Ando sedang memeriksa beberapa berkas yang dibawakan oleh Elang, salah satu dari berkas itu adalah milik Ciya yang sempat Ando limpahkan kepada Ciya.
Setelah melihat dan menandatangani berkas-berkas itu Ando membuka salah satu berkas yang Ando inginkan semalam sejak Ciya tinggal di rumahnya. Berkas itu berisi tentang biodata dan kehidupan tentang Ciya, karena Ando benar-benar penasaran dengan kehidupan masa lalunya.
Ando mulai membaca dari halaman awal hingga dirinya berhenti di halaman ke 3 yang menceritakan tentang nama kecil gadis itu.
"Saat berumur 5 tahun Caca berteman dengan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang merupakan keluarga kaya, namun karena ayah laki-laki itu merupakan pembisnis maka mereka sering ke luar negeri untuk waktu yang lama, sehingga Ciya tidak dapat bertemu lagi dengan nya" ucap Ando membaca kalimat itu, fakta itu di dapat dari tetangga rumah Ciya yang sering berkunjung ke rumah Ciya dan menjaga Ciya saat ayah dan bunda Ciya bekerja di salah satu perusahaan mereka.
"Akhirnya aku nemuin kamu lagi Ca" ucap Ando sambil tersenyum melihat foto Ciya ketika berumur 5 tahun yang di sertakan dalam berkas itu. Setelah bertahun-tahun mencari gadis ini akhirnya Ando bisa menemukannya lagi.
"Aku akan tepati janjiku" ucap Ando lalu menutup berkas itu dan menyimpannya di salah satu laci meja kerjanya
Setelah itu Ando memutuskan untuk ke kamar Ciya yang ada di sebelah nya dirinya benar-benar tidak sabar ingin memeluk gadis itu sekarang.
Ando bergegas masuk ke dalam kamar Ciya yang ternyata tidak terkunci dan Ando dapat melihat Ciya yang tertidur tidak nyaman sambil menggaruk tangannya yang mulai memerah, karena penasaran akhirnya Ando membuka selimut yang di kenakan Ciya dan benar saja kulit gadis itu sudah memerah hampir di sekujur tubuhnya.
"Ciya..Ciya.." panggil Ando
"Euhhh" gumam Ciya
"Ciya ayo bangun" ucap Ando menepuk pipi Ciya pelan
Akhirnya Ciya membuka matanya dan alangkah terkejutnya dirinya mendapati Ando yang duduk di sampingnya sambil memang pipinya.
"Maaf bos, saya enggak dengar" ucap Ciya mencoba menjauhi Ando yang jaraknya cukup dekat
"Badan kamu kenapa?" Tanya Ando sambil melihat warna merah di beberapa bagian tubuh Ciya
"Ahh anu bos, kayaknya saya lupa minum obat hehe" jawab Ciya cengengesan menertawakan kebodohannya sendiri, bisa-bisanya dirinya lupa untuk meminum obat alergi setelah memakan udang
"Obat apa?" Tanya Ando sambil mengerutkan keningnya
"Saya alergi udang bos, bukan Cuma udah sih tapi seafood, harusnya setelah makan udang saya minum obat. Tapi ini enggak papa kok bos cuma gatal sedikit hehe" jawab Ciya sambil melihat beberapa kemerahan di kulitnya.
"Cepat minum obat kamu" ucap Ando memerintahkan
"Saya enggak Bawa bosss, saya beli dulu ya" jawab Ciya mulai berdiri dan ingin meninggalkan kasur namun tangannya di tahan oleh Ando sehingga Ciya terjatuh lagi di atas kasur bahkan lebih tepatnya di atas Ando.
Hanya ada keheningan di antara keduanya, tak ada yang protes dengan posisi mereka saat ini. Bahkan entah keberanian dari mana Ando mengecup bibir Ciya, yah hanya mengecup saja lalu membaringkan Ciya di tempat tidur dan meninggalkan Ciya yang masih diam membisu karena kejadian barusan.
"Akh..dasar bodoh" ucap Ando kesal pada dirinya sendiri, dirinya benar-benar tidak tahan melihat bibir Ciya yang rasanya sangat manis.
Lalu Ando pergi ke kamarnya dan menelfon Bima dokter yang merupakan sahabat Ando untuk mengirimkan obat alergi, karena Ando tidak mungkin membiarkan Ciya membeli obat itu sendiri apalagi kaki Ciya yang cidera.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanfictionMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...