sekarang Ara dan edgar sedang berada di rumah sakit, tdi di sebelum berangkat ada perdebatan sedikit
Karena Ara ingin berangkat menggunakan motor sedangkan Edgar tetep kekeuh ingin menggunakan mobil
Sampai pada akhirnya Edgar menyerah dan mengikuti keinginan Ara
"Pak ruangannya dimana sih, capek jalan terus"gerutu Ara
Edgar berhenti lalu berjongkok di hadapan Ara"naik"titahnya
"Ng-ngapain?"
"Katanya capek, biar saya gendong"Ara menggeleng cepat
"Mending jalan sendiri"ketus Ara
Edgar kembali berdiri, pria itu menggandeng tangan Ara masuk ke ruangan inap istri Riki
Ara hanya pasrah dengan perlakuan Edgar yg seperti itu, manusia bunglon yg satu ini sangat tidak baik untuk jantung seorang Naura arabella Marcellino
Di dalam Riki dan istrinya menoleh saat pintu terbuka, Riki tersenyum lebar saat Edgar datang bersama istrinya
"Wih pe-"ucapan Riki terhenti saat Edgar memberi tatapan tajam pada pria itu
"Hehe, bawa siapa nih?"goda Riki yg pura-pura tidak tahu
"Kenalin, Ara muridnya pak Edgar si manusia bunglon tapi ganteng eh"Riki terkekeh dengan kelakuan Ara
"Saya tau saya ganteng"Ara mendelik tak suka
"Narsis, tdikn saya cuma bohong!"
"Ya emng saya ganteng, sampe-sampe siswi SMA angkasa suka sama saya"sombong Edgar
"Terkecuali saya,camkan itu"Ara tersenyum ke arah Diani yg sedang menggendong bayi mungil itu
Ara menghampiri Diani"dedenya gemes bgt"ucap Ara
Diani terkekeh"mau Gendong?"
"Boleh?"Diani membantu Ara untuk menggendong bayi mungil itu
Ara menatap dalam bayi mungil itu"siapa namanya mbak?"tanya Ara
"Erlangga"
"Baby erlan?"Diani mengangguk
Edgar tersenyum lalu menghampiri Ara"ganteng kayak saya"ucap Edgar
"Enak aja Lo, anak gue ini. Pasti gantengnya kayak gue lah, copy paste"Edgar memutar bola matanya malas
"Hm"
Sudah 2 jam mereka berada di sini, Edgar yg melihat Ara sudah bosan langsung mengajak gadis itu pulang
"Mau pulang?"bisik Edgar
Ara mengangguk"yaudah ayo"Edgar bangkit dari duduknya
"Bro, gue pulang dulu"Riki mengangguk
"Thanks gar udah Dateng"Edgar tersenyum
Edgar dan Ara keluar dari ruang inap Diani, mereka berjalan menuju parkiran
Edgar memberikan jaketnya pada Ara agar tak masuk angin, dia khawatir pada Ara jika istrinya itu sakit
ミ●﹏☉ミ
Di rumah claire, pagi-pagi bahkan dini hari satria sudah rajin belajar. Karena hadiah yg di berikan Arvin padanya tidak main-main jika satria mendapat nilai bagus
Jadi pria itu semangat untuk belajar, di tambah Arvin mengajarinya dengan telaten
Bahkan sekarang, yg lain baru bangun sedangkan satria sudah nangkring di meja makan sembari melihat bukunya
Claire hanya geleng-geleng melihat kelakuan anaknya itu"rajin bgt si anak bunda"ucap Claire
Satria menoleh"harus, demi Kawasaki ninja h2 carbon"claire berdecak
"Motor ayah sama Abang kamu banyak, ngapain juga beli"ucap Claire
Satria terkekeh"nggak, mau yg baru aja"
Arvin dan Malvin turun dari lantai atas, mereka sudah rapih dengan pakaian kantornya ''tumben pagi-pgi udah bangun ni curut'' leedek malvin
satria mendelik ke arah abang laknat nya itu "gk ush ngeledek bisa gak sih lo, harusnya bagus gua bangun pgi" malvin manggut-manggut
"bund katanya kak edgar sama ara jalan bareng, kak edgar bilang kalo ara dia ajak ke rumah sakit! "ucap malvin
"siapa yg sakit?"tanya claire
"istri sahabat kak edgar ngelahirin"claire hanya mengangguk saja
mereka berempat sarapan dengan makanan yg disiapkan claire, sudah menjadi rutinitas paginya menyiapkan makanan untuk keluarganya. walaupun sekarang ara sudah tak berada disini claire selalu mengantarkannya kepada gadis itu
"yah, bund bang satria berangkat dulu ya. bye"pamit satria
"bang tunggu"ucap claire
wanita itu memberikan sebuah paper bag kepada satria, dia berniat menitipkan itu kepada edgar siapa tau menantu kesayangannya itu belum sarapan
"Kasih ini ke edgar"satria mengangguk
Pria itu langsung keluar rumah untuk pergi ke sekolah, berhubung kls 12 ujian, para adik kelasnya di liburkan
Sekarang Ara libur tapi gadis itu sudah bersiap untuk jalan-jalan bersama temannya ke mall
"Gue otw"ucap Ara pada Dhira di sambungan telepon
Ara bergegas turun ke bawah, gadis itu tak sengaja berpapasan dengan edgar
"Lah pak belum berangkat?"Edgar menggeleng
"Kamu mau kemana pagi-pagi?"tanya Edgar
"Ke mall"ucap Ara membuat Edgar menaikan sebelah alisnya
"Masih pagi, emang ada mall yg buka jam segini?"Ara melirik jam tangannya
"Mau main dulu si"ujar Ara
"Jangan kecapean, nanti sakit!"
"Perhatian bgt sih pak, suka ya sama saya?"mata Ara menatap Edgar penuh selidik
"Iya.... Tapi boong"saat pintu lift terbuka Edgar Langsung ngacir keluar
"Dasar guru nyebelin!"teriak Ara
Ara menghentakkan kakinya menuju mobilnya, dia mengendarai mobil nya dengan amat sangat pelan
Pagi-pagi Ara ini masih keadaan berkabut, ia takut terjadi apa-apa
"Itu mobil pak Edgar ngapain ngikutin gue sih?"gumam Ara
Gadis itu mempercepat laju mobilnya sampai ke rumah Nadhira pun Edgar masih setia mengikuti Ara
Gadis itu menelpon Edgar"ih pak ngapain si ngikutin saya?"ketus alea
Edgar terkekeh"takut kamu kenapa-napa, yaudh saya pamit"Edgar memutuskan panggilan telepon nya
"Untung ganteng loh pak, kalo kaga udah gue pites"ucap arA kesal
.
.
.
.
.
.
.
06-09-21Hehe sorry baru up, soalnya lgi bucin sama cerita Alea
Yuk ramein juga cerita Alea, bakal up tiap hari bye
KAMU SEDANG MEMBACA
EDGARA {End}✓
Random[Saquel ARCLA] (Follow sebelum membaca!) {Baper, kejang-kejang, bengek. Di tanggung pembaca!} Edgar Adhi Bagaskara yg menunggu gadis kecilnya tumbuh dewasa, pria tampan bak dewa Yunani itu sangat mencintai gadis kecilnya yg saat dia bayi ia tinggal...