3-EDGARA

43.8K 2.8K 47
                                    


Pagi harinya Ara bangun dan langsung keluar kamar Karena perutnya sangat lapar

Gadis itu duduk di meja makan, Ara menatap sekelilingnya kenapa tidak ada orng? Apakah mereka belum bangun?

"Bi, kok rumah sepi. Pada kemana?"tanya Ara

"Oh tdi katanya Tuan sama Nyonya pergi ke Bandung sana den alaric, klo den Wildan belum bangun kayaknya"Ara mengangguk

Gadis itu melanjutkan makannya, setelah selesai Ara pergi ke kamar wildan

Ternyata pria itu masih tertidur dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya

"Abang bangun!"claire Menggoyangkan tubuhnya Wildan

"Hmm apa?!"gumamnya dengan suara serak

"Bangun udah siang!"Wildan menatap Ara tajam

"Kenapa gak bangunin gue si, gue mau ke Bandung anjir!"Wildan terburu-buru memasuki kamar mandi

Sedangkan ara melongo melihat tingkah pria itu, saat Wildan sudah bersiap, Ara membuka suaranya

"Mau kemana?"

"Ya ke Bandung lah!"

"Sama siapa?"

"Papa,hm Sama kakek nenek juga!"ucapnya

"Bukannya mereka udah berangkat ya?"ucap Ara membuat Wildan menghentikan aktivitas nya

"Really?"Ara mengangguk

Wildan mengacak-acak rambutnya,"anjing ditinggal lgi"ucapnya prustasi

"Ya elo kebo bang!"Wildan menjatuhkan dirinya keranjang

"Sabar abangku!"ledek Ara

"Anterin gue yuk!"ajak Wildan

"Kemana?"

"Makam mama!"Ara mengangguk

Kedua saudara pergi ke makam ibu dari Wildan, di dalam mobil Ara mendapat telpon dari bundanya

"ARABELLA MARCELLINO!"teriak claire membuat Ara terlonjak kaget

"Astaghfirullah ada apa bundaku?!"tanya Ara pelan

"kamu ambil baju baru bunda ya?!"

"Oh itu, iya bund Ara minjem. Udah kok di pakeknya, ambil aja di lemari!"ucapnya santai

"Dasar anaknya si Arvin!"ketus claire

"Heh suami mu, gak sopan"sahut Arvin diserang

"Marahin aja yah!"ucap Ara yg langsung mematikan sambungan teleponnya

****

Ara dan Wildan sudah sampai di makam yg bertuliskan arina Anastasya, Rina teman claire saat kuliah

Wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya saat kecelakaan mobil 14 Thun lalu

"Ma, aku Dateng!"ucap Wildan lirih

Ara menenangkan Wildan saat pria itu hendak menangis, Wildan selalu seperti ini jika menyangkut mamanya

"Bang, jangan gini dong!"lirih Ara sembari memeluk Wildan

"Dek, gue kangen mama!"ucapnya pelan

"Tante Rina pasti udah tenang disana, Lo jangan kayak gini. Pasti Tante Rina sedih"Ara menghapus air mata Wildan

"Pulang aja yuk!" Wildan mengangguk

Gadis itu membawa Wildan pada mobil yg terparkir tak jauh disana"gue aja yg bawa"Wildan memberikan kunci mobilnya pada Ara

EDGARA {End}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang