"Memang kan feeling seorang bunda itu gak pernah salah"ucap Claire dari seberang sana
"Iya bunda"Ara menghela nafasnya
"Bunda cocoknya di panggil apa? Nenek eh nggak-nggak, eum grandma? Oma? Nini, ih nggak bngt, eyang? Gak. Udahlah Oma cans aja, nanti panggil ayah opa gans"cerocos Claire
"Terserah bunda ajalah, capek aku dengernya"kesal Ara
"HEH ORANGTUA KAMU INI, jangan buat bunda marah ya!"Ara menjauhkan ponselnya dari telinganya, teriakan Claire itu mungkin sampai terdengar di rumah tetangga
"Maaf bundaku sayang, udah ah aku mau tidur, bunda juga tidur udah malem. Nanti penyakitnya kumat"ucap Ara
"Enak aja, bunda gak penyakitan ya"
"Bye"Ara mematikan sambungan telepon nya kesal
"Bunda-bunda"Ara terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Kenapa yang?"Ara menoleh
"Bunda bilang nanti si ucul manggilnya Oma cans"Edgar tertawa
"Ada-ada aja"Edgar berbaring di sebelah Ara
"Yang"
"Hm"
"Kok aku pengen mancing ya?"Ara menaikan sebelah alisnya
"Mancing?"Edgar mengangguk
"Tapi maunya yg di indo"
"Nanti aja kalo udah pulang, lusa kan kita pulang, nanti langsung mampir ke sungai om reno"Edgar mengangguk
"Iya yang"pria itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Ara
"Mas"panggil Ara
"Hm?"
"Aku tadi liat di internet, katanya hamil di usia aku itu membahayakan"Edgar langsung menatap tajam Ara
"Nanti kalo ada apa-apa pilih selamatiin si ucul ya"Ara mengelus rambut coklat Edgar
"Gak"tolak Edgar
"Kok enggak si?"
"Aku bakal nyelamatin kamu lah yaang"ketus Edgar
"Kenapa?"
"Ya kan kalo aku selamatiin kamu kita bisa bikin ucul baru"Ara menggeplak dada bidang Edgar
"Yakan ak-"
"Jangan ngomong gitu lagi arabella saya gak suka"sela Edgar membuat Ara terdiam karena ucapan Edgar sudah berubah
"Maaf"lirih Ara lalu membalikan badannya membelakangi Edgar
Edgar menghela nafasnya lalu menarik Ara kedalam pelukannya"mamanya ucul jangan marah"bisik Edgar
"Papanya ucul jahat"cicit Ara yg mulai terisak
"Maaf sayang"Edgar membalikan tubuh Ara agar menghadapnya
"Hey liat aku, aku gak rela klo harus kehilangan kamu maupun si ucul, jadi jangan ngomong yg nggak-nggak oke"Ara mengangguk
Edgar tersenyum lalu mencium seluruh wajah ara dan melumat lembut bibir mungil istrinya
"Tidur udah malem" mereka akhirnya masuk kedalam dunia mimpinya dan tertidur sambil berpelukan
(っ.❛ ᴗ ❛.)っ
Selama Ara hamil Edgar tak memperbolehkannya kemana-mana, ya mereka sudah pulang kemarin sore, dan paginya mereka pergi ke dokter kandungan
KAMU SEDANG MEMBACA
EDGARA {End}✓
Random[Saquel ARCLA] (Follow sebelum membaca!) {Baper, kejang-kejang, bengek. Di tanggung pembaca!} Edgar Adhi Bagaskara yg menunggu gadis kecilnya tumbuh dewasa, pria tampan bak dewa Yunani itu sangat mencintai gadis kecilnya yg saat dia bayi ia tinggal...