan ambisinya yang besar prilly anindita hermawan... seorang gadis tangguh yang mencoba melawan hidup yang keras