53-EDGARA

23.7K 1.6K 83
                                    

Ara menatap rumahnya, dia sangat merindukan bunda berserta abang-abang tertampan nya itu

Ara di antar pulang oleh alkenza, pria itu sangat baik merawatnya ketika sakit Kemarin, dengan siaga menjaganya hingga larut sampai pria itu tak tidur

"Bang ayok masuk" ajak Ara

"Nggak Ra, saya pulang aja" Ara menggeleng

"Gak boleh, Abang harus ikut dan ketemu bundanya ara" alkenza menghela nafasnya lalu mengangguk

Ting tong

Ara menekan bel pintu rumahny hingga berbunyi, tak lama pintu terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya

"Bibi!" Ara memeluk Asisten rumah tangganya saat dia masih kecil,

"Yaampun non ara, apa kabar non? Bibi Kangen bgt apalagi pas ada kabar non di culik" ucap Bi Minah

"Ara baik Bi, oh ya kenalin ini bang kenza, yg nolong Ara" bi Minah tersenyum kearah alkenza

"Yaudah yuk bang masuk" ajak Ara dan alkenza hanya tersenyum canggung

"Assalamualaikum bundaku sayang, Ara anak bunda yg paling cantik pulang!" Semua orang yg ada di dalam terkejut menatap kedatangan Ara

"Ara, sayang bunda khawatir sama kamu nak, jangan ngilang lagi Napa... Mau bunda jantungan hah?" Ara memutar bola matanya malas, anaknya pulang malah di omelin

"Kamu gak apa-apa sayang?" Ara menatap sang ayah,

"Ara baik-baik aja yah" balasnya sembari memeluk sang ayah

"Ara!" Ara menatap Kedua abangnya sang memeluk media pria itu erat

"Kangen" ucap Ara

"Kita juga!"

"Sayang!" Ara menatap edgar yg menatap nya, mata pria itu berkaca-kaca membuat jantung nya berdegup kencang

"Maafin mas" lirihnya

"Oh ya kenalin ini bang kenza, alkenza... Dia yg nolong aku" ucap Ara mengalihkan pembicaraan Edgar dan tidak memperdulikan pria itu

"Makasih ya nak, kamu udah nyelamatin anak Tante" alkenza tersenyum

"Iya Tan gapapa, ini juga kebetulan" ucap alkenza

"Raa" Edgar mencekal lengan ara tapi di tepis wanita itu

"Ara denger dulu penjelasan suami kamu sayang" Ara menitikkan air matanya sembari menggeleng

"Bundaaa. I'm back" semua orang menoleh ke arah Sumber suara

'masyaalllah' batin Ara ketika melihat seliweran bultam di depannya (bule tampan)

"Sini" Edgar menarik tangan vander

"Ara aku gak selingkuh sayang, dia Vander cewek jadi-jadian sayang. Percaya sama aku yang" ucap edgar sembari berlutut di hadapan Ara

Ara tersenyum miring"emng aku percaya? Enggak" ucapnya

Edgar menghela nafasnya"sayang" lirih Edgar

"Eh bencong ngomong Lo, adek gue gak percaya lagi sama Edgar gara-gara lo" bentak Malvin

"MALVIN!" Malvin menciut mendengar teriakkan bundanya

"Maaf bundaa"

Vander menghampiri Ara"maafkan aku sudah membuatmu salah faham" ucap Vander menyesal

Vander menjelaskan semua yg terjadi, dia tak menyangka dengan hal itu, kenapa pria setampan dia harus merelakan masa depannya

"Maafin aku sayang" Edgar memeluk kaki Ara dan menangis disana

EDGARA {End}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang