Sudah malam Edgar masih belum menghubungi Ara atau mencari wanita itu, sedari tdi Ara menatap langit malam dengan air matanya yg terus menetes
"Ra"panggil Nadhira
Ara menoleh lalu menyeka air matanya"hm?"
"Jangan nangis terus ih"Nayla dan Nadhira memeluk Ara
Ara menggeleng"gue gapapa" dia tak sekuat dan seberani bundanya menghadapi orng ketiga hingga membuat orang yg mengganggu rumah tangga kedua orang tuanya tiada
Ara hanya seorang gadis lemah tanpa adanya keberanian di didalam hidupnya, dia sendiri!
Tok tok tok
"Gue buka pintu dulu"ucap Nayla
Nayla menatap datar seseorang yg berada di ambang pintu itu"ada apa ya pak? Kenapa bisa masuk kedalam rumah saya?!"tanya Nayla datar
"Dimana Ara?"tanya orang itu
Ya itu Edgar, tdi Edgar di izinkan masuk oleh mamanya Nayla"siapa nay?"tanya Ara
Wanita itu mematung saat melihat Edgar di ambang pintu"sayang ayok pulang"ajak Edgar sembari memegang tangan Ara
Ara menepis tangan Edgar"kmu pulang aja, aku mau disini"ucap Ara sembari menahan tangisnya
"Nggak, kamu harus pulang sama aku"Ara menggeleng
"Ra?"
"AKU BILANG NGGAK YA NGGAK MAS!" Teriak Ara
"Sayang kamu kenapa sih?"bingung Edgar
"Introspeksi diri"Ara membalikan badannya membelakangi Edgar
"Mending bapak pulang, sahabat saya gak bisa di ganggu"Nayla menutup pintu kamarnya
Edgar memejamkan matanya lalu turun dari lantai atas"Ara nya gak mau pulang?"tanya mamanya Nayla
Edgar menggeleng"kalo ada masalah selesaikan baik-baik"papanya Nayla menepuk pundak Edgar
"Kalo gitu saya pamit dulu om tan"kedua orang tua Nayla mengangguk
"Hati-hati"
ヾ(˙❥˙)ノ
Pagi-pagi Ara sudah pulang karena dia harus sekolah, tapi dia malas bertemu dengan Edgar. Tapi untungnya Edgar belum bangun
Ara menyisir rambutnya di depan kaca, tapi dia melihat Edgar yg terbangun dan langsung menghampiri Ara
"Kamu udah pulang?"tanya Edgar dengan suara seraknya
"Hm"
"Kamu marah sama aku?"tanya Edgar
"Nggak"
'Iya!'"Tapi kenapa kamu kayak gini?"Ara bangkit dari duduknya
"Aku berangkat ke sekolah dulu mas!"Ara tetap menyalami tangan sang suami karna itu kewajibannya
"Ara!"Edgar menyekal tangan Ara membuat wanita itu berhenti
"Jangan hindarin aku"Ara menatap Edgar lalu berjalan begitu saja
Di sekolah Ara datang paling pagi, tentu saja. Karena belum genap jam 6 Ara sudah sampai di sekolah
30 menit Ara membaca nopel hingga para murid kelas 12 IPA 1 berdatangan, Ara tetap diam dengan wajah pucatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
EDGARA {End}✓
Random[Saquel ARCLA] (Follow sebelum membaca!) {Baper, kejang-kejang, bengek. Di tanggung pembaca!} Edgar Adhi Bagaskara yg menunggu gadis kecilnya tumbuh dewasa, pria tampan bak dewa Yunani itu sangat mencintai gadis kecilnya yg saat dia bayi ia tinggal...