"kenapa?" Tanya Satria
"Kenapa apanya si tolol?" Balas Malvin ngegas
"Ya kalem dong bang jangan ngegas, adek Lo yg imut ini kan cuma nanya" kesal satria
"Tai, imut kaga najis iya" cibir Malvin
"Bisa gak kalian diem? Kepala aku pusing" ucap Ara lelah
"Oke" balas keduanya
Keadaan mendadak hening, hingga tak sadar Satria kentut sembarangan membuat Malvin dan Ara membelalak
"SATRIA ALFAREL MARCELINO!" Bentak keduanya
"Hehe maaf, kelepasan" ucap satria tanpa adanya rasa bersalah
"Huekk" Ara berlari menuju wastafel
"Bau ya?" Tanya Satria pada Malvin
"Bau bangke bangsat, Lo makan apasi?" Ucap Malvin galak
"Ya tdi pagi kan kita makan semur kodok buatan bunda" ujar satria
"Gue bilangin bunda ya!" Ancam Malvin
"Dih mainnya ngancem" cibir Satria
Tak lama Ara datang, Malvin menatap keadaan adiknya dari atas hingga bawah. Raut wajah Ara seperti nya ada masalah
"Ra, you okay?" Tanya Malvin
Satria pun yg mendengar ucapan abangnya lalu beralih menatap Ara, melihat wajah sang adik membuat satria gelisah. Wajah Ara terlihat pucat
"Aku gapapa" balas Ara dengan senyuman manisnya, dan tanpa mereka ketahui di balik senyum manis itu ada sesuatu yang tidak bisa Ara ungkapkan
"Ra?" Ara menggeleng
"Oke kalo gak mau cerita" ucap satria
"Jalan-jalan yuk?" Ajak malvin
"Boleh" balas keduanya
"Aku siap-siap dulu" Ara sebenarnya bingung harus berganti baju dimana, sedangkan bajunya ada di apartemen Edgar semua, baju yg masih tersisa disini sudah tidak ada yg muat
"Kenapa bengong?" Tanya Malvin yg mendapat gelengan dari Ara
"Tunggu disini" Ara menghela nafasnya lalu menguatkan hati nya untuk kembali ke apartemen Edgar
Di apartemen, Ara menatap sekelilingnya, Sepi yg dia rasakan. Wanita itu berjalan ke kamarnya, kamar itu sungguh berantakan
"Bukannya langsung diberesin" gumam Ara
Wanita itu membereskan kamarnya terlebih dahulu, dia melihat kemeja yg terdapat lipstik perempuan itu tempat baju kotor
"Impian gue sia-sia, gue kira gue bakal bahagia setelah kejadian kemarin, ternyata sama aja" gumam Ara
Setelah kasurnya rapi, Ara mengambil pakaiannya untuk, tapi apa yg dia dapatkan? Melihat lemarinya hanya ada bajunya, dimana baju Edgar?
Ara menatap tempat yg biasanya menyimpan koper, tidak ada!. Ara menatap sekelilingnya, dia baru sadar barang-barang milik Edgar tidak ada di kamar ini
"Mas?" Lirih Ara, air matanya tanpa diminta keluar dari pelupuk mata
"Kamu jijik bgt ya mas sama aku? Aku cuma mau kamu gak tergoda sama perempuan itu" ucapnya lirih
Dia melihat sebuah kertas yg tertempel di balik lemarinya
For you
Maaf, saya salah bentak kamu pake kata-kata yg gak pantas. Saya cuma gak mau hak milik saya dilihat orang lain, hanya itu. Saya kecewa sama kamu, dan maaf saya pergi dari kamu...
KAMU SEDANG MEMBACA
EDGARA {End}✓
Random[Saquel ARCLA] (Follow sebelum membaca!) {Baper, kejang-kejang, bengek. Di tanggung pembaca!} Edgar Adhi Bagaskara yg menunggu gadis kecilnya tumbuh dewasa, pria tampan bak dewa Yunani itu sangat mencintai gadis kecilnya yg saat dia bayi ia tinggal...