Di halaman resort hanya ada 1 mobil hitam yang terparkir rapi, Ando langsung melemparkan kunci dari kantongnya ke arah Argi yang langsung di tangkap. Seakan mengerti maksud abangnya Argi langsung masuk ke kursi kemudi dan Ando menyusul duduk di sampingnya, sedangkan Ciya dan Elin langsung masuk ke bagian penumpang.
Hampir 1 jam mereka di perjalanan akhirnya mereka sampai di bandara dan segera untuk masuk karena jika tidak para wartawan akan mengetahui penyamaran Ando saat ini.
Dengan tergesa-gesa Ando berjalan melewati beberapa orang yang sedang berlalu lalang Argi pun sama halnya dengan Ando, namun tidak bagi Ciya dan Elin mereka bahkan jalan dengan santai tanpa memperdulikan sekitarnya.
Namun tiba-tiba banyak wartawan yang mengelilingi Ciya dan Elin bahkan mereka yang di kelilingi pun bingung bukan main.
"para wartawan ini salah orang? Kita bahkan bukan artis?" ucap Elin berbisik ke arah Ciya
"apakah ibu sekertaris baru mr. Ando?"
"apakah anda sedang menjalin hubungan dengan bos sendiri?"
"mengapa anda selalu bersama dengan mr.Ando?"
"bagaimana hubungan kalian?"
Beberapa pertanyaan yang mampu Ciya dengar dari wartawan yang mulai berdesakan mengelilinginya, Ciya tidak tahu harus menjawab seperti apa karena dia takut kalau jawabannya akan menyangkut nama baik bossnya.
Ando dan Argi yang sudah sampai di ruang khusus pun saat ini justru kebingungan mencari 2 wanita yang tadi berjalan di belakang mereka, hingga mata Ando mengkap keributan yang terjadi di depan ruang tunggu.
"mereka kejebak wartawan" ucap Ando ke pada Argi
"ya ampun, harusnya tadi mereka ikut di belakang kita" jawab Argi pusing
"sekarang gimana bang? Kan kita gak bawa bodygard" tanya Argi lagi
"gue yang temuin mereka, nanti lo langsung ajak Elin ke dalam biar Ciya sama gue" jawab Ando kemudian berjalan ke arah keributan di ikuti oleh Argi di sampingnya
Argi mencoba menerobos kerumunan wartawan sedangkan Ando mengikuti langkah Argi hingga mereka sampai di tengah kerumunan tepatnya di hadapan Ciya dan Elin yang kebingungan mencari jalan keluar walaupun tak berhasil.
Argi menarik tangan Elin untuk mengikutinya sedangkan Ando memegang tangan Ciya dan memeluknya agar tak ada yang bisa menyentuh gadisnya, pemandangan itu tak lepas dari sorot kamera yang terus merekam apa yang dilakukan oleh Ando, bahkan penyamarannya kini sudah tak berguna karena para wartawan sudah mengetahui jika itu adalah dirinya.
Sama halnya dengan Ando yang sibuk memeluk Ciya, Argi juga melakukan hal sama dengan Elin. Elin hanya diam dan tak perotes apapun karena jika dia berulah sedikit saja akan menjadi sorotan.
Keadaan semakin rusuh untung saja Ando sempat menelfon salah satu bodygardnya untuk segera ke bandara karena Ando maupun Argi sudah tak mampu menahan desakan yang di lakukan para wartawan bahkan Ando bisa melihat Ciya yang hampir kehabisan nafas karena sempitnya ruang untuk bernafas.
Ketika para bodygard Ando datang mereka langsung mengamankan boss mereka untuk segera masuk ke dalam ruang tunggu khusus, bahkan banyak karyawan yang mengomel karena tak mendapat jawaban sedikitpun dari mereka.
Sebenarnya Ciya cukup kasihan dengan para wartawan serta kameramen yang tadi meliput mereka tapi Ciya juga tak ingin jika di wawancarai dalam keadaan seperti itu.
"gak papa?" tanya Ando pada Ciya saat mereka sudah duduk di salah satu sofa
"enggak kok" jawab Ciya sedikit terengah-engah karena kehabisan nafas
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanficMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...