Sampai di resort Ciya langsung berteriak meminta tolong pada orang-orang yang ada di sekitarnya bahkan kesadaran Ando sudah sangat menipis.
Elin dan Argi yang sedang menunggu di dalam ruang keluarga pun langsung keluar mendengar teriakan Ciya yang cukup nyaring.
"Ciya?" panggil Elin sambil berlari ke arah nya seraya ingin memeluk namun niat itu Elin urungkan karena melihat Ciya yang sedang merangkul bossnya
"bang Ando kenapa Cy?" tanya Argi yang langsung mengambil alih rangkulan Ciya dan membawa abangnya ke dalam resort
Belum sempat Ciya menjawab Argi langsung membawa abangnya ke kamarnya yang ada di lantai 1, karena jika membawa abangnya ke kamarnya yang di lantai 2 akan memakan banyak waktu lagi pikir Argi.
Setelah membaringkan abangnya di atas ranajang Argi langsung mencari ponselnya dan menghubungi dokter untuk segera datang ke lokasinya saat ini.
Argi juga sudah menelfon ketua dari masing-masing bodygard untuk kembali karena orang yang mereka Cari sudah ada di resort.
Ciya pun sedikit bingung kenapa orang-orang di resort terlihat sangat cemas dan Elin juga penampilannya terlihat sangat kusut bahkan matanya terlihat bengkak namun Ciya belum berani menanyakannya dan memilih untuk diam.
"lo dari mana aja Cy? Kita semua khawatir nyariin lo" ucap Elin sambil berjalan ke arahnya dan memeluknya
"maaf, gue tadi main sampe lupa waktu" jawab Ciya yang merasa bersalah pada Elin karena meninggalkannya sendirian di resort
"harusnya lo tuh ngomong sama gue kalo mau jalan bukannya pergi gitu aja" ucap Elin lagi
"iya maaf gue emang salah" jawab Ciya menunduk sedih
Tiba-tiba seorang dokter masuk kedalam ruangan yang sedang mereka tempati saat ini dengan menenteng tas dokter miliknya, dan Argi langsung mempersilahkan donter itu untuk memeriksa keadaan abangnya yang sudah tak sadarkan diri itu.
"apakah pak Ando banyak beraktifitas hari ini?" tanya dokter itu pada Argi
"iya dok, dari pagi bang Ando memang kerja" jawab Argi mengiyakan perkataann dokter
"pak Ando belum mengisi makanan sedari pagi, itulah kenapa pak Ando jadi sangat lemas dan kekurangan energi" ucap dokter itu menjelaskan dan di balas anggukan oleh Argi, benar sekali apa yang di ucapkan dokter itu bahkan abangnya berangkat saat masih pukul 4 subuh dari jakarta dan akhirnya saat pulang ke resort malah mencari Ciya hingga petang.
"ini beberapa vitamin yang harus di minum pak Ando agar tidak terlalu lemas, dan tolong berikan pak Ando makan bubur yang cukup banyak untuk mengisi perutnya kembali setelah sadar" jelas dokter itu kepada Argi
"baik dok, terimakasih dan tinggalkan saja nomor rekening anda di meja itu" jawab Argi sambil menunjuk meja yang ada di dekat abangnya berbaring, dokter itupun mengikuti perintah dari Argi dan segera pergi meninggalkan kamar
Setelah kepergian dokter Argi ingin pergi ke luar untuk membeli bubur namun Ciya menahannya karena Ciya ingin dirinya yang memebuat bubur itu, walaupun Argi sudah memaksa Ciya untuk tetap menemani abangnya Ciya tetap kekeh untuk membuat bubur itu sendiri.
Jadilah sekarang Argi menemani abangnya di kamar hingga sadar sedangkan Ciya dan Elin membuat bubur di dapur, sebarnya Elin tidak membantu apapun karena memang dirinya tidak bisa memasak. Namun karena terlalu Canggung jika hanya berdua dengan Argi Elin memilih ikut menemani Ciya membuat bubur sekalian melihat Cara membuatnya.
Setelah buburnya matang Ciya segera menuangkannya ke dalam mangkuk yang berukuran sedang bersama dengan air putih yang hangat, kemudian mengajak Elin yang hampir tertidur di kursi karena menunggunya terlalu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanfictionMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...