Setelah perjalanan panjang Prancis - indonesia akhirnya Ando sampai di salah satu Airport terkenal yang ada di Jakarta, kembali ke tempat di mana polusi tidak lepas dari pernapasan manusia yang berlalu lalang di jalanan. Kendaraan yang tidak mau kalah satu sama lain, serta orang-orang yang sedang marah-marah karena macet yang tak ada henti-hentinya.
Sebuah mobil berhenti tepat di depan pintu jalur khusus yang biasanya hanya di gunakan untuk para pejabat tinggi negara ketika berkunjung ke Indonesia, Ando adalah salah satu penanam saham di airport itu sekitar 30% sehingga dia dengan mudah untuk masuk ataupun keluar airport tanpa harus masuk melalui pintu utama yang sangat ramai.
Elang membukakan pintu penumpang untuk Ando sebelum para wartawan menyerang nya dengan berbagai macam pertanyaan, karena saat ini dirinya hanya berfokus untuk mendatangi rumah sakit dimana ibunya di rawat.
Mobil melaju membelah ibu kota Jakarta yang sangat macet dan padat itu, sampai akhirnya setelah dua jam terjebak macet yang tidak ada habisnya itu Ando sampai di rumah sakit milik papinya yang masuk dalam salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia.
"Lang, kamu urus semua berkas yang tidak sempat saya tanda tangani di Prancis kemarin" ucap Ando memberi pekerjaan kepada Elang sebelum mereka keluar dari dalam mobil
"Baik boss, setelah sampai di ruangan nyonya saya akan mengurusnya" jawab Elang yang di balas anggukan oleh Ando
Elang keluar dari mobil lalu beralih ke pintu penumpang untuk membukakan pintu bos nya, setelah Ando keluar dari mobil orang-orang di sekitar mereka memandang tak percaya bahwa orang nomor 1 di dunia itu ada di hadapan mereka. Sampai akhirnya ada orang yang melambaikan tangan dan memanggail nama Ando yang sedang berjalan ke arah lift khusus rumah sakit.
"Bang Ando" Panggil orang itu dengan berlari ke arah Ando
"Gimana keadaan mommy gue Gi?" tanya Ando Setelah mengetahui jika yang memanggilnya itu adalah Argi yang Ando suruh untuk menjaga mommy dan menenangkan papinya.
"Mom Ca masih belum sadar bang" jawab Argi dengan wajah lesu, jika di lihat dari penampilan nya sepertinya Argi belum pulang dari kemarin
"Gue mau liat mommy dulu" ucap Ando langsung di angguki oleh Argi
Ando dan Argi masuk ke lift khusus dan di susul oleh bodyguard Ando, setelah sampai di lantai 15 Ando segera berlari ke ruangan yang memang hanya ada satu di lantai ini (khusus untuk keluarga wirawan), dengan tidak sabar Ando membuka pintu dan melihat pemandangan dihadapannya dengan raut sedih.
Dimana mommy nya Sedang terbaring bersama infus yang menempel di tangan kirinya serta papinya yang terus memegang tangan mommynya sambil mengelus ujung kepalanya.
"Papi..." Panggil Ando sambil berjalan ke ranjang mommy dan papi nya
"Ando? Sini nak" ucap papinya menyuruh Ando untuk duduk di sampingnya untungnya kursi di ruangan ini cukup besar jadi bisa di pakai untuk 2 sampai 3 orang
"Mommy sakit apa Pi?" Tanya Ando sambil mencium telapak tangan mommy nya yang terlihat pucat
"Kata dokter Andre mommy kebanyakan pikiran, sama kelelahan. Padahal dari dulu papi sudah larang mommy kamu buat mengolah butik sama restoran dari rumah aja, tapi mommy kamu keras kepala dan ini kan akhirnya" jelas papi Rico yang terlihat sangat berantakan dan sangat sedih melihat istrinya hanya terbaring lemah di tempat tidur, walaupun sebenarnya papi Rico sedikit kesal karena istri nya tidak Mau menuruti keinginannya, namun nyatanya nasi sudah menjadi bubur.
"Nanti kalau mommy sudah sadar kita bicarakan lagi sama mommy ya Pi" ucap Ando menenangkan papinya, lalu di balas anggukan oleh papinya yang memandang mommynya
"Boss saya izin untuk mengurus berkas yang anda minta" ucap Elang yang sedari tadi hanya diam di dekat pintu masuk ruangan
"Iya, dan jangan lupa untuk meminta Rachel mengatur ulang jadwal saya! Saya akan fokus di Indonesia mungkin selama 3 bulan" jelas Ando lalu berjalan ke arah kursi tinggi dan melepaskan jas mahalnya di sana, Rahel adalah sekertaris Ando yang sudah 3 tahun belakangan ini bekerja di perusahaan dan menjadi sekertaris Argi jika Ando tak ada di indonesia.
"Baik boss, saya izin undur diri tuan, boss Ando dan boss Argi" ucap Elang sambil tersenyum lalu berjalan keluar ruangan dan menjalankan tugasnya
Seperti itulah sikap Elang jika bersama keluarga Ando sangat sopan dan selalu tersenyum, kecuali jika hanya sedang bersama Ando dirinya seakan tidak bisa menarik kedua sudut bibinya.
Selepas kepergian Elang di ruangan ini hanya menyisakan 3 orang lelaki yang masih setia menunggu wanita paruh baya yang masih sangat Cantik itu untuk membuka matanya.
Tiba-tiba mata Ando menangkap sebuah pergerakan dari mommy nya, tangan mom Ca mulai bergerak dan matanya mulai terbuka. Ando, papi Rico dan juga Argi sudah berlari ke ranjang dan melihat mom Ca, tak lupa Ando menekan tombol di samping ranjang untuk memanggil dokter.
"Sayang...., Kamu mau minum?" Tawar papi Rico yang sudah berada di samping istrinya dan di balas anggukan oleh istrinya
Setelah mom Ca selesai minum pintu ruangan terbuka dan menampakkan dokter keluarga mereka dengan pakaian lengkap dan tak lupa bersama seorang suster di belakangnya.
"Silahkan periksa istri saya dok" ucap ayah Rico berjalan mundur agar dokter Andre bisa memeriksa istrinya
Setelah memeriksa mom Ca dokter Andre tersenyum lega ke arah papi Rico, seakan mengatakan semua baik-baik saja
"keadaan nyonya sudah kembali normal. Tetapi saya harap nyonya tidak terlalu banyak pikiran dan tidak terlalu sering beraktivitas di luar yang menguras banyak tenaga" ucap dokter Andre menjelaskan kepada papi Rico dan mom Ca
" Baik dokter Andre" kata papi Ando lalu berjalan ke arah istrinya lagi
"Kamu dengar kan sayang? Jangan ke butik sama restoran lagi titik!! Kamu mikirin apa sih sayang? Kenapa enggak cerita ?" Ucap papi Rico panjang lebar ke mom Ca dengan penuh kasih sayang sedangkan Ando dan Argi hanya menjadi penonton setia mereka. dokter dan suster memutuskan untuk kembali ke pekerjaan mereka di ruangan lain.
"Iya iya Pi..mommy enggak bakalan Capek lagi kok dan mom cuma mikirin perkerjaan" jawab mom Ca dengan tersenyum ke arah suaminya yang sangat mencintainya itu
"Ando sayang, kamu kapan kembali nak?" Tanya mom Ca yang melihat Ando hanya diam di ujung ranjangnya
"Kemarin mom, pas dengar kabar mommy sakit Ando langsung pulang dan baru sampai tadi" kata Ando dengan tersenyum dan berjalan mendekat ke arah mommy nya
"Harusnya jangan gitu sayang, mommy kan ada papi yang jagain. Kamu harusnya urus pekerjaan dulu sampai selesai" nasehat mom Ca kepada anak semata wayangnya itu
"Mommy itu nomor 1, mana mungkin Ando mementingkan pekerjaan dari pada mommy" kata Ando lalu memeluk mom Ca dengan penuh kasih sayang
"Sini Argi, mom kangen banget sama kamu" panggil mom Ca ke Argi yang sedari tadi hanya memperhatikan dari ujung ranjang
"Iya mom" jawab Argi lalu berjalan ke arah mom Ca dan memeluknya sama seperti Ando memeluk momnya
"Kamu sejak kapan di sini Gi?" Tanya mom Ca karena melihat penampilan Argi yang kusut walaupun tetap tampan
"Emm sejak mom masuk rumah sakit, bang Ando yang suruh" jawab Argi seadanya karena memang itu yang terjadi
"Kamu sampe belum ganti baju? Ya ampun!! Kamu pulang bersihin diri aja Gi, kasihan mom liatnya" kata mom Ca yang tak enak karena Argi bahkan sampai tak pulang karena dirinya
"Enggak papa kok mom, lagian di rumah bosen cuma sendirian" jawab Argi terkekeh pelan
Perlu di ketahui bahwa keluarga Argi tinggal di Korea sejak Argi kelas 11 SMA dan setelah kuliahnya di korea selesai, Argi di minta untuk menjadi direktur oleh Ando di perusahaan pusat di Indonesia. Jadi Argi hanya tinggal sendiri di rumah bersama para pelayan dan terkadang Argi pergi ke rumah Ando jika Ando sedang tidak ke luar negeri walaupun terkadang adiknya sering berkunjung menemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanfictionMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...